Perjuangan Melawan COVID-19 yang menginfeksi Istri, Suami Beserta Anaknya
TS
Gudyl
Perjuangan Melawan COVID-19 yang menginfeksi Istri, Suami Beserta Anaknya
Hallo Agan & Sista
Apa Kabar, Semoga Sehat dan Baik-baik saja
Tetaplah Menjaga Kebersihan
Quote:
COVID-19
Hari ini ane melihat tingkat presentase COVID-19 yang kian hari kok semakin meningkat yang terjangkit virus ini, namun selain itu tingkat penyembuhannya pun ikut meningkat yang hari ini kasus yang sembuhan kurang lebih sudah berada di angka 2.881 orang di Indonesia. Ane liat beberapa video tentang satu keluarga yang terpapar virus, mulai dari suaminya, istrinya bahkan anaknya yang masih berusia 3 bulan. Seorang istri yang bernama Karolina merekam perkambangan kesehatannya saat terinfeksi virus tersebut
Quote:
Karolina, seorang ibu rumah tangga yang mendokumentasikan atau merekam perkembangan yang terjadi pada satu keluarga mereka yang terinfeksi COVID-19, ia (Karolina), suami (Stave) beserta anaknya (Amaya) yang berusia kira-kira 3 bulan dengan cara mengisolasi diri di dirumah.
Bermula dari ibu Stave yang ketidaktahuannya tentang Corona Virus, bahwa ia dalam masa Inkubasi COVID-19 yang menularkan ke Stave saat Stave membantu ibunya berbelanja ke minimarket. Virus itu menular ke Karolina beserta bayinya. Umur Ibu Stave 72 tahun, dimana orang yang lebih tua akan sangat rentan terinfeksi Virus Corona ini.
3 april, sejak Karolina merasakan seperti orang yang terinfeksi COVID-19, ia langsung melakukan perawatan mandiri dirumah beserta keluarganya. Ia mengatakan “Banyak yang merekomendasikan ketika terinfeksi Virus Corona adalah harus banyak berisitirahat, namun kenyataannya sangat berbeda saat ia memiliki bayi mungil yang ikut sakit karena Virus Corona”.
Ia sangat mencemaskan keadaan suami beserta anak kandungnya yang masih bayi ikut terinfeksi karena mereka selalu berada berdampingan untuk saling menguatkan dan melawan efek yang timbulkan dirasa mulai menyerang.
Dengan Kecemasannya itu Karolina tetap relaks serta menenangkan suaminya “Stave” agar tidak panik. Jadi saat malam tiba saat sang suami tidur dan anaknya dengan tangan Karolina selalu berada di kedua dada Amaya “bayinya” dan Stave “suaminya” Untuk berjaga-jaga dan berwaspada jika salah salah satu mengalami sesak nafas.
Di tanggal 4 April, Steve membangunkan Karolina karena ia merasakan dirinya dan juga istrinya mengalami demam serta kehilangan suara (radang), namun bersyukur bayinya sehat. Lalu tanggal 5 April, Karolina dan Steve merasakan kondisinya agak baikan, tetapi Amaya dalam kondisi memburuk, ia menjadi rewel seolah merasakan sakit.
Karolina berupaya menelfon 111 (panggilan bantuan ke rujukan dokter khusus COVID-19), namun harus menunggu sekitar 5 jam lebih untuk mendapatkan balasan telfon dari dokter tersebut.
6 April. Stave merasakan dada beserta punggung atasnya sakit. Saat Karolina menghubungi ambulan ia harus menunggu kurang lebih 3 jam. Ambulan tidak akan datang cepat kecuali orang tersebut dalam kondisi tidak sadarkan diri (kritis). 7 April. Amaya terus-terusan menangis sepanjang waktu, seperti merasakan sakit di tubuhnya, dan Karoline bergegas menelfon ambulan rumah sakit rujukan COVID-19 untuk perawatan intensif ke keluarga mereka. Hari itu ia mendapatkan kabar buruk jika Ibu Stave di larikan ke Rumah sakit COVID-19 karena kondisinya yang memburuk serta mengalami kesulitan bernafas.
Pada tanggal 14 April, Amaya (Anak dari Stave dan Karolina) mengidap komplikasi COVID-19 dan ia terkena Pneumonia atau ada cairan pada paru-parunya. Tetapi dokter dan perawat merawatnya dengan intensif, sesegera mungkin dan beruntungnya bayi itu terselamatkan hingga kedepannya ia dapat sembuh dengan baik.
Beberapa hari kemudian setelah mendapatkan perawatan dari rumah sakit, keluarga Stave beserta istri dan anaknya sudah berada pada level penyembuhan dan kondisinya membaik. Pada 24 April dimana kondisi mereka semua membaik dan diperbolehkan untuk pulang kerumah, dengan kondisi yang lebih sehat dari sebelumnya.
Saran penulis kepada kamu yang bekerja diluar rumah
“Tetaplah melakukan segala cara untuk pencegahan, gunakan masker tiap waktu, jaga jarak aman dengan orang sekitar, cuci tangan dengan sabun atau menggunakan anti septik dimanapun, karena kita tidak tahu virus tersebut sedang berada di gagang pintu, maupun berada di benda yang kita pegang setiap waktu saat ditempat kerja, kantor ataupun tempat perbelanjaan”