Quote:
Universitas Islam Indonesia (UII) tengah menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan alumnusnya Ibrahim Malik. Ibrahim Malik mengaku siap dan kooperatif dengan upaya UII yang akan membentuk tim pencari fakta terkait dugaan pelecehan seksual itu.
"Saya hormati ya, itu kan hak prerogatif kampus, tapi sampai sekarang kan semua itu masih dugaan. Artinya saya juga masih bingung kenapa saya disuruh harus meminta maaf," kata Ibrahim Malik kepada ABC seperti dikutip detikcom, Sabtu (9/5/2020).
Namun, Ibrahim Malik membantah soal kasus pelecehan yang dialamatkan padanya. Dia menegaskan tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan kepadanya.
"Saya tidak merasa dan tidak pernah [melakukan]," jawab Ibrahim ketika ditanya soal dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukannya melalui telepon dan pesan tertulis kepada ABC.
Ibrahim juga membantah soal dia memeluk dan menyentuh korbannya dari belakang di kostnya saat dia menjual buku bimbingan belajar.
"Nah, itu perlu bukti dulu. Artinya saya tidak bisa mengatakan iya atau tidak, begitu, karena saya tidak tahu pokok perkaranya seperti apa," kata Ibrahim tentang dugaan atas perbuatannya di Indonesia.
"Stand saya tetap sama. Itu kan artinya mereka menduga ... dalam bahasa lain belum memiliki bukti yang jelas dan saya tidak diberikan kesempatan klarifikasi apa-apa," kata Ibrahim.
Ibrahim juga membantah saat dikonfirmasi soal tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya di Melbourne. Ibrahim saat ini memang sedang melanjutkan pendidikannya di Melbourne, Australia dan mendapatkan program beasiswa.
"Kalau di Melbourne misalnya saya pernah, saya ingin tanya siapa orangnya? Kedua, kalau saya pernah dan bersalah, kenapa tidak segera dilaporkan ke pihak kampus atau pihak polisi?" tukasnya.
Sebelumnya, kuasa hukum para penyintas dugaan pelecehan seksual itu, Meila Nurul Fajriah menyebut hingga saat ini ada 30 orang yang melapor kepadanya. Mereka mengaku menjadi korban alumnus UII tersebut.
"Kami menerima pengaduan awal dari penyintas sejak 17 April 2020. Hingga saat ini ada 30 orang yang mengaku sebagai korban IM," kata Meila, Senin (4/5).
Maila menyampaikan bahwa modus dan pola yang dilakukan oleh IM dalam melakukan dugaan kekerasan seksual bermacam-macam. Di antaranya yakni menghubungi penyintas via DM Instagram, membalas beberapa Instagram story dengan nada candaan lalu menanyakan terkait urusan perkuliahan.
https://news.detik.com/berita-jawa-t...09.1585583179
ini klo agamis trkenal di kampus, trus kuliah k luar negri
kemungkinan simpatisan partai kelamin sapi sih

kyk bill cosby ama harvey weinstein, klo korbannya 30an berarti emg 99% bener sih
ga mgkin boong smpe 30 org
trus berarti klo dilakukan berulang2 ada kelainan nih ,emg pervert klas akut
