- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemprov DKI Sudah Tak Lagi Miliki Dana Lindungi 1,1 Juta Warga Terdampak Corona


TS
1nd0n3s14m3t4l
Pemprov DKI Sudah Tak Lagi Miliki Dana Lindungi 1,1 Juta Warga Terdampak Corona

Quote:
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membiayai sekitar 1,1 juta warganya. Pada awal masa pandemi Virus Corona, 1,1 juta penduduk ini sebelumnya ditanggung oleh pemprov DKI kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat karena kekurangan dana.
"Kami dapat laporan, dari Menko PMK, ternyata DKI yang tadinya cover 1,1 juta warganya mereka tidak punya anggaran dan minta pemerintah pusat yang covering terhadap 1,1 juta," ujar Menteri Sri Mulyani dalam rapat terbuka bersama DPR, Jakarta, Rabu (6/5).
"Jadi tadinya 1,1 juta adalah DKI dan sisanya 3,6 juta pemerintah pusat, sekarang semuanya diminta cover oleh pemerintah pusat," sambungnya.
Dengan adanya kondisi tersebut, pemerintah melihat kembali cara-cara penyaluran bantuan sosial termasuk penyaluran sembako agar tepat sasaran sesuai dengan identitas yang dimiliki oleh Kementerian Sosial.
"Bantuan sembako ini butuh beberapa dalam pelaksanaannya, apakah bisa tercapai cepat dan tepat, adalah butuh persiapan. Untuk PKH kita ada by name by address. Untuk kartu sembako by name by address menggunakan data terpadu di Kemensos," jelas Menteri Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, untuk bantuan sembako Jabodetabek, banyak berita pekan pertama penyaluran kurang dari 10 persen yang dialokasikan. Namun, data terakhir dari Kemensos, implementasinya mendekati 80 persen.
"Ini berarti sudah makin merata dan kalau benar dari DKI akan dicover pemerintah pusat, harus ada tambahan lagi untuk cover. Dalam situasi ini, Presiden sampaikan, pekan ini sebelum Lebaran, 100 persen sudah deliver," tandasnya.
sumur
"Kami dapat laporan, dari Menko PMK, ternyata DKI yang tadinya cover 1,1 juta warganya mereka tidak punya anggaran dan minta pemerintah pusat yang covering terhadap 1,1 juta," ujar Menteri Sri Mulyani dalam rapat terbuka bersama DPR, Jakarta, Rabu (6/5).
"Jadi tadinya 1,1 juta adalah DKI dan sisanya 3,6 juta pemerintah pusat, sekarang semuanya diminta cover oleh pemerintah pusat," sambungnya.
Dengan adanya kondisi tersebut, pemerintah melihat kembali cara-cara penyaluran bantuan sosial termasuk penyaluran sembako agar tepat sasaran sesuai dengan identitas yang dimiliki oleh Kementerian Sosial.
"Bantuan sembako ini butuh beberapa dalam pelaksanaannya, apakah bisa tercapai cepat dan tepat, adalah butuh persiapan. Untuk PKH kita ada by name by address. Untuk kartu sembako by name by address menggunakan data terpadu di Kemensos," jelas Menteri Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, untuk bantuan sembako Jabodetabek, banyak berita pekan pertama penyaluran kurang dari 10 persen yang dialokasikan. Namun, data terakhir dari Kemensos, implementasinya mendekati 80 persen.
"Ini berarti sudah makin merata dan kalau benar dari DKI akan dicover pemerintah pusat, harus ada tambahan lagi untuk cover. Dalam situasi ini, Presiden sampaikan, pekan ini sebelum Lebaran, 100 persen sudah deliver," tandasnya.
sumur
yooo........gan bro sis.......panji tengkorak / sumbu pendek / dan barisan gagal move on
Ada yang lempar handuk putih...........

Tanpa berpanjang-lebar kita crosschek datanya.......
Spoiler for untuk kalangan internal.......cebongers jangan baca:
Quote:
Pemprov DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan pemerintah daerahnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,032 triliun untuk pencegahan wabah virus corona di wilayahnya. Menurut mantan Mendikbud ini, anggaran ini bisa saja ditambah sesuai kebutuhan dengan melihat situasi dan kondisi di mana masa darurat berlaku sampai Mei 2020. "Secara umum banyak dukungannya, jadi Bazis Baznas di Jakarta sekarang menerima banyak bantuan. Kami di DKI kita sudah mengalokasikan pada saat ini yang sudah dialokasikan sampai Mei sebesar Rp 3,032 triliun.Jadi per hari ini ada Rp 1,032 triliun ditambah Rp 2 triliun. Jadi sudah ada Rp 3 triliun yang dialokasikan Covid," jelas Anies, Kamis (2/4/2020). Selain realokasi anggaran yang sudah ada, Pemprov DKI masih menunggu dana bagi hasil dari pemerintah pusat sebesar Rp 5,1 triliun yang kemungkinan juga bisa dialihkan sebagai dana penanggulangan Covid-19. "Saat ratas kami sampaikan ada dana bagi hasil yang perlu segera dieksekusi karena itu akan membantu. Piutang Kemenkeu ke Jakarta Rp 6,4 triliun jadi Rp 5,1 triliun. Ada dana bagi hasil tahun ini di kuartal kedua sebesar Rp 2,4 triliun kami harap itu bisa segera dicairkan," terang Anies.
sumur
sumur
Quote:
TGUPP Anies Jelaskan Dana Bansos Senilai Rp600 Ribu per KK
Selain jumlah penerima bantuan, dalam tulisannya Tatak juga menyatakan jumlah bantuan tahap pertama berasal dari kocek APBD DKI. Sementara bantuan tahap selanjutnya diharapkan dari APBN dari Kementerian Sosial.
Tatak juga menjelaskan detail bahwa awalnya jumlah bantuan yang akan diberikan ke masyarakat ialah sebesar Rp1 juta per keluarga. Namun, ada sejumlah penyesuaian yang membuat angka itu turun jadi Rp880 ribu per kepala keluarga, dan terakhir menjadi Rp600 ribu per kepala keluarga.
"Keadaan ekonomi sedang sulit, pendapatan negara juga berkurang. Angka Rp 600.000 ini pun harus kita syukuri. Jadi asumsi bahwa warga akan menerima bantuan dobel dari Pemprov DKI Jakarta dan dari Pemerintah Pusat pada saat yang sama, itu keliru," tegas dia di tulisannya.
Dana Rp600 ribu itu juga tidak diberikan dengan uang tunai, melainkan dengan barang. Tatak membeberkan untuk satu paket kedatangan jumlah yang ditetapkan ialah sebesar Rp149.500, dan akan diberikan sebanyak 4 kali atau senilai Rp598.000.
Ia menjamin angka-angka itu kredibel, dan akan kembali ke kocek DKI jika berlebih. Ia juga menyatakan angka ini bisa diverifikasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di kemudian hari.
"Angka pengeluaran riil yang Rp149.500 per paket ini yang akan dipertanggungjawabkan kemudian. Jadi bukan diumpetin apalagi dikorupsi. Soal kredibilitas penyalurannya bagaimana nanti akan dinilai kemudian oleh audit BPK," beber dia.
Terakhir ia menyatakan hingga hari ini DKI masih belum menerima dana dari pusat untuk disalurkan kepada masyarakat. Ia berharap agar masyarakat memahami situasi yang ada dan tidak melakukan provokasi lebih lanjut.
"Dana ini dikelola oleh Kementerian Sosial dan sejauh ini belum disalurkan. Menunggu giliran setelah bansos Pemprov DKI Jakarta tahap I selesai. Demikianlah, semoga bisa meluruskan. Sangat disayangkan masih saja ada yang memprovokasi dengan memanfaatkan situasi," tutup dia.
sumur
catatan ;
Alokasi Dana Rp 3,032 T
Rp 600.000 / KK.........diberikan 4 X Rp 150.000
Bersedia diaudit BPK a/ Badan audit proffesional
Bantuan Tahap Pertama itu untuk 1.1 juta jiwa.....atau 1.25 juta KK

Anggaran Rp 3.032 T.......itu yang audit siapa

Quote:
Pemprov DKI Anggarkan Rp 10,77 T untuk Penanganan Corona
Indonesia tengah berjuang melawan pandemi corona. Sejumlah daerah pun telah menyiapkan anggaran untuk menangani corona di wilayahnya masing-masing.
DKI Jakarta yang menjadi salah satu episenter penyebaran corona, tercatat menganggarkan Rp 10,77 triliun. Anggaran tersebut merupakan jumlah yang tercatat oleh Kementerian Dalam Negeri.
Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri, Mochamad Ardian Noervianto, menjelaskan anggaran terbesar disiapkan Pemprov DKIuntuk jaring pengaman sosial (JPS) seperti bansos sebesar Rp 7,6 triliun.
Sementara di bidang kesehatan, Pemprov DKI menyiapkan Rp 2,67 triliun. Adapun untuk mengatasi dampak ekonomi, Pemprov DKI menyiapkan Rp 500 miliar.
"Anggaran penanganan COVID-19 (DKI) bidang kesehatan Rp 2.67 triliun, JPS Rp 7.6 triliun, dampak ekonomi Rp 500 miliar," ujar Ardian saat dikonfirmasi, Rabu (5/5).
sumur
Catatan
Anggaran bertambah jadi Rp 10.77 T
Anggaran Bansos Rp 7.6 T
Anggaran COVID-19 DKI bengkak jadi Rp 10.77 T.......itu hitungannya bagaimana

Anggaran Bansos sampai Rp 7.6 T.........itu yang terima siapa

Misal........Andaikata warga DKI dapat bantuan 4 X 150.000
600.000 x 1.2 juta = Rp 720 M
Rp 7,6 T - Rp 720 M = Rp 6,9 T........ini lari kemana

apakah Rp 6.6 T dihabiskan untuk beli masker dan merawat ragunan

Ternyata Beliau hanya kurang Komunikasi dengan para Proffesional muda yang tergabung dalam TGUPP



Beliau sangat sibuk saat ini........dalam upaya Karantina wajah a.k.a 20 juta masker gratis.........demi warga DKI yang sangat di-cintainya

Terus support Beliau gan bro........jangan gentar dengan barisan BUZZERRP dan CEBONGERS yang akan selalu men-caci-maki dan memfitnah Beliau

ay laf yu gaiss........kip faikting til de en







fatqurr dan 67 lainnya memberi reputasi
66
4.8K
Kutip
125
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan