Kaskus

Female

herrypengarangAvatar border
TS
herrypengarang
Perlukah Anak Diberi Target Ini dan Itu Semasa Studi?
Perlukah Anak Diberi Target Ini dan Itu Semasa Studi?

Mendidik anak bisa dilakukan dengan berbagai cara. Target utamanya adalah anak sukses di masa depan, tanpa melupakan karakter dan mental yang kuat untuk menantang zaman. Tak heran jika banyak orangtua memperhatikan pendidikan anak, dimulai dari jenjang yang paling rendah semisal pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga jenjang yang paling tinggi seperti kuliah.

Dalam masa-masa studi tersebut, beragam cara diperlihatkan orangtua, dengan tujuan baik, yaitu mendidik anak agar buah hati menikmati masa depan yang cerah di kemudian hari. Agar anak berhasil menuntaskan studinya, misalnya, perlukan diberi target ini dan itu?

Misalnya, anak diberi target harus juara kelas di setiap jenjang pendidikan. Atau, anak harus pintar dan memperoleh beasiswa. Beragam target dengan tujuan buah hati termotivasi untuk belajar, di setiap jenjang pendidikan. Lantas, apa yang perlu diperhatikan?

1. Lihat kepribadian anak

Perlukah Anak Diberi Target Ini dan Itu Semasa Studi?

Jika orangtua memilih untuk memberi target, apa pun itu targetnya, perhatikan kepribadian anak. Anak berkepribadian ekstrover dengan yang introver tentu saja sangat berbeda sikap, tingkah laku, cara bergaul, dan juga cara belajarnya. Jika orangtua ingin mematok ukuran kesuksesan kepada anak dengan target yang harus dicapai, jangan lupakan dua kepribadian ini, ekstrover dan introver.

Anak yang introver cenderung tertutup, sulit membuka diri, lebih pendiam, dan tekun dalam belajar dari berbagai sumber. Semua itu banyak dilakukan sendiri, seperti mencari bahan-bahan pelajaran dari berbagai macam buku hingga browsing untuk memperoleh bacaan-bacaan tambahan di internet.

Sebaliknya, anak yang ekstrover lebih suka belajar kelompok, ada interaksi dengan teman-temannya, lebih senang mendengarkan langsung dari guru dan memberikan tanggapan atau banyak pertanyaan. Anak demikian lebih terbuka, mudah bergaul, dan sangat suka belajar dengan seru karena kehadiran teman-temannya.

Itu gambaran mudahnya, perbedaan kepribadian anak yang perlu diperhatikan orangtua jika ingin memberi target kesuksesan. Cara meraih sukses pun akan berbeda, juga beragam profesi kelak yang akan dijalaninya berbeda.

2. Perhatikan tingkat stres yang bisa direspons anak

Perlukah Anak Diberi Target Ini dan Itu Semasa Studi?

Ada anak yang mudah stres, ada juga yang lebih enjoy dalam menikmati kesulitan atau tantangan dalam dunia pelajaran. Jika anak mudah stres, jangan terlalu banyak memberi targat ini dan ini. Jangan mudah berkata, “Kamu harus tingkatkan nilai ujianmu, jangan sampai turun.”

Itu akan membebani anak. Dalam situasi tertentu, sangat mungkin anak sedang mengalami kesulitan, dan terpaksa nilainya turun. Orangtua yang melihat anaknya turun nilai menjadi marah dan anak pun mudah stres.

Sebaliknya, jika anak lebih kuat mental, respons terhadap stresnya lebih baik, dan tidak merasa terbebani dengan target yang diberikan orangtua maka tak ada salahnya diberi target yang lebih besar. Tidak hanya untuk latihan mental, tapi juga untuk melatih tanggung jawabnya dalam berproses menyelesaikan studi.

3. Ketahui dengan baik keinginan anak

Perlukah Anak Diberi Target Ini dan Itu Semasa Studi?

Akan lebih mudah bagi orangtua menentukan target untuk anak ketika bisa mengetahui keinginan buah hati. Ngobrol dengan santai, berdiskusi tentang cita-cita, keinginan, atau harapannya akan mempermudah orangtua menentukan target si anak. Jika anak ingin melanjutkan studi ke jurusan IPS, misalnya, maka saat ia duduk di bangku SMA jangan dipaksa ke jurusan IPA. Demikian pula sebaliknya. Keinginan anak harus didengarkan untuk menentukan target bersama.

Nah, itu yang lebih bijak: menentukan target bersama, disepakati antara orangtua dan anak. Ada ruang tanya jawab, ruang berdiskusi, dan ruang untuk mendengarkan satu sama lain. Menentukan jurusan yang akan dipilih, misalnya, atau menentukan sekolah yang hendak dimasuki, bisa dibicarakan bersama. Cara ini akan mengurangi tingkat stres anak, bahkan menumbuhkan motivasi belajar yang lebih tinggi bagi buah hati.

4. Memberi bekal ilmu yang baik

Perlukah Anak Diberi Target Ini dan Itu Semasa Studi?

Jangan hanya fokus pada keinginan orangtua dengan bentuk banyak target yang harus diraih anak. Orangtua yang bijak dan cerdas juga akan memberi bekal ilmu yang baik kepada anak. Selain ilmu atau pelajaran di sekolah atau universitas, orangtua juga bisa memberi tambahan ilmu dengan cara lain. Ada banyak cara, seperti memasukkan anak ke bimbel online atau offline, atau membelikan buku-buku penunjang pelajaran di sekolah.

Memberi bekal ilmu yang baik akan lebih mudah jika anak terbiasa belajar dari banyak sumber dengan kemauannya sendiri. Anak dapat mudah mengakses internet untuk mencari buku-buku yang tepat, berkaitan dengan pelajarannya. Terutama untuk pelajaran-pelajaran yang sulit dan membutuhkan bahan-bahan pendukung.

Nah, dari sekilas uraian di atas, semoga sudah bisa terjawab pertanyaan yang tertuang di dalam judul di atas. Tentu saja, orangtua yang bijak dan cerdas akan mudah menjawabnya, sesuai dengan situasi dan kondisi anak, juga sesuai dengan situasi dan kondisi orangtua.

Semoga sukses untuk setiap anak Indonesia yang sedang mencoba meraih target keberhasilan di masa depan. Salam cerdas, salam bijak, dan salam inspirasi!
Richy211Avatar border
nona212Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
1.4K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan