- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Bab 12 : Bujuk Rayu (A Little Cupid)
TS
cicimasni
Bab 12 : Bujuk Rayu (A Little Cupid)
Bab 12 : Bujuk Rayu
🌸🌸🌸
Lily mampir ke cafetaria siang itu. Ia sedikit heran menatap Jinhyuk yang mendadak menggodanya dengan bertanya 'Bagaimana kabat suami mu?.'
"Maksudnya apa sih??, gue masih jomblo kali. Boro-boro suami, pacar aja nggak punya."
"Jadi kamu beneran nggak tau malam itu Ming Kyu bilang apa??🤭." Tanya Jinhyuk
Lily menggeleng. "Kalian ngomong bahasa Korea gitu. Ma'af tapi.....😅gue lagu sama drama Korea aja jarang nonton."
Jinhyuk lantas menjelaskan ulang apa saja yang ia dan Varo bicarakan malam itu. Dan penjelasan itu membuat Lily terkejut.
"Dia…benar-benar bilang gitu??."
Jinhyuk tak bisa menahan tawanya. Mocca yang bahkan sedang bermain bersama Arion juga ikutan kaget. "Dia berkata dalam Bahasa Korea 'Istriku ayo pulang!!' dengan tampang dinginnya itu. Dan ketika aku bertanya apa hubungan kalian, dia menjawab dengan nada ketus 'suami istri'. Hahahaha. Aku rasa dia salah paham tentang kita malam itu dan cemburu."
Lily menggeleng menyangkal pernyataan itu. "Dia hanya menganggap ku salah satu pelayannya. Dia bahkan minta perpanjangan kontrak dan mau menjadikanku koki, 10 tahun bro. Lama amat!."
Mocca bertanya, tertarik mendengar cerita mereka. "Lalu kenapa Rion memanggilmu mama??."
"Aku juga tidak tau," jelas gadis itu sambil menoel pipi chuby Rion. "Aku pikir sekretaris Varo mengajari Rion bicara dan dia memanggil mama pada semua orang."
"Aku nggak pikir begitu."Mocca menyangkal. "Tadi kami mengajarinya beberapa kata dan menyuruhnya mengulanginya.
Mocca lalu bertanya pada si imut yang duduk diatas meja cafetaria itu. Rion, bilang siapa tante Mocca?".
Rion langsung menunjuk kearah Mocca dan menyebutkan namanya.
Lalu giliran Jinhyuk yang bertanya dan Rion lagi-lagi menjawab dengan tepat.
"Ini siapa??," Giliran Lily yang bertanya sambil menunjukkan foto Varo di ponselnya.
Rion tersenyum senang melihat foto itu. "Papa~papa~
"Siapa yang ngajarin Rion manggil papa??."
Rion menjawab polos "Papa." Bahkan lesung pipi dikedua pipi si imut itu terlihat makin dalam.
"Ee…terus siapa yang ngajarin Rion manggil mama??."
Rion menunjuk foto Varo yang menggendong dirinya di layar ponsel, lalu kembali menjawab, "Papa😆."
"……"
"Nggak sulit ngebuktiin jawaban Rion benar atau nggak....kamu tinggal tanya Varo saja kan!!." Usul Mocca.
Lily teringat jawaban Varo ketika dia bertanya dulu dan pria itu menjawab dengan 'pikirkan saja sendiri'. Jadi menurutnya tidak mungkin pria dingin itu yang mengajarinya Rion.
"Aku ngelayanin pelanggan dulu ya." Jinhyuk pamit, meninggalkan mereka bertiga.
Lily baru mau bertanya tentang Revan dan Rere ketika ibunya menelpon.
"Iya Bun, baik-baik aja."
"Iya masih langgeng kok. Ini lagi…sama keponakannya, nanti Lily kirim fotonya ke Bunda, atau…Bunda mau video callan. Oh….iya nanti…Lily usahain pulang, iya. Dah…Bun."
"Kenapa??." Mocca bertanya karena raut wajah Lily yang tadi senang berubah bingung.
"Emak gue nyuruh pulang kampung lagi." Jawab gadis itu lesu. "Kira-kira diizinin nggak ya??."
"Emang dia nggak ngizinin kamu pulkam (pulang kampung)??." Mocca kembali bertanya dan Lily menggeleng.
"Izinnya susah."
Lily menghela nafas berat memikirkan cara agar dia diizinkan pulkam. Mendadak ide bagus muncul di kepalanya ketika melihat Arion menjilat coklat di jarinya. Akan ku sogok dia dengan makanan😎😎.
Lily mengirim pesan ke Varo.
To : Bos Kulkas
Bos, mau makan apa??, Sang koki yang manis ini sedang ringan tangan sekarang😁😁.
Lily menerima balasan kurang dari lima detik
Bos Kulkas :
"Udang gala bakar, udang goreng tepung, cumi saus Padang, kepiting saus tiram, nasi goreng seafood, kangkung balacan, jus timun.
Dessert nya aku mau pempek panggang, dan lenggang. Semangat!!!!!"
"……"Dessert macam apa itu??😒😒
"Aku…pergi dulu ya😄. Bilangin sama pacar mbak Mocca, makasih dessert gratisnya😅😅."
Mocca tersenyum, lalu bertanya kepo. "Nyogok apa biar bisa pulkam??."
"Makanan, hahaha."
🌺🌺
Lily segera pergi ke pasar bersama Arion, tidak lupa juga ia menelpon supir untuk membantu Lily membawa barang belanjaannya.
Hampir 3 jam Lily sibuk memasak. Untungnya Arion sama sekali tidak rewel. Begitu selesai memasak, Lily kelelahan dan ikut tertidur bersama Arion di sopa ruang tamu.
Varo yang biasanya pulang jam 7 malam, hari itu malah pulang pukul 5 sore. Melihat Arion dan Lily tertidur pulas di sopa, ia hanya menoleh sekilas lalu pergi menuju kamarnya.
Selesai mandi dan berganti pakaian, Varo berjalan santai menuju dapur. Tersenyum senang melihat makanan kesukaannya telah dimasak, ia hanya makan dalam diam dan menghabiskan hampir setengah porsi dari semua masakan buatan Lily.
Begitu acara makan besarnya selesai ia pindah duduk diruang tamu. Diam-diam memperhatikan Lily dan keponakannya yang masih tidur nyenyak dan malah ikutan mengantuk.
"Hmm ….sopanya terlalu kecil, tidak muat untuk bertiga, seharusnya aku membeli yang lebih besar." Gumam pria itu.
Varo membuka tablet ditangannya mencari sopa ukuran besar di situs jualan online. Begitu ia menemukan yang cocok, ia langsung memesannya dan tersenyum senang.
Setengah jam berikutnya Lily hanya melongo mendapati sopa ukuran besar diangkut masuk keruang tamu, menggantikan sopa yang lama.
Varo tak mengatakan apapun. Ia hanya mengambil Arion dari gendongan Lily lalu mengajak si imut itu mandi.
Ada apa dengannya???, Tumben sekali dia mau memandikan Rion.
"Biar aku yang menyuapinya makan." Ucap pria itu membuat Lily kaget.
"Ee…apa aku melakukan kesalahan??, Kamu….mau memotong gajiku ya???."
Varo menatap Lily dengan pandangan datar. 😑"Kamu mau aku melakukannya??."
"….tentu saja tidak. Tapi…kenapa kamu mengambil pekerjaanku hari ini…memandikan Rion, mengganti bajunya, bermain dengannya di kamar dan sekarang bahkan…memberinya makan."
"Persiapan siapa tau kamu mendadak menghilang."
"….."Oke…firasat pria ini terlalu jitu, sekarang aku merinding😣.
Lily mengalihkan topik pembicaraan. "Kamu masih lapar??," ketika Varo mengikutinya kearah dapur. Gadis itu terkejut karena Varo membeli sopa baru, tapi lebih terkejut lagi mendapati semua masakannya yang dimasaknya siang tadi hanya tinggal setengah porsi.
"Apa semua orang yang pernah tinggal di Korea memang pemakan seafood. Jinhyuk juga suka sekali seafood, bahkan Mocc….
😡"Besok aku mau makan daging. Masakan aku daging!!!."
"….."Lily menerima tatapan dingin dari Varo, tiba-tiba bingung kenapa pria itu marah.
"Iga bakar madu, pindang tulang, sate Padang." Pria itu memberikan list makanannya dan Lily hanya tersenyum mendengarkan.
"Aku ingin itu diantarkan ke kantor besok. Aku mau makanan itu tetap hangat dan aku tidak mau makan sendirian."
Oke…itu berarti pria itu memintanya datang dan ikut makan di kantor. "Ada lagi???, Meatball bakar pedas manis juga enak, mau ku masakkan juga??."
"Mm." Pria itu tidak menjawab dan hanya mengangguk. Sekarang mulutnya sudah penuh oleh 3 udang goreng tepung yang dimasukkannya secara bersamaan.
Bagus😊😊…makan sepuasnya, aku akan menuruti semua kemauanmu sampai kamu nggak akan bisa menolak kemauanku lagi. Pulang kampung, hahaha….
🌸🌸🌸
Bab selanjutnya :
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2956c9d25d04f
🌸🌸🌸
Lily mampir ke cafetaria siang itu. Ia sedikit heran menatap Jinhyuk yang mendadak menggodanya dengan bertanya 'Bagaimana kabat suami mu?.'
"Maksudnya apa sih??, gue masih jomblo kali. Boro-boro suami, pacar aja nggak punya."
"Jadi kamu beneran nggak tau malam itu Ming Kyu bilang apa??🤭." Tanya Jinhyuk
Lily menggeleng. "Kalian ngomong bahasa Korea gitu. Ma'af tapi.....😅gue lagu sama drama Korea aja jarang nonton."
Jinhyuk lantas menjelaskan ulang apa saja yang ia dan Varo bicarakan malam itu. Dan penjelasan itu membuat Lily terkejut.
"Dia…benar-benar bilang gitu??."
Jinhyuk tak bisa menahan tawanya. Mocca yang bahkan sedang bermain bersama Arion juga ikutan kaget. "Dia berkata dalam Bahasa Korea 'Istriku ayo pulang!!' dengan tampang dinginnya itu. Dan ketika aku bertanya apa hubungan kalian, dia menjawab dengan nada ketus 'suami istri'. Hahahaha. Aku rasa dia salah paham tentang kita malam itu dan cemburu."
Lily menggeleng menyangkal pernyataan itu. "Dia hanya menganggap ku salah satu pelayannya. Dia bahkan minta perpanjangan kontrak dan mau menjadikanku koki, 10 tahun bro. Lama amat!."
Mocca bertanya, tertarik mendengar cerita mereka. "Lalu kenapa Rion memanggilmu mama??."
"Aku juga tidak tau," jelas gadis itu sambil menoel pipi chuby Rion. "Aku pikir sekretaris Varo mengajari Rion bicara dan dia memanggil mama pada semua orang."
"Aku nggak pikir begitu."Mocca menyangkal. "Tadi kami mengajarinya beberapa kata dan menyuruhnya mengulanginya.
Mocca lalu bertanya pada si imut yang duduk diatas meja cafetaria itu. Rion, bilang siapa tante Mocca?".
Rion langsung menunjuk kearah Mocca dan menyebutkan namanya.
Lalu giliran Jinhyuk yang bertanya dan Rion lagi-lagi menjawab dengan tepat.
"Ini siapa??," Giliran Lily yang bertanya sambil menunjukkan foto Varo di ponselnya.
Rion tersenyum senang melihat foto itu. "Papa~papa~
"Siapa yang ngajarin Rion manggil papa??."
Rion menjawab polos "Papa." Bahkan lesung pipi dikedua pipi si imut itu terlihat makin dalam.
"Ee…terus siapa yang ngajarin Rion manggil mama??."
Rion menunjuk foto Varo yang menggendong dirinya di layar ponsel, lalu kembali menjawab, "Papa😆."
"……"
"Nggak sulit ngebuktiin jawaban Rion benar atau nggak....kamu tinggal tanya Varo saja kan!!." Usul Mocca.
Lily teringat jawaban Varo ketika dia bertanya dulu dan pria itu menjawab dengan 'pikirkan saja sendiri'. Jadi menurutnya tidak mungkin pria dingin itu yang mengajarinya Rion.
"Aku ngelayanin pelanggan dulu ya." Jinhyuk pamit, meninggalkan mereka bertiga.
Lily baru mau bertanya tentang Revan dan Rere ketika ibunya menelpon.
"Iya Bun, baik-baik aja."
"Iya masih langgeng kok. Ini lagi…sama keponakannya, nanti Lily kirim fotonya ke Bunda, atau…Bunda mau video callan. Oh….iya nanti…Lily usahain pulang, iya. Dah…Bun."
"Kenapa??." Mocca bertanya karena raut wajah Lily yang tadi senang berubah bingung.
"Emak gue nyuruh pulang kampung lagi." Jawab gadis itu lesu. "Kira-kira diizinin nggak ya??."
"Emang dia nggak ngizinin kamu pulkam (pulang kampung)??." Mocca kembali bertanya dan Lily menggeleng.
"Izinnya susah."
Lily menghela nafas berat memikirkan cara agar dia diizinkan pulkam. Mendadak ide bagus muncul di kepalanya ketika melihat Arion menjilat coklat di jarinya. Akan ku sogok dia dengan makanan😎😎.
Lily mengirim pesan ke Varo.
To : Bos Kulkas
Bos, mau makan apa??, Sang koki yang manis ini sedang ringan tangan sekarang😁😁.
Lily menerima balasan kurang dari lima detik
Bos Kulkas :
"Udang gala bakar, udang goreng tepung, cumi saus Padang, kepiting saus tiram, nasi goreng seafood, kangkung balacan, jus timun.
Dessert nya aku mau pempek panggang, dan lenggang. Semangat!!!!!"
"……"Dessert macam apa itu??😒😒
"Aku…pergi dulu ya😄. Bilangin sama pacar mbak Mocca, makasih dessert gratisnya😅😅."
Mocca tersenyum, lalu bertanya kepo. "Nyogok apa biar bisa pulkam??."
"Makanan, hahaha."
🌺🌺
Lily segera pergi ke pasar bersama Arion, tidak lupa juga ia menelpon supir untuk membantu Lily membawa barang belanjaannya.
Hampir 3 jam Lily sibuk memasak. Untungnya Arion sama sekali tidak rewel. Begitu selesai memasak, Lily kelelahan dan ikut tertidur bersama Arion di sopa ruang tamu.
Varo yang biasanya pulang jam 7 malam, hari itu malah pulang pukul 5 sore. Melihat Arion dan Lily tertidur pulas di sopa, ia hanya menoleh sekilas lalu pergi menuju kamarnya.
Selesai mandi dan berganti pakaian, Varo berjalan santai menuju dapur. Tersenyum senang melihat makanan kesukaannya telah dimasak, ia hanya makan dalam diam dan menghabiskan hampir setengah porsi dari semua masakan buatan Lily.
Begitu acara makan besarnya selesai ia pindah duduk diruang tamu. Diam-diam memperhatikan Lily dan keponakannya yang masih tidur nyenyak dan malah ikutan mengantuk.
"Hmm ….sopanya terlalu kecil, tidak muat untuk bertiga, seharusnya aku membeli yang lebih besar." Gumam pria itu.
Varo membuka tablet ditangannya mencari sopa ukuran besar di situs jualan online. Begitu ia menemukan yang cocok, ia langsung memesannya dan tersenyum senang.
Setengah jam berikutnya Lily hanya melongo mendapati sopa ukuran besar diangkut masuk keruang tamu, menggantikan sopa yang lama.
Varo tak mengatakan apapun. Ia hanya mengambil Arion dari gendongan Lily lalu mengajak si imut itu mandi.
Ada apa dengannya???, Tumben sekali dia mau memandikan Rion.
"Biar aku yang menyuapinya makan." Ucap pria itu membuat Lily kaget.
"Ee…apa aku melakukan kesalahan??, Kamu….mau memotong gajiku ya???."
Varo menatap Lily dengan pandangan datar. 😑"Kamu mau aku melakukannya??."
"….tentu saja tidak. Tapi…kenapa kamu mengambil pekerjaanku hari ini…memandikan Rion, mengganti bajunya, bermain dengannya di kamar dan sekarang bahkan…memberinya makan."
"Persiapan siapa tau kamu mendadak menghilang."
"….."Oke…firasat pria ini terlalu jitu, sekarang aku merinding😣.
Lily mengalihkan topik pembicaraan. "Kamu masih lapar??," ketika Varo mengikutinya kearah dapur. Gadis itu terkejut karena Varo membeli sopa baru, tapi lebih terkejut lagi mendapati semua masakannya yang dimasaknya siang tadi hanya tinggal setengah porsi.
"Apa semua orang yang pernah tinggal di Korea memang pemakan seafood. Jinhyuk juga suka sekali seafood, bahkan Mocc….
😡"Besok aku mau makan daging. Masakan aku daging!!!."
"….."Lily menerima tatapan dingin dari Varo, tiba-tiba bingung kenapa pria itu marah.
"Iga bakar madu, pindang tulang, sate Padang." Pria itu memberikan list makanannya dan Lily hanya tersenyum mendengarkan.
"Aku ingin itu diantarkan ke kantor besok. Aku mau makanan itu tetap hangat dan aku tidak mau makan sendirian."
Oke…itu berarti pria itu memintanya datang dan ikut makan di kantor. "Ada lagi???, Meatball bakar pedas manis juga enak, mau ku masakkan juga??."
"Mm." Pria itu tidak menjawab dan hanya mengangguk. Sekarang mulutnya sudah penuh oleh 3 udang goreng tepung yang dimasukkannya secara bersamaan.
Bagus😊😊…makan sepuasnya, aku akan menuruti semua kemauanmu sampai kamu nggak akan bisa menolak kemauanku lagi. Pulang kampung, hahaha….
🌸🌸🌸
Bab selanjutnya :
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2956c9d25d04f
Diubah oleh cicimasni 16-04-2020 05:27
nona212 dan 44 lainnya memberi reputasi
45
2K
6
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan