Yang mau baca berita silahkan........tidak mau tidak masalah 
Toh beritanya tidak penting.........cuman itu keharusan karena ini forum BP 


Oke gan bro sis..........berbagi itu karena kita perduli

Ane mau sharing.......kisah teman ane yang jadi kelinci percobaan 

Teman ane sepertinya PDP COVID-19 yang tidak pernah melakukan rapid test a/ swag test
Bukan karena doi malas a/ tidak perduli kesehatan........tapi karena doi kurang mampu gan bro sis........karena tes yang konon gratis itu ternyata berbayar.......dan itu tidak murah biayanya jutaan rupiah

Doi tiap hari mampir ke rumah ane.......yang buat ane risih.......doi batuk-batuk terus
Ane tanya alasanya datang tiap-hari doi cuman bilang numpang wifi.......nggak masuk akal........soalnya doi driver ojol

Ane tanya terus akhirnya doi ngaku.......sepertinya doi positif COVID-19......karena dada doi suka sesak.......padahal nggak merokok
Ane tanya anak-istrinya.........doi bilang sudah pisah dari 4 minggu yang lalu.......doi tinggal di kontrakan.......karena khawatir sering angkut penumpang nggak jelas
Nah ane esmosi gan bro........terus kenapa ente bawa-bawa virus ke tempat ane.......doi ngaku nggak punya tempat lain  (teman membawa petaka)

Mungkin karena Herd immunity + ane perokok jadi ane nggak kena padahal doi batuk itu dari 3 minggu yang lalu.......dada sesak dari seminggu yang lalu
Ane yakin ane carier.......makanya masker nggak pernah ane lepas...dan sarung tangan gaul selalu ane pakai kalau kemana-mana(biarpun cuman ke toko beli rokok)

Oke sudah intronya gan bro sis.........yang ane mau bagi itu........cara pengobatannya
dan etika cerita ane.........bahwa ente nggak akan tau COVID-19 itu datang darimana dan siapa yang membawanya 

cara pengobatan darurat modal googling dan tukar pendapat dengan pasien PDP 

karena ane kasian lihat doi seorang kepala rumah tangga.......yang cari rezeki u/ anak-istrinya........ide gila muncul.........setelah ane nanya om ane (Mr google)

pembunuh COVID-19 itu karena lendir yang menempel di Paru-paru......dan itu yang membuat penderita COVID-19 mati sesak nafas
Dan yang ane tau setelah tanya om ane.........penderita ASTMA dan BRONKITIS juga punya gejala sama........dan yang bisa mengencerkan dahak di paru-paru u/ penderita adalah ini

harga 1 papan Acetylcysteine 200 mg itu sekitar Rp 10.000 - Rp 15.000
harga 1 papan Fluimucil 200 mg itu sekitar Rp 60.000 - Rp 65.000

dan karena teman ane bukan perokok .......dan NICOTINEitu bahan utama penangkal COVID-19..........jadi doi harus tambah ini

Plester Nicotine......sengaja ane tempel iklan dari tokopedia supaya ente nggak di-tipu harganya

setelah 1 minggu teman ane jadi kelinci percobaan.........doi sudah nggak batuk lagi.....dan dadanya nggak sesak lagi

Itu aja sharing ane gan bro......mau dicoba......monggo/silahkan
Tidak dicoba juga tidak masalah.........toh cuman sharing

Tapi tolong gan bro sis yang mau rekomendasikan teknik ini ke-orang lain ane mohon jangan di share di sosmed..........cukup share ke kerabat terdekat saja.....alasan utama menghindari barang hilang dari pasaran dan harga melambung tinggi seperti masker dan alkohol

Pengalaman ini ane share mengingat terapi plasma harganya terlalu mahal........dan jamu made in China juga harganya sekitar Rp 500 ribuan perbotol