- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Diajak Berbaur ke Hajatan, Bayi Usia 40 Hari Sesak Napas dan Meninggal


TS
pakulidi
Diajak Berbaur ke Hajatan, Bayi Usia 40 Hari Sesak Napas dan Meninggal
KOMPAS.com- Seorang bayi berusia 40 hari berstatus Pasien dalam Pengawaan (PDP) meninggal dunia di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, Senin (27/4/2020). Bayi itu sempat diajak menghadiri hajatan di desanya dan berbaur dengan banyak orang. Hanya bertahan 40 hari sejak dilahirkan, bayi itu kemudian mengalami sesak napas dan meninggal.

Riwayat kontak dengan banyak orang di hajatan
Juru bicara pencegahan dan pengendalian Covid-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewei menjelaskan, bayi itu sempat diajak oleh orangtuanya berbaur dengan banyak orang saat hajatan di desa. Andini mengatakan, ada sejumlah orang yang memiliki riwayat perjalanan ke zona merah Covid-19 di acara hajatan itu.
"Selain sesak napas, bayi ini punya riwayat kontak dengan banyak orang,"tutur dia.
Sakit dan meninggal Usai menghadiri hajatan, bayi itu mengalami sakit dengan gejala mengarah ke Covid-19. Ia sempat dirawat di Puskesmas Gondosari sebelum dirujuk ke RSUD Loekmono Hadi Kudus.
"Sempat ditangani di RSUD dr Loekmono Hadi. Meninggal dunia karena sesak napas," kata Andini. Bayi tersebut dimakamkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemulasaraan pasien terinfeksi Covid-19.
Dilacak
Meski belum dipastikan terjangkit Covid-19 atau tidak, Dinas Kesehatan Kudus melakukan upaya pelacakan (tracing). "Belum di-swab. Kami masih tracing ke orangtua dan siapa saja yang kontak dengan bayi tersebut," kata Andini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus di Kabupaten Kudus, hingga Selasa (28/4/2020) ada 19 kasus pasien positif Covid-19. Dengan jumlah PDP 75 orang dan ODP 146 orang
sumber
ya inilah yang terjadi, mau gimana lagi?
moga dedeknya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa

Riwayat kontak dengan banyak orang di hajatan
Juru bicara pencegahan dan pengendalian Covid-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewei menjelaskan, bayi itu sempat diajak oleh orangtuanya berbaur dengan banyak orang saat hajatan di desa. Andini mengatakan, ada sejumlah orang yang memiliki riwayat perjalanan ke zona merah Covid-19 di acara hajatan itu.
"Selain sesak napas, bayi ini punya riwayat kontak dengan banyak orang,"tutur dia.
Sakit dan meninggal Usai menghadiri hajatan, bayi itu mengalami sakit dengan gejala mengarah ke Covid-19. Ia sempat dirawat di Puskesmas Gondosari sebelum dirujuk ke RSUD Loekmono Hadi Kudus.
"Sempat ditangani di RSUD dr Loekmono Hadi. Meninggal dunia karena sesak napas," kata Andini. Bayi tersebut dimakamkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemulasaraan pasien terinfeksi Covid-19.
Dilacak
Meski belum dipastikan terjangkit Covid-19 atau tidak, Dinas Kesehatan Kudus melakukan upaya pelacakan (tracing). "Belum di-swab. Kami masih tracing ke orangtua dan siapa saja yang kontak dengan bayi tersebut," kata Andini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus di Kabupaten Kudus, hingga Selasa (28/4/2020) ada 19 kasus pasien positif Covid-19. Dengan jumlah PDP 75 orang dan ODP 146 orang
sumber
ya inilah yang terjadi, mau gimana lagi?
moga dedeknya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa







nurulnadlifa dan 71 lainnya memberi reputasi
72
4.5K
103


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan