Tanah air kembali berduka. Setelah seorang anak bangsa kembali menghadap kepada Tuhan yang Maha Bijaksana. Seniman yang berjiwa dermawan itu telah tiada. Hanya nama dan kebaikannyalah yang tertinggal. Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot telah mencukupkan baktinya di dunia untuk akhirnya melanjutkan perjalan hidup di alam yang berbeda. Pemilik suara indah itu kini telah berpulang tepat pada hari ke 12 Ramadhan atau Selasa, 5 Mei 2020 pukul 07.30 WIB dalam usia 53 tahun.

Didi Kempot menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah. Kematiannya pun sangat mendadak, tak ada yang menyangka. Pasalnya ia masih beraktivitas sebagaimana biasanya. Pelantun Stasiun Balapan tersebut sempat mengeluh sakit pada Senin malam dan meminta kerok kepada istrinya. Namun, hingga pagi hari ia belum juga pulih dari sakitnya ditambah sesak napas. Melihat Didi Kempot yang kian kritis, pihak keluarga membawanya ke rumah sakit. Setelah ditangani dengan maksimal, nyawa sang seniman tak mampu diselamatkan. Menurut kabar, Didi Kempot memang memiliki riwayat penyakit asma. Belakangan juga sakit tersebut terkadang kambuh karena padatnya jadwal pelantun campur sari tersebut.



Diketahui bahwa Didi Kempot adalah anak dari pelawak terkenal yakni Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto. Ia juga merupakan adik dari pelawak senior dari grup Srimulat mendiang Mamik Pondang. Sebelum terjun ke dunia hiburan, dulunya Didi Kempot adalah seorang pengamen jalan dalam periode 1984-1989. Lagu-lagunya yang banyak bertemakan patah hati, kesedihan, cinta tak sampai, sayang tak berbalas, dan rindu yang tak jua menemui perjumpaan. Hal itu tentunya sangat menarik untuk dinikmati tidak hanya bagi kalangan orangtua tapi juga para kaula muda. Hingga ia dijuluki sebagai Bapak Patah Hati.

Kepergian sang legenda menyisakan sesak di dada para pecintanya. Kabar duka itu rasanya terlalu cepat untuk didengar. Tak ada yang menyangka jika Godfather of Brokenheart itu harus berpulang lebih cepat di saat sebagian pecinta lagu-lagunya masih ingin mendengarkan karya-karya beliau. Masih ingin berdendang bersama dalam satu simfoni lirik yang indah. Namun, semuanya tinggallah cerita. Legenda campursari itu akan dikenang lewat karyanya.

Sebagai bentuk dedikasi tertinggi kepada Godfather of Brokenheart ane coba mengumpulkan beberapa quote yang diambil dari beberapa lirik lagunya :



Tentu masih banyak lagi liri-lirik indah dari rangkaian kata Didi Kempot yang bisa menyayat hati.

Akhir kata, pulanglah dengan tenang duhai legenda musik Indonesia. Karyamu akan tetap abadi. Berikan senyuman terbaikmu kala menghadap Tuhan.

Sumber :

1

Sumber gambar : Dokpri & google