goldjempolAvatar border
TS
goldjempol
Pak Anies, Laba Produsen Bir Delta Djakarta Ambles 51% di Q1
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten minuman keras PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) yang sahamnya juga dipegang Pemprov DKI Jakarta, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 42,43 miliar pada kuartal I-2020, atau ambles 50,66% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 85,66 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan DLTA yang dipublikasikan, penurunan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan bersih perusahaan yang juga merosot 32,50% menjadi Rp 153,06 miliar, dari sebelumnya Rp 226,76 miliar.

Meski pun demikian, beban pokok penjualan berhasil diturunkan menjadi Rp 47,09 miliar dari sebelumnya Rp 65,68 miliar.

Secara rinci, penjualan domestik turun 35,47% menjadi Rp 163,02 miliar dari sebelumnya Rp 252,66 miliar, sementara penjualan pasar ekspor ambles 84% jadi Rp 68,72 juta dari sebelumnya Rp 429,47 juta.

Penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah sebesar 0,04% yakni hanya kepada San Miguel Brewing International Limited, padahal di 2019, masih ada penjualan ke pihak berelasi lainnya termasuk ke San Miguel Marketing Thailand Ltd.

Penjualan kepada PT Jangkar Sejati dan PT Lim Siang Huat masing-masing merupakan 21% dan 15% dari total penjualan pada tahun 2020.

Mengacu data pemegang saham, Pemprov DKI masih memiliki saham DLTA sebesar 26,25%, sementara terbesar dipegang San Miguel Malaysia 58,33% dan sisanya investor publik 15,42%.

Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur, Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan perusahaan yaitu terutama memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek "Anker", "Anker Stout", "Anker Lychee", "Carlsberg", "San Miguel", "San Mig Light", "San Miguel Cerveza Negra", "Kuda Putih" dan "Batavia".

Beberapa produk Perusahaan diekspor ke beberapa negara lain. Perusahaan mulai beroperasi sejak 1933. Per Maret 2020, perusahaan dan entitas anak memiliki 357 karyawan di luar direksi.

Perusahaan merupakan salah satu anggota dari San Miguel Corporation (SMC), Filipina. Induk utama perusahaan adalah Top Frontier Investment Holdings, Inc, berada di Filipina.

Tahun lalu, DLTA membukukan penurunan laba bersih sebesar 5,99% secara year on year (YoY) menjadi Rp 317,81 miliar dari sebelumnya senilai Rp 338,12 miliar.

https://www.cnbcindonesia.com/market...mbles-51-di-q1





anasabila
onik
zafinsyurga
zafinsyurga dan 26 lainnya memberi reputasi
27
1.6K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan