- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang


TS
dragonroar
Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang
Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang
Minggu, 10 Mei 2020 / 06:11 WIB
ILUSTRASI. Tentara Jepang. Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang. REUTERS/Toru Hanai
Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Jepang mengatakan pihaknya mengerahkan patroli dan mengeluarkan peringatan kepada sekelompok kapal penjaga pantai China yang terlihat mengejar sebuah kapal nelayan Jepang di perairan Laut China Timur pada hari Jumat.
Dilansir dari South China Morning Post, Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa empat kapal penjaga pantai China memasuki perairan dekat Kepulauan Diaoyu yang merupakan sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikendalikan oleh Tokyo dan dikenal secara lokal sebagai Senkaku.
Pertarungan terjadi sekitar 50 menit kemudian, ketika dua kapal Tiongkok mulai mengejar kapal penangkap ikan Jepang di perairan sekitar 12 km barat daya Uotsuri, salah satu pulau terbesar dalam kepualuan itu.
Setelah agen maritim mengirim kapal patroli ke tempat kejadian dan mengeluarkan peringatan melalui radio, kapal-kapal China meninggalkan daerah itu.
Kapal penangkap ikan tersebut memiliki tiga anggota awak pada saat pengejaran tetapi tidak ada yang terluka.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari penjaga pantai Jepang dikutip mengatakan bahwa "kami tidak berpikir bahwa peristiwa berbahaya telah terjadi".
Sebelumnya pada hari Jumat, Penjaga Pantai China mengatakan pada akun media sosial resmi Weibo bahwa armada kapalnya telah "berpatroli di perairan teritorial di sekitar Kepulauan Diaoyu".
Pulau-pulau dan terumbu-terumbu yang tidak berpenghuni namun kaya akan sumber daya alam di Laut China Timur telah menjadi tempat perselisihan teritorial antara China dan Jepang selama beberapa dekade, meskipun hubungan antara kedua raksasa Asia itu terus membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mengunjungi Beijing dua kali sejak 2018, sementara para pejabat dari kedua pihak bekerja untuk mengatur kembali kunjungan kenegaraan ke Jepang oleh Presiden China Xi Jinping yang telah direncanakan bulan lalu tetapi harus ditunda karena pandemi virus corona.
Pemerintah Jepang membeli Kepulauan Diaoyu dari pemilik pribadi pada 2012, tetapi Beijing mengklaimnya.
Beijing juga telah berupaya untuk menegaskan kedaulatannya di wilayah tersebut dengan memberlakukan larangan memancing musim panas tahunan di Laut China Timur, termasuk di perairan lepas Kepulauan Diaoyu.
https://internasional.kontan.co.id/n...-jepang?page=2
Minggu, 10 Mei 2020 / 06:11 WIB

ILUSTRASI. Tentara Jepang. Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang. REUTERS/Toru Hanai
Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Jepang mengatakan pihaknya mengerahkan patroli dan mengeluarkan peringatan kepada sekelompok kapal penjaga pantai China yang terlihat mengejar sebuah kapal nelayan Jepang di perairan Laut China Timur pada hari Jumat.
Dilansir dari South China Morning Post, Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa empat kapal penjaga pantai China memasuki perairan dekat Kepulauan Diaoyu yang merupakan sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikendalikan oleh Tokyo dan dikenal secara lokal sebagai Senkaku.
Pertarungan terjadi sekitar 50 menit kemudian, ketika dua kapal Tiongkok mulai mengejar kapal penangkap ikan Jepang di perairan sekitar 12 km barat daya Uotsuri, salah satu pulau terbesar dalam kepualuan itu.
Setelah agen maritim mengirim kapal patroli ke tempat kejadian dan mengeluarkan peringatan melalui radio, kapal-kapal China meninggalkan daerah itu.
Kapal penangkap ikan tersebut memiliki tiga anggota awak pada saat pengejaran tetapi tidak ada yang terluka.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari penjaga pantai Jepang dikutip mengatakan bahwa "kami tidak berpikir bahwa peristiwa berbahaya telah terjadi".
Sebelumnya pada hari Jumat, Penjaga Pantai China mengatakan pada akun media sosial resmi Weibo bahwa armada kapalnya telah "berpatroli di perairan teritorial di sekitar Kepulauan Diaoyu".
Pulau-pulau dan terumbu-terumbu yang tidak berpenghuni namun kaya akan sumber daya alam di Laut China Timur telah menjadi tempat perselisihan teritorial antara China dan Jepang selama beberapa dekade, meskipun hubungan antara kedua raksasa Asia itu terus membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mengunjungi Beijing dua kali sejak 2018, sementara para pejabat dari kedua pihak bekerja untuk mengatur kembali kunjungan kenegaraan ke Jepang oleh Presiden China Xi Jinping yang telah direncanakan bulan lalu tetapi harus ditunda karena pandemi virus corona.
Pemerintah Jepang membeli Kepulauan Diaoyu dari pemilik pribadi pada 2012, tetapi Beijing mengklaimnya.
Beijing juga telah berupaya untuk menegaskan kedaulatannya di wilayah tersebut dengan memberlakukan larangan memancing musim panas tahunan di Laut China Timur, termasuk di perairan lepas Kepulauan Diaoyu.
https://internasional.kontan.co.id/n...-jepang?page=2
Diubah oleh dragonroar 10-05-2020 11:16






onik dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan