Jakarta, CNBC Indonesia -  Dunia usaha termasuk sektor industri menanti implementasi stimulus yang dijanjikan oleh pemerintah dalam masa pendemi covid-19. Pemerintah memang sudah menyiapkan beberapa stimulus bagi industri termasuk fiskal mulai dari perpajakan hingga relaksasi bea masuk impor dan lainnya.

Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam mempertanyakan implementasi stimulus yang dijanjikan. Apalagi pemerintah sudah menganggarkan Rp 450,1 triliun meski dianggap masih kurang. Pengusaha di bawah Kadin sempat mengusulkan Rp 1.600 triliun.

Menurutnya sejumlah langkah dari pemerintah yang mengucurkan stimulus triliunan rupiah tidak begitu terasa. Ia menilai di lapangan, masih terlihat ketidaksinkronan kebijakan dari atas.


Ia bilang saat ini dunia usaha sedang menghadapi masa-masa genting untuk tetap bertahan (survival) dari dampak pandemi. Proyeksi pengusaha umumnya kemampuan cashflow mereka hanya sampai Juni 2020, setelah itu bila ada perubahan maka gelombang PHK tak bisa dihindari karena kebangkrutan banyak dunia usaha. Setelah Lebaran atau Juni jadi periode hidup dan mati bagi dunia usaha.

"Sekarang paling penting grand strategy pemerintah untuk pindah dari survival ke recovery. Gimana policy-policy-ya? Kan waktu itu sudah dianggarkan sekian triliun. Gimana implementasinya? itu yang ditunggu dunia usaha," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (15/5).

Ia bilang masa transisi sangat penting bagi pengusaha dari kondisi berat ke masa recovery dengan relaksasi kegiatan ekonomi. Saat ini sedang tidak ideal karena tren positif Covid-19 kembali menanjak. Namun di sisi lain, pengusaha tidak bisa menunggu lama lagi untuk sanggup berada dalam masa bertahan.

"Harus lakukan relaksasi di tengah pandemi yang mungkin puncak-puncaknya. Itu yang disebut berdamai dengan Covid-19," katanya.

Salah satu pengusaha tekstil, Benny Soetrisno mengaku sampai saat ini "belum" ada implementasi stimulus dari pemerintah di lapangan.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...janji-stimulus