Ariscbs028Avatar border
TS
Ariscbs028
Kata Puisi Cinta Janji Suci

Terdengar lirih bisikanmu
Di antara bayang-bayangmu
Terucap kata cinta
Yang dulu tersimpan
Dan tak mau pergi
Sekejap cinta yang terjalin
Namun jadi sebuah cerita
Yang tak mungkin terlupa
Terukir di hati
Dan tak mau pergi
Mungkinkah kumiliki
Cinta seperti ini lagi
Jangan biarkan aku
Kehilangan dirimu
Coba dengarkanlah sumpahku
(Janji suci) dari hati
Aku cinta kamu
Jangan dengar kata mereka
Yang tak ingin kita satu
Yakinkan aku milikmu
Aku milikmu
Jalinan cinta tulus suci
Terpadu terikat erat
Jangan terpisah lagi
Waktu 'kan menguji
Cinta kita berdua
Mungkinkah kumiliki
Cinta seperti ini lagi
Jangan biarkan aku
Kehilangan dirimu
Coba dengarkanlah sumpahku
(Janji suci) dari hati
Aku cinta kamu
Jangan dengar kata mereka
Yang tak ingin kita satu
Yakinkan aku milikmu
Aku milikmu…

Eratkan komitmen cinta kita
Kuatkan dan perkuat lagi, biarkan abaikan jangan kau hiraukan bisikan bisikan setan yang akan menggoyahkan tali cinta kita.

Percayalah yakinkan pada hati kita yang terdalam,
Aku mencintaimu dengan tulus ikhlas dan sabar penuh kasih sayang dan cinta kasih,
πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž
Saat ini sabarlah dulu sayang aku sedang menyiapkan segala sesuatunya untuk kita nanti bersatu menyatu ditempat yang amat sangat penting untuk kita berdua.
πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«
Berdoalah selalu pada tuhan yang maha esa, agar aku disini selalu di beri kesehatan baik lahir maupun batu dan aku pun disini juga selalu mendoakan kamu yang baik baik dan kamu jaga hati kamu hanya untuk ku seorang dan aku disini pun begitu.
πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’
Tunggu aku pulang setelah aku selesai pekerjaan ku semua disini.. Aku akan langsung pulang kerumah kamu dan aku akan langsung tanpa basa basi aku akan bicara pada orang tua kamu.. Aku akan melamarmu, karna aku juga sudah tak sabar ingin segera membuat menciptakan keluarga kecil sederhana nan indah.. I love you so much for you my lovely muaaaaach
πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘πŸ’‘
.....
Untuk mengecap bahagia kita harus bersabar
Sebab di dalam dada jantung pun butuh waktu untuk berdebar
Aku telah menunggu di depan penghulu
Kenakan bunga kamboja di sela telingamu
kemarilah
Jadilah mempelaiku
Diantara miliayaran manusia, pasti TUHAN mempunyai alasan tersendiri mengapa AKU & KAMU dipertemukan.

Padamu Aku Lingkaran Cinta
Aku Cinta Padamu πŸ™
πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
.....
Tuhan..
Jagalah dia untukku
Ketika tanganku tak mampu lagi mengusap air matanya
Dan tubuh ini tak mampu lagi melindungi raganya
Hanya padaMU ku pasrahkan dia ya Tuhan
Lindungilah dia seperti ketika aku berada disisinya. Aamiin πŸ™

Aku Cinta Padamu
πŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’πŸ’πŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’πŸ’πŸ’πŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’Ÿ
.......

Aku hanya memilikimu sebagai pilihan
Sebab cinta tak pernah tidur
Seperti rindu yang tak lelah harapkan pertemuan
Selalu senantiasa setia menjaga rasa.

Padamu Aku Lingkarkan Cinta
Aku Cinta Padamu
πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’
........

Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku
Aku menyayangimu dengan setulus jiwaku
Karenamu ku bahagia merasakan cinta
Karenamu ku terluka merasakan duka

Cintamu telah merasuk jantung hatiku
Jiwamu telah merasuk relung bathinku
Wajahmu tak pernah luput dari pikiranku
Ragamu selalu hadir didalam mimpiku

Biarkanlah aku tinggal dalam hatimu
Jangan kau tinggal pergi cinta ini
Aku berharap kaulah cinta sejatiku
Menemani aku sampai nanti, sampai saat nafas tak ada dalam ragaku.

Padamu Aku Lingkarkan Cinta
Aku Cinta Padamu

#Salam Bathin...
πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—
....

Kau adalah yang terindah di hidupku
Bagai darah yang mengalir di sela-sela nadiku

Padamu Aku Lingkarkan Cinta
Aku Cinta Padamu πŸ’™πŸ™
πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—
......

Karena ketika bersamamu yang kurasa adalah hidup

Padamu Aku Lingkarkan Cinta
Aku Cinta Padamu πŸ’™πŸ™

.....................................................................
πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—
Saat aku gelisah terdampar ditepian nasib masih ku dengar suaramu membisikan kata
AKU CINTA PADAMU
πŸ™πŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’š
Cintaku hanya padamu
Semoga TUHAN mengizinkannya engkau saja destinasi hayat ini untuk mewarnai indah hidupku.
Aamiin
πŸ™πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜
.....................................................................
Kau dan aku seperti Idgham Mutaqooribain,
perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya
Layaknya huruf Tafkhim
Namamu pun bercetak TEBAL di fikiranku
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun.

Aamiin πŸ™

Padamu Aku Lingkarkan Cinta
Aku Cinta Padamu πŸ™


πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž
Aku memilih disini saja
Bersamamu kulewati sepi
Bersamamu kulewati waktu

πŸ’™πŸ™

Rinduku akan setia mengiringi harimu
Seperti hatiku yang selamanya ingin berada dalam payung mata beningmu
Rebah sudah rinduku berlabuh padamu
Diam tak bergerak lalu terbaring manja dipermadani hatimu
Andai rinduku bersambut
Aku kan tersenyum dan menangis disudut bibirmu
Saat raga dan mata kita bertemu.

Padamu Aku Lingkarkan Cinta πŸ™

#Salam Bathin

πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
Bayangmu tak pernah pergi
Bahkan untuk sebentar dirimu tak pernah beranjak
Merasuki tiap relung hatiku
Membuatku terus melamunkan sosokmu
Pikiranku dipenuhi rautan wajahmu
Perlahan memahatkannya dengan kuat didalam kalbuku
Membuatku tak dapat melepaskanmu lagi
Rindu ini akan selalu milikmu
Mungkin angin tak dapat membawakan rindu ini padamu
Tapi aku selalu berDo'a kita akan selalu bersama
Agar ku tumpahkan rindu ini
Dan kugenggam tanganmu selamanya.

ACPπŸ™

#Salam Bathin



Rindu ini telah menjerat hari-hariku
Hingga aku kehilangan logika tentangmu
Yang selalu menyembunyikan jarak dalam setiap cemas
Aku ingin mengelabui kegelisahan hatimu
Agar kamu tidak pernah menatap gigil keraguan dalam diriku

Aku hanya ingin dialog kita lebat dalam tawa
Hingga malam menyeret kita dalam berjuta mimpi
Aku merindukanmu selalu
Sungguh.

#Salam Bathin
πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜βœ…βœ…πŸ˜˜πŸ˜˜βœ…βœ…πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜

Ternyata dirimulah yang bisa membuatku kembali membuka hati yang tertutup rapat oleh serpihan luka yang lama terpendam
Membuatku dapat melupakan semua keraguan jiwa dan lebih merasakan hangatnya cinta.

#Salam Bathin

ACP πŸ™

πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
Tatap mata berbalut sendu
Suaramu yang begitu syahdu tanpa ragu, ku kan memujimu

Temukan aku dijawabmu
Ketika mereka dihadapmu
Demi menanyakan cintamu

Seribu peka tak terlupakan
Mata ini kan kupandangkan pada sosokmu yang tak tergantikan

Selalu bersamamu adalah impian
Bujuk rayumu selalu kunantikan
Agar hati ini mampu kau genapkan

Tawamu adalah anugrahku
Sedihmu adalah sakitku
Dalam ruang rindu aku ingin kita selamanya menyatu.

#Salam Bathin

😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Dilema Rindu

Bagai pelangi di bening matamu
Disana ada rindu yang semakin meruncing padamu
Bagai busur panah yang melengkung di bibirmu
Ada senyum hangatmu yang selalu ku rindu
Ku hanya ingin meyakinkan hati
Apakah benar yang ku rasai
Tentang kerinduan yang tak bertepi ini
Yang selalu hadirkan gelisah dalam hati
Cintakah ini?
Sayangkah ini?
Ku bertanya pada angin malam yang gemersik berbisik
Namun begitu saja berlalu tanpa jawaban dari resahku
Bintang kedap kedip penuh rayu
Bulan pun dengan sinar biasnya tersenyum padaku
Seolah menggodaku membawa seribu jawaban dari gulanaku
Namun mereka juga sama saja membisu
Ingin ku intip isi hatimu
Ku baca dan ku eja
Adakah namaku disana?
Terpatri di dinding hatimu
Agar sirna resah gelisah didada
Ingin ku raba hatimu
Adakah nama ku terpahat indah
Penghias sudut hatimu
Agar ku tak lagi meragu
Aku butuh kepastian rasamu
Terkasih.

#Salam Bathin

πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
Mungkin tak ada kata-kata indah yang bisa ku ucapkan
Tak ada bahasa yang bisa ku lantunkan
Hanya ada cinta dan kasih sayang yang ku tunjukkan
Tapi ketahuilah
Tak ada yang sempurna
Tergantung bagaimana kita saling mengisi kekurangan satu sama lain
Karena semua akan terasa sempurna ketika kita bisa saling mengisi kekurangan yang kita punya.

#Salam Bathin

Teruntukmu tulang rusukku
Baik-baiklah
Bahagialah
Meski sementara tak ada aku di sampingmu
Semoga kita segera mempertemukan waktu, dimana segala tentang kita yang tersisa hanyalah bahagia.

#Salam Bathin

.......

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
Tak banyak harapku
Hanya ingin kau tahu tentang perasaanku
Inginku selalu bersamamu
Penantianku tak akan usang
Ku tahu waktu tak akan terbuang
Bagiku kau sampul hatiku
Ukiran dalam setiap perjalan hidupku.

# Salam Bathin

πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
Rinduku menjelajah menyisir puing-puing malam
Bagai musafir yang tak lelah bertapak mencari cinta yang sesungguhnya
Sungguh rinduku maha karya terindah
Aku kagum jika harus merindukanmu selamanya.

#Salam Bathin
πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
Rindu dan rindu yang selalu membuatku gelisah dan selalu membuatku merintih hati
Kini aku selalu berharap kehadiranmu untuk menjalin kasih sayang selamanya bersamamu
Kini aku selalu merindukanmu.

#Salam Bathin
πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•
Selami hatiku agar kau mengerti
Betapa dalam aku mengharapkanmu
Aku dan hatiku menunggu
Menunggu kau jadi kekasihku
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
Lagu rindu mengalun syahdu
Walau tanpa syair hanya irama kepiluan sayup
Menyemai asa diujung hari
Adakah satu nama masih terpatri dalam ruang kalbu?
Menanti harap yang masih bergulung bak ombak di pantai yang lari mendekat lalu kembali menjauh
Begitulah tentang rasa.

#Salam Bathin
πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’“πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—
Menunggu cinta yang telah lama hilang dari hatiku yg selalu hadir dalam bunga tidurku
Apakah cintaku bisa bersatu dalam kenyataan?
πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž
Terlalu lelah selalu memikirkanmu
Tapi rindu-rindu ini tak lagi mampu menguburnya
Apa kau tak tahu seberap besar rindu ini?
Atau kau yang sumbat telingamu agar tak kau dengar jerit rinduku
Atau kau tutup matamu agar kau hanya tahu tentang dirimu yang ingin merdeka meskipun orang lain menderita dibawah kemerdekaanmu
Entahlah hanya kau dan hatimu yang tahu segalanya.

#Salam Bathin
πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž
Wahai Hati
Bersabarlah dalam menanti
Yakinlah janjiNYA adalah pasti
Pada akhirnya kebahagiaanlah yang kelak kan diraih
Wahai Jiwa
Tenanglah dalam lara
Percayalah bahwa janjiNYA adalah nyata
Jangan pernah ragu dengan kehendakNYA
DIA lebih tahu mana yang terbaik untuk para hamba-hambaNya
Wahai Raga
Tetaplah istiqomah dalam asa
Cinta yang suci sedang menguji keimanan kita
Seberapa sabar kita dalam menunggu
Seberapa kuat kita saat tertatih dan seberapa tegar kita disaat rapuh.

#Salam Bathin
πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’•πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’žπŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’žπŸ’žπŸ’•πŸ’žπŸ’žπŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•

Ketika cinta mampu menjelmakan sebait puisi cinta
Kau kan termenung
Terbuai akan kata-katanya
Hingga kau terlelap dalam mimpi indahmu.

#Salam Bathin
πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž
Untukmu Terkasih
Iwan fals

Kasih
Ketika hati rasa dan jiwa
Serta apa saja yang bersembunyi didada mulai bergetar
Karena keindahan matamu
Karena kelembutan senyumu
Karena taburan kasihmu
Justru bayangmu makin sulit kurengkuh

Sementara gelombang rindu
Gelombang kasih sayang terus mengalir
Bagai air dimusim penghujan
Bagai gelombang samudra
Yang mengguncang pantai kehidupan

Kasih ini nyanyian cinta untukmu
Yang entah ada dimana kini
Biar engkau mengerti apa yang terjadi dalam hidupku

Kabut sunyi mulao merayap kehati
Bayangmu semakin sulit kucari
Aku tak tau harus berbuat apa
Angin dan burung burung pun membisu
Ketika kutanya tentangmu
Tentang getaran hatimu
Tentang apa saja yang bertalian denganmu....

@Uyeeaaach......!!!

πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž

Hidupku Milikmu

Ketika aku mencari cahayamu
Menerobos lewat celah dedaunan
Bersilangan semburatmu dalam kabut

Aku terpaku, aku terpana
Aku larut didalam nyanyian burung burung
Gemuruh didadaku sirna
Bersama keheningan rimba raya

Ketika aku mendengar suaramu
Bergema diruang dalam jiwa
Mengalir sampai keujung jemari
Aku mengepal, aku tengadah
Rindu yang aku simpan membawaku terbang menjemput bayang bayang
Senyap ditelan keheningan rimba raya

Apapun t'lah kucoba
Dan tak henti bertanya
Setiap sudut, setiap waktu
Tak surut kumencari

Kemana, dimana kulepas dahaga ?,
Kepada siapa aku rebah bersandar ?,

Tak mungkin kubuang rindu yang semakin dalam bergayut
Hidupku memang milikmu
Hanya untukmu......

#BKB101

@Uyeeaaach......!!!

πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž
Berkali kali kubunuh cinta
Namun berkali kali pula ia datang dan mengusik rasa

Rindu pun telah tercabik cabik
Kuhujami dengan tikaman belati
Namun ia selalu bangkit dan menghampiri
Dan dengan mudahnya ia menyiksa kalbuku

Yaah...
Ku akui itu karna aku tak mampu mengusirmu dari sini,
Dari hatiku.....

@Uyeeaaach........!!!

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Aku kira
akulah yang selalu singgah dihatimu
Aku kira
akulah yang selalu membayangi ingatanmu
Aku kira
akulah yang selalu ada dan menemani hari harimu

Aku kira
akulah bintang disetiap malam malammu
Aku kira
akulah matahari yang selalu memberikan kehangatan untukmu
Aku kira
kini aku telah kehilangan rasa tentangmu
tentang sesuatu yang tak pernah terfikirkan olehku
tentang kegagalan dan rasa sakit yang mendera

Aku kira
kini saatnya aku melupakanmu

@Uyeeaaach.....!!!
πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’ž

Sejak pertemuam kita yang terakhir kalinya
Engkau terus saja membuat lukisan lukisan kerinduan dalam kalbu
Dengan goresan warna warni menyala
Terbingkai dalam rasa

Waktu kini detaknya terus mengusik
Pikiranku
Dan ketika ketidakpastiannya mulai menciptakan keraguan
Masihkah harus kurawat karya indahmu itu
Atau
Kubiarkan saja sampai warnamu terus memudar

Paijem oh Paijem....
Meski sedemikian engkau kuanggap tak ada
Namun nyatanya tak semua warnamu luntur tersapu waktu....

Satu torehan yang masih lekat
Masih mampu bertahan dalam rasaku adalah saat pertemuan kita yang keempat
Saat kata kata,canda dan genggaman jemari kita tak berdaya memanjakan asmara yang terus saja menyala
Aku lalu menciummu
Dan engkau merapatkan tubuhmu dalam pelukanku

Paijem....
Saat malam,aku masih saja kerap mendengar desah desahmu,
Rintih manja dan senyuman dengan wajah yang tertengadah

Paijem...
Haruskah kuungkapkan semua kisah
Bergelora dari tiap pertemuan kita ?,
Sementara membayangkanya saja aku tak kau sisakan gairahnya
Semua kau lumat dengan semangat
Dengan irama irama yang tersenggal

Paijem....
Ooh Paijem.......

@ Uuyeeaaaachh.....!!!

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

" MENEPI "

Mencintai dalam sepi
dan rasa sabar mana lagi
Yang harus ku pendam dalam
mengagumi dirimu
melihatmu genggam tangannya
nyaman di dalam pelukannya
Yang mampu membuat ku tersadar dan sedikit menepi 😊

#GuyonWaton

πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’•πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’πŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’“πŸ’ŸπŸ’“πŸ’ŸπŸ’“πŸ’ŸπŸ’“πŸ’“πŸ’ŸπŸ’“πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’œπŸ’—πŸ’œπŸ’—πŸ’œπŸ’—πŸ’œπŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’œπŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’œπŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’œπŸ’œπŸ’—πŸ’—πŸ’œπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’œπŸ’ŸπŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’˜πŸ’—πŸ’˜πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’˜πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’‘πŸ’ŸπŸ’‘πŸ’‘πŸ’ŸπŸ’‘πŸ’‘πŸ’ŸπŸ’‘πŸ’‘πŸ’ŸπŸ’‘πŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’‘πŸ’‘πŸ’ŸπŸ’‘πŸ’ŸπŸ’‘πŸ’ŸπŸ’ŸπŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’‘πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’‘πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’–πŸ’žπŸ’žπŸ’–πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ‘«πŸ’‘..
sableng212140
anasabila
tatikartini
tatikartini dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.7K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan