Solo, 8 Maret 2020

Kepada seseorang yg telah menghapusku dari hidupnya, semoga kamu selalu baik-baik saja.

Sudah lama aku ingin menulis surat ini untukmu atau mengutarakan semua isi hati, namun waktu tidak pernah tepat, jadi kutulis saja di sini, entah untuk dikenang atau dibuang.

Sebelum menuju ke inti surat ini, aku ingin mengucapkan terimakasih yg sebesar besarnya atas semua pelajaran hidup yg kau berikan dalam hubungan kita kemarin. Terimakasih, mas.

Sungguh, aku tidak ingin membuatmu merasa sedih, bersalah, marah, ataupun kecewa, bahkan benci terhadapku. Aku ingin kau bahagia, seperti apa yg sudah kutasbihkan dulu.

Mengenai kepribadianmu yg tidak kupahami, dulu aku rela jika harus dimaki atau jadi tempat berkeluh kesah. Betapa dulu aku selalu memimpikan hidup bersamamu. Tapi ternyata kau tidak ingin aku temani.

Semoga dari hubungan kita dulu bisa diambil pelajaran & melangkah jadi manusia yg lebih dewasa dalam menyikapi masalah. Semoga hal buruk itu tidak terulang pada diri kita maupun pada keluarga & keturunan kita.