Kaskus

Story

tatikartiniAvatar border
TS
tatikartini
Kenangan Perih

Kenangan Perih
Kenangan Perih

Pagi itu tetiba Endras datang menjumpaiku.

"Assalamu'alaikum … " dia mengungkapkan salam.

"Wa'alaikumussalam, dari mana mau kemana?tumben ….

"Adik, maaf banget barusan aku belanja untuk modal jualan bakso, ternyata uang aku kurang, bisa mas minta tolong di pinjami?"ujarnya.

"Oh, iya boleh mas, kurang berapa?kataku.

"Tak banyak dik, 100rb saja, nanti sore mas kembalikan ya."

"Sudahlah, tak usah di kembalikan, pake saja."

Aku mengikhlaskannya, kasihan.

Aku mengenal Endras kurang lebih 4th, setahuku dia hidup sendiri, tak beristri.

Di beberapa kesempatan bertemu dia pernah bercerita tentang rumah tangga nya yang kandas karena masalah ekonomi, isterinya tidak bisa menerima dan memilih berpisah.

Aku merasa iba dengan nasibnya, kutawarkan untuk bekerja sama dengan ku membuka kios bakso, diapun menerima.

Kami mulai mempersiapkan segala kebutuhan, menyewa sebuah tempat dan membeli alat-alat yang di butuhkan.

Endras membawa anak sulungnya untuk bantu-bantu.

Aku hanya memantau dan sesekali melihat kondisi usahaku.


Memang aku tidak terlalu ikut campur, kupercayakan saja semua kepadanya.


"Rintis saja dulu mas, soal keuntungan nanti saja kalau sudah lancar usahanya, sekarang yang penting berjalan dulu, mas dan anakmu Ricard bisa makan."aku mengucapkannya penuh ikhlas dengan kesungguhan hati.


Sejak awal memang aku hanya berniat untuk menolong nya.


Rupanya ada benarnya pepatah Jawa, "Tresno jalaran oko kulino."

Dari rasa kasihan membuat hatiku tak mampu menolak, ketika dia terlihat memendam rasa cinta kepadaku.


Tapi perasaan itu tak berlangsung lama ketika tiba-tiba disatu siang datang seorang wanita dengan wajah garang, tiba-tiba berteriak.


"Oh, begini rupanya yang kamu lakukan ya?pantas kamu tak pernah berkirim uang, rupanya kamu main perempuan ya."seraya dia menoleh garang kepadaku yang secara kebetulan aku baru sampai untuk melihat kondisi usahaku.


Bukan sekedar menoleh kepadaku, perempuan itupun mendekat tanpa bertanya langsung saja melayangkan cakaran kearah wajahku.


Alhamdulillah, aku mampu menepisnya sembari menghindari, aku berlari ke toko sebelah pemilik ruko yang aku sewa.


"Pak tolong, di kios baksoku ada perempuan sedang marah-marah, ngakunya isteri mas Endras, padahal setahu saya mereka sudah lama berpisah."


"Baik Bu, akan saya selesaikan, ini masih tanggung jawab saya, ibu kan penyewa kios saya, tapi itu kenapa ko tangan ibu berdarah?ujar pak Dedi pemilik kiosku.


MasyaaAlloh, setelah kulihat ternyata di tanganku ada dua goresan panjang, rupanya pada saat kutangkis tadi mengenai tanganku.


Rasa perih memang biasanya terasa diakhir, begitupun perasaanku.

Perih, tapi untungnya semua belum terlambat, rasa cinta pun belum terucap.

Maka kuputuskan untuk mengakhiri semuanya.

~~~End
annuuAvatar border
abellacitraAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
727
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan