Ini merupakan cerita yang pernah terjadi dua tahun yang lalu. Jadi ceritanya waktu itu adalah bulan ramadhan, setiap bulannya keluarga kami pulang ke kampung orang tua atau bisa dibilang mudik. Nah saat mudik tentu rumah tidak ada yang menunggu dan hanya dititipkan oleh tetangga. Karena setiap tahunnya hanya itu yang kita lakukan dan rumah tetap aman-aman saja.

Ternyata pada tahun itu dugaan kita salah. Rumah kami malah disatroni oleh orang-orang tak dikenal. Untungnya aksi mereka berhasil digagalkan karena tetangga depan rumah kami memergoki mereka dan segera menghubungi pihak kepolisian. 

Seandainya pencurian itu berhasil mungkin saja barang-barang berharga di rumah beserta alat elektronik yang berisi data-data penting bisa lenyap.

Sebagai ucapan terimakasih, setibanya di rumah kami memberikan sedikit oleh-oleh. Kebetulan waktu itu ane ikut memberikan oleh-oleh tersebut sebagai bentuk ucapan terima kasih keluarga kami karena telah menjaga rumah. Kemudian dibalas oleh tetangga kami dengan perkataan yang sedikit tersentuh "Sama-sama pak, sesama tetangga harus saling tolong menolong, keluarga bapak udah sering minjemin tempat buat parkir mobil saudara-saudara saya, sekarang gantian saya yang jagain rumah bapak".

Ilustrasi (gambar)

Untuk informasi, rumah kami memang memiliki lahan yang luas. Kebetulan rumah yang kami tinggali ini adalah peninggalan kakek, seperti rumah pada zaman dahulu dimana luas tanahnya lebih besar dari rumahnya jadi ada banyak halaman yang tersisa. Dan lahan-lahan itu sering digunakan oleh beberapa tetangga untuk numpang parkir mobil kerabat atau saudaranya. Karena kalo diparkir di pinggir jalan akan mengganggu kendaraan yang lalu lalang.

Jadi intinya, rumah kita berhasil selamat dari kemalingan karena kita sering meminjamkan lahan depan rumah kepada tetangga. Mungkin bila dirupiahkan setiap tetangga yang numpang parkir, tiap mobil hanya dihargai 5 ribu rupiah. Namun ayah ane mempersilahkan menggunakan lahan tersebut dengan sukarela alias tidak dipungut bayaran. 5 ribu rupiah permobil tentu tidak seberapa dibanding dengan barang-barang yang ada di dalam rumah yang bisa dengan mudah dibawa oleh para maling.

Sebuah kebaikan kecil yang berdampak besar tentunya. Sebuah kebaikan yang sebenarnya bisa menjadi sebuah peluang bisnis. Tapi masa tetangga dekat sendiri mau dibisnisin juga? Lagipula kalo dari dulu lahan itu kita bisnisin, mungkin akan beda ceritanya. 

-Based On True Story-