- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Laporan Analisa Proyeksi Akhir Covid-19 di Indonesia


TS
grapadi
Laporan Analisa Proyeksi Akhir Covid-19 di Indonesia
INDONESIA
Dalam kasus Covid-19 di Indonesia ada 2 scenario, pertama berakhirnya pandemik apabila kondisi masyarakat taat ketentuan PSBB dan kedua, waktu berakhirmya pandemik apabila kebanyakan masyarakat tidak mematuhi ketentuan PSBB.
Lonjakan Kasus – kasus Baru Covid-19 di Indonesia, termasuk penambahan jumlah Pasien Sembuh dan yang Meninggal dapat dilihat pada grafik berikut .

Grafik tersebut menunjukan bahwa Kurva Jumlah Kasus – Kasus Baru terus meningkat tinggi. Namun, masih ada gambaran yang memberi Harapan bagi masyarakat, bahwa Kurva Jumlah Pasien Sembuh semakin melampaui Jumlah yang Meninggal.

Berikut ini Gambaran Data Pasien yang keluar dari Perawatan Rumah Sakit, yang disebut Outcome. Ada 2 Outcome, Pasien Sembuh dan yang Meninggal.
Berikut ini Gambaran Data Pasien yang keluar dari Perawatan Rumah Sakit, yang disebut Outcome. Ada 2 Outcome, Pasien Sembuh dan yang Meninggal.
Outcome APRIL + MEI :
Total Outcome : 2.817
Sembuh : 1.880. (71.84%)
Meninggal : 737. (28,16%)
Outcome APRIL :
Total Outcome : 1.888
Sembuh : 1.318. (69,81%)
Meninggal : 570. (30,19%)
Outcome MEI :
Total Outcome : 842
Sembuh : 675. (80,17%)
Meninggal : 167. (19,83%)

Sumber : Worldmeter
Dari hasil data laporan analisa proyeksi akhir Covid-19 di Indonesia tersebut, terlihat bahwa Harapan Hidup Pasien Covid19 yg dirawat di RS semakin tinggi, dan terus mendekati angka 100%. Artinya dengan angka 100%, setiap Pasien yang dirawat di RS, akan meninggalkan RS dalam keadaan sembuh.
Puncak Pandemik di Indonesia akan terjadi sekitar H+5 Lebaran apalagi jika kebanyakan masyarakat tidak mematuhi ketentuan PSBB. Ini terjadi karena sejak beberapa minggu yang lalu di beberapa daerah tetap terjadi arus mudik, meskipun kemudian pemerintah mengeluarkan larangan mudik. Jika ketentuan PSBB tidak dilaksanakan oleh kebanyakan masyarakat, maka Hari Lebaran akan menjafi rawan bagi penularan transmisi lokal.
Namun jika Ketentuan PSBB dilaksanakan oleh lebih dari 80 % masyarakat, maka Puncak Pandemik tidak akan terjadi pada saat lebaran, namun sebelum.lebaran. Puncak Pandemik sebelum lebaran ini akan dipicu oleh terjadinya klaster2 baru di beberapa daerah, terutama di Jawa Timur.
Namun, dengan terbentuknya Klaster – klaster baru tersebut, Pemerintah Daerah akan lebih antisipatif dan preventif terhadap terbentuknya Klaster-klaster baru, yang pada saat ini banyak diluar dugaan. Seperti Klaster Pasar, Klaster Latihan Haji, Klaster Jamaat Gereja, Klaster Pabrik Rokok di Surabaya dan Tulungagung. Dengan adanya tindakan Pemda yang lebih preventif dan antisipatif, berdasarkan pengalaman aktual, maka lonjakan penambahan Pasien Covid19, dapat ditekan, terutama lonjakan jumlah pasien Covid-19 yang timbul dari klaster-klaster baru.

Sumber : Proyeksi Data di Olah
Demikian laporan analisa proyeksi akhir Covid-19 yang terjadi di Indonesia dapat Anda lihat dan analisis kembali dari data dan kurva di atas.
Setelah Puncak Pandemi tersebut, jumlah kasus-kasus baru Covid19 akan terus menerus turun selama 90 hari. Hingga Pandemik memasuki masa relaksasinya, hingga kemudian berakhir di Antara bulan September hingga November untuk Scenario Pertama (warna biru) ,sedangkan untuk skenario (tidak patuh PSBB) berakhir di antara bulan Desember sampai Januari Scenario Kedua (warna jingga). Mari bersama – sama kita patuhi PSBB agar Covid-19 segera berlalu, Gunakan masker, Jaga Jarak, di Rumah Aja!
ulasan lengkap https://grapadinews.co.id/laporan-an...di-indonesia/






saeful07 dan 17 lainnya memberi reputasi
16
1.1K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan