Seorang pujangga yg terkenal dengan syair2 puisinya baru pulang dari merantau....Disebuah jembatan sungai yg deras,dia melihat seorang wanita sedang terisak menangis di pinggir jembatan...Sang pujangga pun menghampiri wanita tersebut dan mulai melancarkan syair2 mautnya...
PUJANGGA : Duhai wanita idaman,sedang apakah gerangan dinda berdiri disana ?
WANITA : Jangan cegah saya !!! saya mau bunuh diri !!! :ketus
PUJANGGA : baiklah...kanda tidak akan mencegah,namun sudihlah berikan kecupan dinda yg terakhir sebagai kenangan...
Tanpa ragu wanita itu langsung menghampiri pujangga dan memberikan kecupan yg sangat mesra dan bergairah di bibirnya,dan pujangga pun membalas melumat bibir dan lidah si wanita yg mulai mendesah dan mulai membangkitkan birahi. setelah sekian lama berciuman sang pujangga pun kembali bertanya....
PUJANGGA : Dinda...sungguh lembut nan nikmat kecupanmu. Satu hal yg kanda mau tanya,kenapa dinda mau bunuh diri ?
WANITA : Hidup saya sudah tidak berarti lagi bang. kedua orang tua saya melarang saya berdandan seperti wanita...hiks hiks hiks
PUJANGGA : Cuih...Cuih...Cuih...kampret...najis...banci sialan...!!