Hari ini, 5 Mei 2020, blantika musik tanah air dikejutkan dengan meninggalnya Maestro Musik Campursari atau lagu Jawa, Didi Kempot.




Bagi Sobat Ambyar, begitu penggemar Didi Kempot menamakan diri, hari ini benar-benar menjadi hari Ambyar karena Sang Pujaan bisa dibilang berpulang dalam puncak ketenaran.




Dalam dunia percampursarian, Didi Kempot boleh dibilang memang legenda. Sekitar 32 tahun malang melintang dalam dunia tarik suara. Sudah 700 an sampai dengan 800 an lagu yang telah ia ciptakaan. Penggemarnya menyebar dari berbagai macam kalangan.





Dan ternyata nama besar The Godfather of Broken Heart, demikian penggemarnya menjuluki, tidak hanya di tanah air. Ternyata nama besarnya juga sangat melambung di salah satu negeri di Amerika Selatan, Suriname.

Atas kematian Sang Pelantun Kangen tersebut, media-media di Suriname pun ikut mengabarkan berita duka. Majalah Culturu.com misalnya. Pada hari ini (5/5) media tersebut menurunkan headline jika diterjemahkan menjadi: penyanyi terkenal Didi Kempot meninggal dunia (suara.com, 5/5).

Culturu.com menyoroti tentang seringnya Didi Kempot menggelar konser di sana. Tercatat ada 10 konser dalam 20 tahun terakhir dan semua tiket dalam konser tersebut menurut media tersebut selalu terjual habis. Culturu.com juga menuliskan bahwa Didi Kempot berkontribusi dalam memperkuat persaudaraan keturunan Indonesia dengan kelompok lain dalam masyarakat.

Media Suriname yang lain, dwtonline.com menuliskan berita jika diterjemahkan menjadi: Didi Kempot Meninggal Dunia karena Serangan Jantung. Dwtonline.com mengutip pernyataan mantan penyiar Jumic Partodongso bahwa kematiannya adalah kerugian yang besar. Didi Kempot dinilai telah berkontribusi melestarikan bahsa Jawa lewat lagu-lagunya.

Di samping itu media tersebut juga melukiskan betapa kondangnya Lord Didi di Suriname. Hal itu dituliskan dengan mengutip pernyataan Partodongso bahwa menurutnya tidak ada orang Suriname yang tidak mengenal Sang Maestro.

Begitulah, hari ini memang hari Ambyar bagi jutaan penggemar Didi Kempot, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga nun jauh di seberang samudra. Mungkin lebih Ambyar dari ratusan lagu-lagunya yang terus disenandungkan penggemarnya.

The Godfather of Broken Heart telah pergi, tapi bagi para Sobat Ambyar mungkin karyanya terus menyala...I]


Referensi:

1. https://www.viva.co.id/berita/dunia/...mpot-meninggal

2. https://www.suara.com/news/2020/05/0...a-didi-kempot