- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Lampung
Penuh Nilai Filosofi, Inilah Tradisi Megengan Untuk Menyambut Bulan Ramadhan


TS
hvzalf
Penuh Nilai Filosofi, Inilah Tradisi Megengan Untuk Menyambut Bulan Ramadhan

Setiap wilayah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Di Lampung sendiri ada sebuah tradisi Belangiran yaitu kegiatan mandi bersama di sungai yang tujuannya sebagai simbol mensucikan diri baik secara jasamani atau rohani. Orang-orang yang hadir akan mengikuti beragam ritual kemudian setelah itu seluruh orang yang berpartisi akan mandi bersama. Selain belangiran ternyata Lampung juga memiliki sebuah budaya dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan yakni "Megengan".

Megengan ialah tradisi menyambut bulan Ramadhan dengan cara bertukar makanan antar warga yang biasanya dilakukan di masjid. Tradisi megengan ini dilaksanakan atas inisiatif para warganya saja. Daerah yang biasa melakukan kegiatan ini ialah warga Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Adapun kegiatan yang sering dilakukan selain bertukar makanan ialah para warga melakukan kerja bakti dengan cara membersihkan tempat pemakaman umum dan tempat ibadah. Hal ini memiliki tujuan untuk membangun rasa sosial yang tinggi dengan cara bergotong-royong membersihkan sarana umum.

Kegiatan ini memiliki nilai filosofi yang kuat. Yaitu sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat-Nya. Rasa syukur itu tergambarkan dengan cara saling bertukar makanan. Selain itu, nilai yang terkandung dari tradisi megengan ini iala sebagai ajang untuk saling memaafkan antar sesama warga hingga saat bulan Ramadhan tiba semuanya telah dalam keadaan suci secara bathin. Tak ada rasa dendam lagi satu sama lain, tak ada lagi rasa amarah yang masih terpendam. Semuanya saling mengikhlaskan seluruh kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. Agar menjalani puasa dengan penuh kekhusyu'an.

Namun, tradisi megengan ini memang tidak ada hubungannya dengan kegiatan ibadah. Megengan ini hanyalah sebuah tradisi temurun yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh para warga. Walaupun kebiasaan megengan ini merupakan realisasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa membantu orang itu harus senantiasa dilakukan. Memaafkan kesalah orang juga adalah bukti nyata dari akhlak yang baik. Jadi, kapan pun dan di manapun pada dasarnya filosofi dari megengan ini harus senantiasa dalam kehidupan.

Sumber :
1
Gambar :
1
2
3
4
5






nona212 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
612
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan