Permisi agan agan semua yg masih setia ngekaskus. Selamat datang di trit ane. Ane mohon ijin ingin menuliskan pengalaman ane sebagai guru di salah satu sekolah menengah atas di jkt yg menjalani mengajar online dari rumah. Selamat membaca gan
Quote:
Sekolah, tempat anak mendapatkan pendidikan dan ilmu. Tempat anak diperkenalkan yg namanya pergaulan. Sekolah yang setiap hari belajarnya selalu ramai, sekarang pada saat pandemi ini berubah seperti gedung besar kosong tanpa penghuni.
Quote:
Ketika mengetahui ada peraturan dari pemerintah siswa diwajibkan belajar dari rumah, guru harus memikirkan bagaimana caranya agar tujuan pendidikan dan materi ajar bisa disampaikan kepada siswa di tengah pandemi seperti ini.
Nah cara terbaik untuk belajar dari rumah adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik itu dengan mengunakan E Learning sekolah, WAG, Google Class Room, Zoom, Google Meet dsb. Jadi selain menyiapkan metode ajar, materi ajar dan segala pelengkapnya seorang guru harus siap untuk belajar menggunakan hal hal yg serba online yg sudah disebutkan di atas. Jadi bisa dibayangkan betapa "gurihnya" tanggung jawab seorang guru dalam menjalankan tugasnya ditengah pandemi seperti sekarang ini.
Quote:
Wfh ala guru ini bukanlah wfh seperti umum yg hanya menghadapi layaknya job kantor pada umumnya (tidak lepas dari MS Office dan meeting). Nah wfh ala guru ini adalah mengajar secara online yg merupakan hal baru dan tidak biasa dilakukan. Karena guru guru yg ada di sekolah adalah lulusan yg siap menjalankan tugas mengajar di sekolah formal. Ini adalah tantangan yg harus dihadapi dan ditaklukan.
Selain harus membiasakan mengajar online ada kelemahan belajar dari rumah dan kelakuan siswa yg kadang membuat guru menjadi sangat tabah. Dibawah ini ane rangkum poin poinnya:
Spoiler for Satu:
Quote:
Tidak semua siswa punya smartphone dan laptop
Ya ini benar. Tidak semua siswa punya gadget pendukung belajar dari rumah apalagi siswa yg keadaan ekonominya masih kesulitan.
Spoiler for Dua:
Quote:
Tidak semua siswa memiliki kuota internet yg mencukupi
Kuota menjadi kendala selanjutnya, karena harga kuota tidak bisa dibilang murah. Semoga saja ada subsidi kuota dari pemerintah yg diberikan kepada siswa yg masih kesulitan membeli kuota.
Spoiler for Tiga:
Quote:
Tidak semua siswa siap mengikuti kegiatan belajar dari rumah
Siswa yg biasanya belajar setiap hari di dalam ruang kelas setelah menggilanya pandemi harus menyesuaikan dirinya untuk belajar dari rumah. Hal ini merupakan tantangan berat bagi siswa karena menyangkut antusias belajar.
Dan terbukti antusias belajar siswa merosot tidak seperti sekolah formal. Ditambah situasi dan keadaan di rumah masing masing siswa tidak selalu kondusif seperti di dalam kelas.
Spoiler for Empat:
Quote:
Praktik siswa hanya absen kemudian hilang selama jam pelajaran
Nah ini adalah masalah yg muncul ketika belajar formal di ruang kelas kemudian diganti menjadi belajar online dari rumah. Praktik seperti ini sulit untuk diatasi karena bisa saja si oknum hanya absen saja kemudian tidak mengikuti arahan guru dan meninggalkan tugasnya. Karena pembelajaran seperti e learning, google classroom dan wag tidak menampilkan video grup chat secara real time. Jika dipaksakan menggunakan video grup chat seperti zoom, google meet dan line malah menimbulkan masalah baru yaitu kuota jadi cepat habis
Spoiler for Lima:
Quote:
Siswa tidak jujur dalam belajar online
Ane menemukan ada beberapa siswa yg tidak jujur dalam belajar online. Jadi yg ikut belajar online itu bukan si siswa tapi orang lain, bisa saja kakaknya bahkan orang tuanya. Padahal tindakan ini merugikan dirinya sendiri karena bisa ketinggalan materi dari temannya
Spoiler for Enam:
Quote:
Siswa yang bertingkah seenaknya sendiri
Jika barusan ada siswa yg ikut belajar online cuma absen doang kemudian hilang dan siswa yg tidak jujur dalam belajar online, ada lagi model siswa yg lebih parah yaitu siswa yg seenaknya sendiri. Hal ini ane kira beberapa faktor penyebabnya. Salah satunya peran orang tua siswa di rumah tidak maksimal dan tidak tepat dalam memberi asuhan kepada anaknya. Jadi siswa mempunyai mindset sendiri bahwa belajar dari rumah gak penting, gak guna dll. Dan siswa ini milih untuk bolos dari belajar online.
Nah segitu saja yg bisa ane tuliskan ya gan. Semoga situasi pademi ini segera berakhir agar semua aspek kehidupan berjalan normal.
Ane mengucapkan terimakasih kepada agan agan yg sudah membaca.
Dipersilahkan untuk menuliskan pendapat dan pengalamannya (jika ada)
Sekian dari ane gan nuhun