Kaskus

News

l13skaAvatar border
TS
l13ska
Benarkah Sekolah Adalah Bisnis?
Benarkah Sekolah Adalah Bisnis?


Setiap orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka bahkan mengenai pendidikan. Begitu juga saya sebagai orang tua menginginkan yang terbaik untuk pendidikan anak-anak saya. Sebagai ibu dari sulung yang hendak menempuh pendidikan di taman kanak-kanak otomatis jauh-jauh hari sudah memikirkan sekolah seperti apa yang cocok untuk anak.

Pertengahan tahun 2019 ini merupakan tahun pelajaran baru untuk anak saya yang baru akan masuk ke salah satu Taman Kanak-kanak di kota tempat saya tinggal. Sengaja saya dan pasangan memilihkan sebuah sekolah berbasis religi dengan harapan anak bisa mempelajari agama sejak usia dini.

Tidak bisa dipungkiri total biaya yang harus kami keluarkan mencapai angka tiga juta rupiah. Meski harga yang harus kami bayarkan lumayan menguras seluruh tabungan, kami sebagai orangtua yakin harga tersebut sesuai dengan harapan terbaik untuk anak kami.

Biaya sebesar itu adalah sebuah kewajaran dalam dunia pendidikan. Konon harga menunjukkan kualitas suatu produk, dalam hal ini produk pendidikan. Terlebih sadar atau tidak pendidikan sekarang lebih menuju ke arah bisnis. Tengok saja bagaimana beberapa lembaga bimbel berani berjanji meloloskan peserta mereka lolos Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri dengan biaya yang mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan beberapa peserta mengaku merogoh kocek hampir seratus juta demi ikut bimbel yang menjamin masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan.

Kenyataan diatas mengingatkan saya akan masa lalu saya ketika dibangku sekolah. Kenyataan pahit yang menampar hati saya dan menunjukkan betapa kejamnya beberapa aparatur pendidikan jika mengenai materi.

Sebuah realita tentang dunia pendidikan yang mengiris hati saya sebagai pelajar kala itu.

Kejadian ini saya alami ketika duduk di bangku SMA, saya sadar dalam hal ini saya turut andil berbuat salah. Tapi tindakan pengajar sekaligus kepala sekolah dimana saya menempuh pendidikan kala itu juga tidak bisa dibenarkan.

Quote:


Inilah pengalaman terburuk saya dalam dunia pendidikan. Bagaimana dengan agan? Adakah pengalaman nyesek dimasa sekolah yang berhubungan dengan uang?

Pengalaman diatas mengajarkan begitu banyak hal kepada saya. Hal terpenting yang bisa saya petik dari kejadian memilukan itu adalah agar lebih mematuhi aturan sekolah mengenai pendanaan.

Uang bisa lebih kejam dari sebilah pedang. Itulah kenyataan.



Saya juga menyadari betapa penting komunikasi yang baik ketika berhadapan dengan pihak sekolah mengenai pendanaan. Sehingga ketika saya menemui masalah serupa saat menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi saya pun mampu mengatasinya dengan baik.

Kejadian ini membuat saya bertekad agar anak-anak saya kelak tak mengalami hal serupa dengan saya. Jadi, meskipun sekolah adalah bisnis saya sebagai orang tua yakin mampu memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak.

Quote:

Bukankah jumlah sekian sudah menjadi tolak ukur kemampuan masyarakat akan biaya pendidikan?

Meskipun tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak anak-anak Indonesia yang terkendala keuangan di sekolah mereka.

Dari penuturan saya diatas. Setujukah agan bahwa pendidikan di Indonesia ini memang bisnis?

Sekolah negeri baik tingkat dasar, menengah dan atas memang lebih terjangkau dibanding sekolah swasta. Namun, tetap saja ada beberapa biaya yang dibebankan kepada wali murid semisal buku dan uang kegiatan.

Besar kecil uang yang harus dibayarkan itu semua bergantung pada tiap sekolah. Saya yakin, jumlah yang kami keluarkan memang harga sebuah pendidikan terbaik untuk anak. Dengan biaya tersebut guru mampu mengajar dengan baik karena jerih payah mereka diharagi dan anak sebagai murid mendapatkan fasilitas dannpendidikan yang layak pula.

Mungkin kedepannya pemerintah bisa lebih memprioritaskan kesejahteraan guru sebagai pendidik generasi bangsa. Tak melulu menaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dinaikan karena tak semua guru adalah PNS. Sehingga sinergi yang baik antara pemerintahan, pihak sekolah, guru dan orang tua dalam mendidik anak akan membentuk generasi bangsa yang ulung dan unggul.

Terima kasih. Mohon maaf jika ada kekurangan ataupun kata-kata yang mungkin kurang berkenan di hati agan.

Suka emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

Kurang suka emoticon-Maaf Aganwatidan cukup kasih emoticon-Blue Guy Cendol (L)




Batu, 12 April 2019
Diubah oleh l13ska 10-07-2019 06:36
srusuutAvatar border
uni214Avatar border
ormarrAvatar border
ormarr dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.8K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan