raaaaud20Avatar border
TS
raaaaud20
Refill Happiness (Kumcer)



Sebuah kisah biasa tak biasa yang tak terlihat oleh dunia. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa merasakan.

Rangkuman kisah yang bercerita tentang bagaimana seseorang mengisi kebahagiaan setelah diterpa oleh kesedihan.


✨✨


Judul: Janji Kopi

Seorang gadis tengah duduk di sebuah kedai kopi di tengah kota, suasana kedai tengah ramai pengunjung, apalagi di sore hari ini, banyak yang mampir hanya sekadar menikmati kopi melepas kepenatan setelah seharian bekerja, atau hanya untuk mengisi waktu luang, menyesap kopi sembari membaca buku. Hampir keseluruhan pengunjung adalah mahasiswa dan siswa SMA yang mengerjakan tugas, karena kedai ini berada dekat dengan lokasi kampus dan lingkungan sekolah, tak heran jika yang keluar masuk mayoritas mahasiswa dan siswa.

Gadis itu tampaknya sedang menunggu seseorang, dia celingak-celinguk mencari orang di tengah keramaian kedai. Tak kunjung menemukan orang yang dicari, dia menghela napas kasar dan sedikit mengumpat. Kemudian gadis itu membuka ponselnya, menelepon seseorang dengan nada kesal, memarahi orang di seberang telepon dan mematikan telepon.

“Janjiannya jam berapa, datengnya jam berapa. Eh … bentar-bentar, ini kan masih jam setengah lima. Mungkin hanya aku yang terlalu semangat menemuinya, sedangkan dia tidak. Ya sudahlah hati, kau jangan terlalu berharap dengannya, kasian nanti kamu capek.”

Gadis itu bermonolog sendiri, mengeluarkan umpatan demi umpatan untuk dirinya. Entah mengapa hari ini gadis itu banyak mengumpat untuk orang lain dan dirinya sendiri. Dirinya juga heran akan hal itu, mungkin dirinya kerasukan setan yang suka mengumpat?

Mungkin.


Suasana kedai semakin ramai, lantai satu sudah dipenuhi oleh siswa sepulang dari sekolah, di lantai dua dipenuhi oleh mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas dan rehat, dan di lantai tiga dipenuhi oleh penyuka sunset. Letak yang strategis, begitu pun tempatnya sangat mendukung untuk mengabadikan tenggelamnya matahari di cakrawala.

Gadis itu kembali memesan kopi untuk kesekian kalinya, kuat sekali lambung gadis itu bisa berkali-kali minum kopi.
Mentari sudah menjejalkan dirinya masuk ke bumi, detik-detik ini yang sangat dinanti oleh semua orang penyuka senja. Pengunjung kedai lantai tiga sontak mengeluarkan kamera masing-masing untuk mengabadikan moment yang takkan terlupakan, ungu kemerah jambuan bercampur mejadi satu menjadi satu warna yang memanjakan mata.

Gadis itu tak hentinya tersenyum sembari mengabadikan moment ini, tak sadar jika di belakangnya ada seseorang yang sedang memeluknya perlahan dan menumpukan dagunya pada pundak gadis itu.

“Seneng?”

Gadis itu terkejut bukan main melihat dagu kekasihnya sudah bertengger pada pundaknya.

“Aku datang di saat yang tepat ya, sunset mau pergi dan aku datang agar menemanimu hingga bertemu lagi dengan sunset. Dia tadi mengatakan padaku untuk selalu menjagamu saat dia tak datang.”

“Ishh, gombal mulu ih. Inikah janji sunset yang pernah kau katakan?”

“Ya.”

Mereka menikmati indahnya sunset terindah setelah beberapa bulan pertengkaran yang tiada habisnya. Ada saja yang membuat hubungan mereka retak. Mulai dari bertengkar hanya karena membantu anak teman mamanya, ada orang ketiga padahal si pria sama sekali tidak tertarik, urusan pekerjaan yang membuat mereka LDR.

Namun, hebatnya si pria berusaha mempertahankan hubungannya. Tak hanya itu, dia menjaga kepercayaan yang diberikan oleh kekasihnya. Sungguh, si pria menyayangi kekasihnya. Seribu satu cara yang dia lakukan agar kekasihnya percaya bahwa yang ia katakan bukanlah sebuah kebohongan. Seperti saat ini, dia berusaha menepati janji yang telah dia ucapkan dahulu.

Dahulu, sebelum negara api menyerang hubungannya. Memang seperti inilah hubungan percintaan, tak jauh-jauh dari sebuah masalah yang menguji pasangan untuk setia atau tidak. Tak hanya itu saja, saat ada masalah dua pihak diharuskan menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Harus saling menerima dan saling percaya.

“Yank, terima kasih sudah mau menerima sifat labilku. Maaf, selama ini aku nggak percaya sama kamu. Tahu sendirikan aku kayak gimana–”

“Udah … nggak perlu dibahas lagi, aku nerima kamu apa adanya. Maaf kalau selama ini aku yang selalu buat kamu curiga, atau buat kamu menangis. Semua itu aku lakukan karena aku sayang sama kamu, sekarang lihat saja senja yang aku janjikan.”

Gadis itu tersenyum manis dan sangat bersyukur mempunyai sosok lelaki yang menyayanginya tanpa alasan, karena cinta tak perlu alasan. Hanya cukup dirasakan dengan penuh kepercayaan.

Mentari sempurna masuk ke bumi, menyisakan semburat jingga mewarnai langit petang. Semua pengunjung satu per satu beranjak masuk ke kedai, karena sunset telah menjejalkan diri ke bumi. Namun, sepasang kekasih itu tampaknya masih tak ingin beranjak, menikmati indahnya semburat jingga.

Semilir angin menambah kesan romantis, karena posisi mereka seperti aktor dan aktris film Titanic di ujung kapal, bedanya ini di pinggir teralis besi, membuat sebagian pengunjung yang jomlo merasa iri. Mereka lebih memilih pergi daripada melihat keromantisan sore ini.

“Pulang yuk! Nggak sabar mau ketemu calon mertua,” ajak lelaki itu sembari menggenggam tangan kekasihnya erat.

Gadis itu hanya geli mendengar kata calon mertua yang membuatnya bergidik ngeri.

“Ayo!” teriak lelaki itu sekali lagi, karena melihat kekasihnya sedang bergidik ngeri.


Kebahagiaan yang tak terkira adalah saat bertemu calon mertua dan meminta anak gadisnya menjadi pendamping hidupnya. Itulah arti kebahagiaan yang sederhana menurut lelaki itu.



✨✨


Yuk gansis ditunggu kelanjutannya 🤗
Cr: pinterest & PicsArt

Jangan lupa cendol segar, rate dan bagikan. Belajar Bersama Bisa dan Terimakasih
Diubah oleh raaaaud20 09-07-2020 09:17
nomorelies
detyry
ismilaila
ismilaila dan 40 lainnya memberi reputasi
41
1.6K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan