- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Koleksi Foto Kita di Instagram Bisa Dijadiin Duit


TS
askardian
Koleksi Foto Kita di Instagram Bisa Dijadiin Duit
Sebenernya banyak cara dapat duit dari internet, yang TS lakukan sekarang adalah jualan foto di salah satu site miscrostock, yaitu Shutterstock (SS). Earning sih belum seberapa, karena baru sekitar 1 tahun mainan SS dan sempat mangkrak karena kurang fokus alias malas, tapi Alhamdulillah sekarang setelah mulai ngegas nambah portofolio, nambah dikit2 lah hasilnya....
Banyak kok yang bisa sukses di SS , bisa googling sendiri contohnya

Quote:

miss-zhang-unsplash
Kenapa harus di SS, ga ada situs lain? Banyak sih situs lainnya, tapi menurutku, menurutku lho ya ini, yang paling enak jualan di sana. Selain gampang laku, juga tampilannya yang user friendly bagi pemula seperti saya. Foto atau desain kita bisa dibeli berkali kali, pakai dollar pula (kurs dollar per tanggal trit ini dibuat sekitar 14.700).
Sekarang ini sudah memasuki revolusi industri 4.0 internet of things, yang mana hampir semuanya serba internet. Industri 4.0 juga sudah mulai merambah ke dunia fotografi, salah satunya ya microstock ini.
Banyak portal2 berita online, blogger, agency memakai microstock atau dalam hal ini Shutterstock (SS) untuk project atau konten mereka. Dan cakupan SS ini tidak haya dalam negri saja, tapi worldwide. Keuntungan memakai SS bagi mereka, yaitu mudah, ngirit biaya, waktu dan juga tenaga.
Misal, ada orang di Jakarta lagi butuh foto2 wisata di Malang untuk keperluan konten mereka, bisa hitung sendiri berapa biaya yang harus di keluarkan kalau mereka berangkat sendiri untuk mengambil foto2 wisata disana. Gimana kalau yang butuh foto adalah agency luar negri? Hmmm...
Apalagi di tengah kondisi saat ini, yang lagi ga boleh/bisa kemana-mana, pasti mereka semakin membutuhkan yang namanya SS.
Jadi dengan bermodalkan kuota internet dan foto2 yang sudah kita posting di instagram atau social media lain, mari kita gunakan kesempatan ini, daripada cuma dapat like dan komen, mending sekalian dapat duit

Quote:
Bagi yang belum punya akun SS, bisa daftar dulu di https://shutr.bz/344M7XU atau disini.
Tinggal isi form yang ada di link tersebut sesuai data diri agan.
Apa perlu passport buat daftar? Ga perlu, yang penting punya email aktif, punya KTP dan berusia 18 tahun.
Tinggal isi form yang ada di link tersebut sesuai data diri agan.
Apa perlu passport buat daftar? Ga perlu, yang penting punya email aktif, punya KTP dan berusia 18 tahun.
Quote:
Btw, di SS, TS hanya fokus jualan foto saja, karena ga bisa nge-desain atau vector.
Jadi gimana cara jualan foto di SS?
Spoiler for Cara Jual dan Upload:
1. Setelah daftar lewat link di atas, isi data diri dan konfirmasi via email, buka profilmu. Cari tombol Upload warna merah.
Akan muncul seperti gambar dibawah ini.

2. Pilih foto kalian, tunggu sampai proses upload selesai, kemudian klik Next.
3. Akan muncul di bagian To Submitseperti gmabar ini.

4. Pilih dan klik foto sampai muncul kolom di sebelah kanan.
14. Kalau sudah selesai, jangan lupa klik Submit.
Setelah submit apa langsung bisa dapat duit?
Akan muncul seperti gambar dibawah ini.

2. Pilih foto kalian, tunggu sampai proses upload selesai, kemudian klik Next.
3. Akan muncul di bagian To Submitseperti gmabar ini.

4. Pilih dan klik foto sampai muncul kolom di sebelah kanan.
5. Image type pilih Photo.
6. Usage pilih Commercial, misal foto makanan.
7. Description - isi deskripsi pakai bahasa Inggris, bisa pakai Google Translate. Minimal 5 kalimat.
8. Category pilih kategori sesuai foto, misal foto makanan ya di isi Food and Drink.
9. Category 2 Optional, boleh isi boleh tidak. Scroll kolom kebawah.
10. Location optional juga, boleh diisi boleh tidak.
11. More Option --- kosongkan.
12. Release ---- kosongkan.
13. Keywords ----- isi keywords yang relevan dengan foto, minimal 7 keywords.
14. Kalau sudah selesai, jangan lupa klik Submit.
Setelah submit apa langsung bisa dapat duit?
Ya belum.
Setelah submit, foto akan di kurasi dulu, setelah lolos kurasi dan approve, fotomu akan tayang dan muncul di portofoliomu.
Terus dah bisa dapat duit kalau sudah tayang?
Ya belum juga 

Mending submit foto lainnya dulu sembari nunggu foto approve.
Cara agar foto lolos kurasi
Spoiler for Lolos Kurasi:
Sebelum upload foto di SS, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Tujuannya, biar foto lolos kurasi, approved dan ada yang beli.
Kenapa perlu dikurasi dan diseleksi?
Mereka menyaring terlebih dahulu foto yang diupload sesuai dengan standar mereka. Ga mungkin dong foto asal asalan bakal diterima.
Foto apa yang bisa laku di Shutterstock?
Banyak, contohnya soal budaya, foto travelling atau wisata, foto makanan - minuman yang kalian foto di cafe mahal. Kalau bingung mau foto apa, bisa jepret sesuatu di kehidupan sehari hari, di sekitar rumah, di dompet, di lemari, ga usah mikir yang ribet ribet dulu.
Apa perlu kamera digital mahal?
Ga perlu, bisa pakai HP. Handphone jaman sekarang udah canggih dan bening hasil fotonya. Tapi kalau punya kamera digital ya bisa juga dipakai.
Terus lebih laku yang mana, pakai kamera atau pakai HP?
Bisa laku semua, asal sudah sesuai standar. Apalagi kalau fotomu banyak yang butuh, bakal laris manis.
Jadi, apa aja tips agar foto lolos dan approved di Shutterstok?
Foto harus berukuran minimal 4MP.
MP mega pixel itu resolusi ya bukan size yang MB. Bisa cek sendiri di HP masing-masing, di info atau propertiesnya.
Format JPEG dan TIFF.
Hampir semua HP hasilnya JPEG, jadi bisa tinggal jepret dan upload.
Jangan submit foto selfie mu.
Mending upload ke socmed aja kalo gitu, lumayan dapat like, comment, tapi ga dapat duit.
Kecuali kalau foto selfiemu mengandung nilai komersil
Foto harus fokus, jelas, dan mengikuti kaidah2 fotografi.
Atau bahasa kasarnya enak diliat gitu aja, yang penting obyek jelas dan fokus, tidak terlalu terang atau terlalu gelap.
Hindari over editing.
Edit foto dulu gapapa, asal jangan terlalu lebay. Bisa bisa fotomu rusak kualitasnya.
Kalau saya biasanya ngedit pakai Snapseed atau Lightroom.
Bisa membedakan jenis foto Commercial atau Editorial.
Saat submit foto, di kolom metadata sebelah kanan bagian tombol Usage ada 2 pilihan, commercial dan editorial. Bedainnya gimana, cek di bawah.
Menulis deskripsi secara jelas.
Peluang foto terjual akan semakin besar saat deskripsi kita jelas, lengkap, valid dan relevan. Bisa tambahkan misal anglenya darimana, waktu foto diambil semacam in the morning, night atau semacamnya. Hindari typo atau salah pengejaan kalimat. Asas 5W 1H.
Keyword yang tepat.
Menutku keyword ini bagian paling utama dan menentukan. Orang akan mencari foto berdasarkan keyword. Sama halnya dengan deskripsi, isi keyword dengan jelas dan relevan. Bisa memakai keyword tools yang di sediakan Shutterstock, atau bisa pakai keywords tool pilihan sendiri.
Kualitas dan kuantitas.
Jangan upload foto yang mirip2, karena akan di reject dengan alasan similar content. Perbanyak variasi dan kualitas foto. Ibarat orang jualan di pasar, lapak akan lebih menarik pembeli jika kita punya barang dagangan yang banyak dan bervariasi.
Jangan lupa klik Submit.
Ini lebih utama lagi, jangan sampai lupa klik Submit. Kadang yang baru mainan SS suka lupa klik tombol Submitnya. Wajar, karena belum familiar dengan tombol atau fitur fiturnya. Lebih baik lagi sebelum upload, pahami dulu fitur dan tombol2nya.
Begitulah kira-kira tips atau cara agar foto lolos kurasi dan pada akhirnya sold.
Yang penting coba aja dulu dan jangan lupa berdoa, kalaupun ditolak, kita bisa belajar dari sana.
Belajar apa? Belajar sabar, belajar telaten, belajar pantang menyerah, belajar cara memotret yang baik dan benar. Karena di industri ini ga bisa instant sehari dua hari langsung sukses, semua butuh proses dan perjuangan.
Tujuannya, biar foto lolos kurasi, approved dan ada yang beli.
Kenapa perlu dikurasi dan diseleksi?
Mereka menyaring terlebih dahulu foto yang diupload sesuai dengan standar mereka. Ga mungkin dong foto asal asalan bakal diterima.
Foto apa yang bisa laku di Shutterstock?
Banyak, contohnya soal budaya, foto travelling atau wisata, foto makanan - minuman yang kalian foto di cafe mahal. Kalau bingung mau foto apa, bisa jepret sesuatu di kehidupan sehari hari, di sekitar rumah, di dompet, di lemari, ga usah mikir yang ribet ribet dulu.
Apa perlu kamera digital mahal?
Ga perlu, bisa pakai HP. Handphone jaman sekarang udah canggih dan bening hasil fotonya. Tapi kalau punya kamera digital ya bisa juga dipakai.
Terus lebih laku yang mana, pakai kamera atau pakai HP?
Bisa laku semua, asal sudah sesuai standar. Apalagi kalau fotomu banyak yang butuh, bakal laris manis.
Jadi, apa aja tips agar foto lolos dan approved di Shutterstok?
Foto harus berukuran minimal 4MP.
MP mega pixel itu resolusi ya bukan size yang MB. Bisa cek sendiri di HP masing-masing, di info atau propertiesnya.
Format JPEG dan TIFF.
Hampir semua HP hasilnya JPEG, jadi bisa tinggal jepret dan upload.
Jangan submit foto selfie mu.
Mending upload ke socmed aja kalo gitu, lumayan dapat like, comment, tapi ga dapat duit.
Kecuali kalau foto selfiemu mengandung nilai komersil

Foto harus fokus, jelas, dan mengikuti kaidah2 fotografi.
Atau bahasa kasarnya enak diliat gitu aja, yang penting obyek jelas dan fokus, tidak terlalu terang atau terlalu gelap.
Hindari over editing.
Edit foto dulu gapapa, asal jangan terlalu lebay. Bisa bisa fotomu rusak kualitasnya.
Kalau saya biasanya ngedit pakai Snapseed atau Lightroom.
Bisa membedakan jenis foto Commercial atau Editorial.
Saat submit foto, di kolom metadata sebelah kanan bagian tombol Usage ada 2 pilihan, commercial dan editorial. Bedainnya gimana, cek di bawah.
Menulis deskripsi secara jelas.
Peluang foto terjual akan semakin besar saat deskripsi kita jelas, lengkap, valid dan relevan. Bisa tambahkan misal anglenya darimana, waktu foto diambil semacam in the morning, night atau semacamnya. Hindari typo atau salah pengejaan kalimat. Asas 5W 1H.
Keyword yang tepat.
Menutku keyword ini bagian paling utama dan menentukan. Orang akan mencari foto berdasarkan keyword. Sama halnya dengan deskripsi, isi keyword dengan jelas dan relevan. Bisa memakai keyword tools yang di sediakan Shutterstock, atau bisa pakai keywords tool pilihan sendiri.
Kualitas dan kuantitas.
Jangan upload foto yang mirip2, karena akan di reject dengan alasan similar content. Perbanyak variasi dan kualitas foto. Ibarat orang jualan di pasar, lapak akan lebih menarik pembeli jika kita punya barang dagangan yang banyak dan bervariasi.
Jangan lupa klik Submit.
Ini lebih utama lagi, jangan sampai lupa klik Submit. Kadang yang baru mainan SS suka lupa klik tombol Submitnya. Wajar, karena belum familiar dengan tombol atau fitur fiturnya. Lebih baik lagi sebelum upload, pahami dulu fitur dan tombol2nya.
Begitulah kira-kira tips atau cara agar foto lolos kurasi dan pada akhirnya sold.
Yang penting coba aja dulu dan jangan lupa berdoa, kalaupun ditolak, kita bisa belajar dari sana.
Belajar apa? Belajar sabar, belajar telaten, belajar pantang menyerah, belajar cara memotret yang baik dan benar. Karena di industri ini ga bisa instant sehari dua hari langsung sukses, semua butuh proses dan perjuangan.
Beda Commercial dan Editorial
Spoiler for Commercial dan Editorial Tipe:
Mau submit foto tapi bingung milih antara Commercial atau Editorial?
Sudah submit foto tapi ditolak karena alasan Editorial Designation?
Sudah submit as Editorial tapi kok masih ditolak juga?
Jadi gini...
Pertama, pahami dulu apa itu Commercial, apa itu Editorial. Ada dibagian tombol Usage saat kita mau submit.
Kita bisa memilih opsi lewat tombol tersebut saat tau foto kita masuk ke kategori komersil atau editorial.
Simple nya sih terletak di lisensi penggunaan foto atau konten yang di upload.
Commercial, sesuai namanya dapat dipakai untuk tujuan komersil, misal untuk iklan, foto di billboard, media promosi, dll.
Editorial, foto yang ditandai sebagai editorial, hanya boleh digunakan untuk keperluan editorial
. Konten editorial tidak boleh di gunakan untuk keperluan komersil. Biasanya dipakai untuk ilustrasi artikel atau berita.
Kalau gitu lebih laku mana, yang komersial atau editorial?
Sama aja sih menurutku, semua foto punya rejeki dan jalan ninjanya masing-masing.
Ada beberapa faktor kenapa foto itu harus masuk kategori editorial.
Foto terlihat logo, brand, merk, lukisan, patung, artwork segala macem.
Terlihat jelas muka atau wajah orang, misal di keramaian atau tempat umum, foto public figure. Foto gedung, landmarks, bangunan yang terlihat jelas.
Jadi seandanya kalian punya foto seperti kategori di atas, bisa di upload sebagai editorial.
Editorial, deskripsi harus wajib disertai format:
Tapi kalau sudah mengikuti prosedur di atas, tidak serta merta foto kita bakalan di approved, semua tetap tergantung kualitas fotomu yang mana harus sesuai standard SS.
Nah kalau komersial gimana?
Ya kebalikan dari atas itu
Contoh foto commercial untuk SS?
Bisa foto makanan, wisata, pemandangan, dll selama tidak masuk kategori di atas.
Berarti foto yang nampak muka selalu harus editorial?
Tergantung, kalau di tempat umum atau keramaian dan banyak orang ya editorial.
Kalau macam foto konsep, foto di iklan atau di billboard itu bisa diupload sebagai komersial, asal disertai Model Release (MR).
Bahkan foto kalian sendiri (yang bukan ala ala selfie) bisa dikomersilkan, dengan catatan mengisi form MRnya.
Jadi kebayang dong kalau di tempat umum mau minta MR ke beberapa orang yang ke foto? Kalau kenal sih mungkin gampang, kalau ga kenal?
Sudah submit foto tapi ditolak karena alasan Editorial Designation?
Sudah submit as Editorial tapi kok masih ditolak juga?
Jadi gini...
Pertama, pahami dulu apa itu Commercial, apa itu Editorial. Ada dibagian tombol Usage saat kita mau submit.
Kita bisa memilih opsi lewat tombol tersebut saat tau foto kita masuk ke kategori komersil atau editorial.
Simple nya sih terletak di lisensi penggunaan foto atau konten yang di upload.
Commercial, sesuai namanya dapat dipakai untuk tujuan komersil, misal untuk iklan, foto di billboard, media promosi, dll.
Editorial, foto yang ditandai sebagai editorial, hanya boleh digunakan untuk keperluan editorial

Kalau gitu lebih laku mana, yang komersial atau editorial?
Sama aja sih menurutku, semua foto punya rejeki dan jalan ninjanya masing-masing.
Ada beberapa faktor kenapa foto itu harus masuk kategori editorial.
Foto terlihat logo, brand, merk, lukisan, patung, artwork segala macem.
Terlihat jelas muka atau wajah orang, misal di keramaian atau tempat umum, foto public figure. Foto gedung, landmarks, bangunan yang terlihat jelas.
Jadi seandanya kalian punya foto seperti kategori di atas, bisa di upload sebagai editorial.
Quote:
Cara mengisi deskripsi tipe Editorial berbeda dengan komersial.
Editorial, deskripsi harus wajib disertai format:
Quote:
City, State/Country - Month Day Year: description.
City, state diisi lokasi pengambilan foto. Month day year diisi tanggal kapan foto diambil.
Contoh: Bandung, Indonesia - 11 January 2020: baru tulis deskripsimu.
Setelah itu jangan lupa pilih kolom Editorial di bagian Usage nya.
City, state diisi lokasi pengambilan foto. Month day year diisi tanggal kapan foto diambil.
Contoh: Bandung, Indonesia - 11 January 2020: baru tulis deskripsimu.
Setelah itu jangan lupa pilih kolom Editorial di bagian Usage nya.
Tapi kalau sudah mengikuti prosedur di atas, tidak serta merta foto kita bakalan di approved, semua tetap tergantung kualitas fotomu yang mana harus sesuai standard SS.
Nah kalau komersial gimana?
Ya kebalikan dari atas itu

Contoh foto commercial untuk SS?
Bisa foto makanan, wisata, pemandangan, dll selama tidak masuk kategori di atas.
Berarti foto yang nampak muka selalu harus editorial?
Tergantung, kalau di tempat umum atau keramaian dan banyak orang ya editorial.
Kalau macam foto konsep, foto di iklan atau di billboard itu bisa diupload sebagai komersial, asal disertai Model Release (MR).
Bahkan foto kalian sendiri (yang bukan ala ala selfie) bisa dikomersilkan, dengan catatan mengisi form MRnya.
Jadi kebayang dong kalau di tempat umum mau minta MR ke beberapa orang yang ke foto? Kalau kenal sih mungkin gampang, kalau ga kenal?
Cara mudah mengisi deskripsi untuk yang Bahasa Inggrisnya pas2an
Spoiler for Ngisi Deskripsi:
Buat yang bingung cara ngisi deskripsi gimana, gampang. Yang bahasa inggrisnya pas pasan kek saya pun bisa pakai cara ini.
Sebenernya pakai Bahasa Indonesia pun bisa, tapi jangan ditulis semua. Misal, kalian mau menjelaskan foto bunga mawar, bisa ditambahkan kalimat "bunga mawar" di deskripsi.
Syarat ngisi deskripsi?
Pakai bahasa inggris, minimal 5 kalimat, maksimal 200 karakter.
Boleh pakai tanda baca dan sesuai EYD?
Tanda baca yang umum seperti koma, titik boleh, kalau yang lain kaya tanda tanya, tanda seru ga tau, belum pernah nyoba, wkkwkw.
Bisa diawali huruf kapital di awal kalimat, atau huruf kecil semua juga boleh.
Kalau ga bisa Bahasa Inggris?
Bisa pakai google translate. Tau kan ya cara pakai google translate.
Cara lain?
Cara lain, "kopas" deskripsi punya orang.
Buka shutterstock.com , di kolom search, ketik keyword atau deskripsi. Misal foto bunga mawar, tinggal ketik "rose flower" lalu enter. Akan muncul banyak foto dan vector, klik tombol filter ke Photo. Cari, pilih dan klik yang hampir mirip dengan foto kalian. Di bawah foto akan muncul deskripsi dari kontributor lain. Nah tinggal kopas dan tambahkan kalimat buatan sendiri.
Yang terpenting isi deskripsi sejelas dan serelevan mungkin. Bisa ditambahkan dari sudut mana (angle) foto diambil, waktu foto semacam pagi, sore, malam, warna, background,dll.
Contoh, misal foto tangan lagi pegang mawar, bisa ditulis gini:
"hand holding rose flower (bunga mawar), view from the top, blablabla".


Spoiler for Link Portofolio:
Lanjut di pos 2 dan 13

Diubah oleh askardian 07-12-2020 11:08






tien212700 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
845
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan