Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cicimasniAvatar border
TS
cicimasni
Bab 9 : Cemburu (A Little Cupid)
Bab 9 : Cemburu

🌸🌸🌸
"Kalian….

Jinhyuk menatap tidak percaya, ia menunggu jawaban Varo.

"Suami istri." Jawab Varo singkat.

🤨🤨? Mereka sebenarnya ngomong apa sih???. Lily menatap keduanya, agak frustasi ketika Varo dan Jinhyuk sejak tadi bicara dalam bahasa Korea.

😊"O..oke, kalau begitu sampai jumpa." Jinhyuk pamit meninggalkan Lily yang sekarang menatap Varo.

"Apa??" Tanya pria itu.

Lily menjawab santai. "Ini hari liburku."

"Lalu??."

"Keadaan mendesak apa yang membuatmu sampai datang kesini??, Dan kenapa Rion belum tidur??."

"Itulah keadaan mendesaknya. Sekarang masuk mobil dan buat dia tidur!."

"….." 😐

Gadis itu baru saja membuka pintu ketika Varo menegurnya dengan ketus. "Aku bukan supir, kenapa kamu malah duduk dibelakang, pindah ke depan!!."

Orang ini kenapa sih??, Biasanya dia pakai supir, kenapa hari ini malah enggak. Ada yang menginjak ekornya kah??, Kenapa terus menyalak galak dari tadi. Menyebalkan!!.

Lily memindahkan Arion dan mereka duduk di depan, butuh waktu 2 jam sampai akhirnya si imut itu tertidur.

" Kenapa kamu bau sekali??." Varo akhirnya kembali mengajak Lily bicara.

"….Oh, kami tadi bakar-bakaran, ini..bau asap makanan enak, hahaha." Lily menjelaskan dengan sedikit malu.

"Bakar-bakar??."

Lily mengangguk. "Itu makan gratis terenak dalam hidupku, hahaha. Ada seafood saus Padang, lalu ikan nila…pokoknya enak sekali. Dan aku yang memasak semua itu bersama para koki ahli😆."

"Aku harus ke Korea besok."

"Oh, benarkah??", Lily sedikit bingung dengan perubahan pembicaraan itu. "Lalu....Rion bisa menginap di tempatku."

"…."
Mobil berhenti di depan rumah Varo. Pria itu tidak mengatakan apapun, hanya mengambil Rion dari pelukan Lily, lalu membawanya ke kamar.

"Kenapa lagi??." Lily bertanya ketika Varo menatapnya kesal.

"Kenapa kamu nggak masuk??."

Lily menarik nafas dalam sebelum menjawab. "Bukankah aku harus pulang. Wanita tidak boleh berada di rumah pria lajang malam-malam. Kamu yang mengatakan hal itu, ingat!!."

"Aku mau makan mi instan!." Setelah mengatakan hal itu, Varo berbalik dan meletakkan Arion di kamarnya, sedangkan Lily kembali menarik nafas dalam, lalu masuk dan mulai memasak.

"Bagaimana bisa masih ada orang dewasa yang nggak bisa masak mie instan di dunia ini. Dan ini adalah mie gelas."

Varo yang sedang menyuapkan mi itu kedalam mulutnya terdiam sesaat sambil menatap Lily. Tapi kemudian mengabaikan gadis itu.

"Hanya tinggal menuangkan air panas dan menambahkan bumbu yang ada. Atau baca saja petunjuknya di gelas itu."

"Jadi kamu nggak ikhlas membuatnya??."

"Mm." Lily menjawab langsung. "Itu mie instan ku untuk besok pagi dan hanya ada satu."

"….."

Mie itu sudah habis sejak 15 menit yang lalu tapi sepertinya Varo belum berniat mengantar Lily pulang. Pria itu bahkan langsung menuju kamarnya dan belum keluar sampai sekarang.

Lily memutuskan mengetuk pintu kamar pria itu. "Boleh…aku minta supirmu mengantarku pulang??. Ini..sudah hampir jam 12 malam."

"Dia sudah tidur."

"…." Jadi…aku harus bagaimana??, Aku nggak mungkin harus pulang jalan kaki kan!!.

"Aku belum selesai mengepak barang." Varo membuka pintu kamarnya dan menunjukkan kopernya yang belum penuh diisi pakaian.

Lily hampir saja ingin menawarkan bantuan, tapi ia langsung teringat kalau tidak pantas ia memasuki kamar pria itu. "Aku tunggu di kamar Rion saja."

"Sebentar lagi selesai, Rionnya juga tidur disini." Varo berkata sambil memasukkan beberapa celana lalu sepatu dan pakaian dalam. Isi koper itu yang pasti tersusun sangat rapi.

Terlalu rapi, sampai Lily sedikit malu mengingat isi lemarinya di kontrakan yang berantakan.

Memangnya kenapa??, itu nggak seperti pria ini akan melihat isi lemari ku. Kenapa mesti malu😕.

"Kamu kenapa??." Tanya Varo heran. Lily sudah menatap isi kopernya terlalu lama sampai pria itu menyadarinya.

"Berapa lama kamu pergi kali ini??." Lily kembali bertanya, ia akhirnya memutuskan duduk bersila didepan pintu kamar.

"Dua minggu."

"Oh. Oke."

10 menit berlalu dalam diam. Lily hanya memperhatikan pria itu mengepak barangnya lagi.

"Jinhyuk…..bagaimana kamu bisa kenal??" Pria itu tiba-tiba bertanya.

Wahh. Jadi mereka benar-benar saling kenal?. "Dia…pelayan cafetaria di dekat rumah ini, aku sering kesana, dia bisa masak jadi…kami jadi akrab."

Sunyi lagi beberapa saat.

"Dan kalian pesta berdua??."

Lily menatap Varo bingung. "Maksudnya??."

"Kamu bilang tadi kalau kalian bakar-bakar....

"Oh." Lily lalu menceritakan soal kedekatannya dengan pemilik cafetaria. Ia bahkan tidak sungkan menjelaskan soal rencana masa depannya setelah dua tahun bekerja dengan Arion.

"Mereka setuju buat investasi. Aku tetap bisa bikin cafetaria dengan namaku sendiri dan keuntungannya kami bagi dua. Revan bersedia mencarikan pegawai sementara Rere mencari koki tambahan. Jinhyuk bilang karena ia punya pekerjaan lain, dia tidak akan banyak membantu di cafetaria, tapi dia bersedia mengajariku berbagai masakan Korea dan tiap minggu aku di izinkan masuk dapur cafetaria dan belajar di sana."

"......" Varo hanya menatap Lily datar, tak memberi respon akan ceritanya itu. Pria itu sibuk menyusun kaus kaki dan mengabaikan Lily yang tiba-tiba merasa malu telah terlalu bersemangat bercerita.

"Kalian teman kuliah??." Lily mulai bertanya. "Dia sepertinya sangat mengenalmu."

Varo ingat Jinhyuk, mereka memang beberapa kali pernah bertemu di kampus, dan Jinhyuk juga tipe orang yang populer di kampus, tapi mereka belum pernah saling bicara sebelumnya dan Varo tidak tau Jinhyuk berasal dari jurusan apa.

Lily menunggu jawaban Varo, tapi tampaknya pria itu tak berniat menjawab. Kecanggungan kembali terasa disana.

Aku benar-benar pengen pulang.

Setelah Varo selesai 15 menit kemudian mereka pergi ke kamar Arion, meletakkannya di tempat tidur, lalu setelahnya langsung pergi mengantar Lily pulang.

Mereka tidak mengobrol di dalam mobil, musik bahkan tidak dihidupkan di sana. Jadi sepanjang jalan yang sepi itu, hanya terdengar suara mesin mobil yang melaju kencang menuju kontrakan.

"Itu…lain kali lebih baik bangunin supir aja. Meskipun di kamar Arion di pasang CCTV dan kamu bisa memantaunya, tapi gimana kalau dia bangun dan menangis, pasti dia ketakutan."

Varo menepikan mobilnya di depan gerbang kontrakan. "Rumah Bik Seli ada di sebelah rumah, dia punya duplikat kunci rumah, kalau ada apa-apa tinggal telpon. Dan lagi…Rion jarang bangun malam."

"......"Lily menatap Varo. Ia sebenarnya ingin menanyakan apa yang Varo dan Jinhyuk tadi bicarakan, tapi kemudian mengurungkan niatnya.

"Oke…...kalau begitu terima kasih sudah mengantar."

"…..."

Lily membuka pintu mobil, sekali lagi mengucapkan terima kasih lalu berbalik untuk membuka gerbang.

"Jangan jatuh cinta padanya, dia sudah punya pacar."

"Ha??,apa??."

"….."😐

Varo kembali berkata sebelum menutup pintu mobil. "Besok jam 8 pagi di Bandara."

"Ha???". Maksudnya apa??

"Hei…tunggu, maksudnya apa??, Aku harus mengantarkan kepergian mu begitu??, Woii🤨. Kenapa langsung pergi begitu??😡."

Nggak sopan!!!.

 
🌸🌸🌸
 
Bab selanjutnya :

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...f6c435d056ae73
Diubah oleh cicimasni 15-04-2020 09:28
tafakoer
anwarMU
nona212
nona212 dan 53 lainnya memberi reputasi
54
2.2K
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan