Mudik, pulang kampung selama pandemi COVID-19 tetap dilarang oleh pemerintah, sekalipun mulai Kamis tanggal 7 Mei 2020 semua moda transportasi telah kembali diizinkan beroperasi oleh pemerintah.

Mereka yang bisa memanfaatkan moda transportasi untuk bepergian ke luar daerah hanyalah orang orang tertentu saja atau yang memiliki kepentingan mendesak seperti misal harus pulang kampung karena ada keluarga yang sakit keras atau meninggal.

Selain itu dikatakan juga bahwa WNI yang baru pulang dari negara lain tempatnya merantau masih bisa langsung dipulangkan ke daerah asalnya. Lalu bagi PNS, TNI, POLRI dan lainnya diizinkan untuk pergi keluar daerah asalkan untuk kepentingan penanganan COVID-19.

Adapun kriteria lainnya bagi masyarakat yang diizinkan pergi keluar daerah untuk lebih jelasnya nanti akan disampaikan oleh BNPB dan Kemenkes. Intinya nanti masyarakat yang mau keluar daerah harus bisa membuktikan, melengkapi, menunjukan segala syarat yang diperlukan kepada polisi di pos pemeriksaan.



Akibat COVID-19 mudik tahun ini menjadi dilema bagi siapa saja tak terkecuali pemerintah sekalipun rasa rasanya pastilah serba salah. Pemudik diberi kebebasan pulang takutnya nanti mereka bawa virus tapi kalau dilarang pulang nanti di kota rantau mereka mau makan apa, bayar kontrakan bagaimana?

Polisi yang bertugas di pos pengawasan mudik karena alasan dilema dan apalagi ditambah sogokan uang dari pemudik bisa saja menjadi luluh hatinya sehingga meloloskan pemudik pulang ke daerahnya. Tapi Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan sudah ada PAM internal yang mengawasi jadi tidak akan ada anggota yang berani main main.

Sejauh ini menurut Pak Sambodo tidak ada anggotanya yang menerima pungli atau sogokan untuk meloloskan pemudik. Beliau menegaskan kalau ada anggotanya yang ketahuan menerima sogokan maka Polri tak akan segan untuk menahan dan memecatnya. Dan bagi masyarakat yang menemukan ada petugas polisi yang menerima sogokan demi meloloskan pemudik diminta untuk melapor, kalau perlu divideokan juga tidak apa apa sebagai bukti. Biar ditahan dan dipecat polisinya.
Ref 1, ref 2, gambar 1, gambar 2.