Kaskus

News

aulieaAvatar border
TS
auliea
Mantan Perekrut NII Sebut Isu Pandemi Covid-19 Jadi Iklan Gratis Bagi Teroris
Mantan Perekrut NII Sebut Isu Pandemi Covid-19 Jadi Iklan Gratis Bagi Teroris

Belum lama ini kabar mengenai penangkapan terduga teroris oleh Tim Densus 88 di sejumlah daerah kembali menyeruak.

Mantan Perekrut Anggota Negara Islam Indonesia (NII) yang kini menjadi Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan menyebut, penangkapan terduga teroris ini disinyalir masih akan berlanjut kendati pihaknya tetap mengapresiasi langkah sigap dari Densus 88 terkait pencegahan terorisme ini.

Ken menyebutkan isu pandemi covid-19 seolah menjadi ladang iklan gratis bagi para pelaku terorisme.

Menurutnya isu pandemi Covid-19 bagi kelompok teroris menjadi celah untuk memberi persepsi kepada masyarakat dan menambah rasa ketidakpercayaan publik terhadap aparat dan pemerintah.

"Kelompok teroris akan membangun opini seolah aparat dan pemerintah gagal dalam memberikan rasa aman terhadap masyarakat," katanya melalui pesan WhatsApp, Selasa (28/4/2020).

"Targetnya negara kacau, konflik, jika perlu terjadi chaos, sehingga punya alasan bahwa untuk menyalahkan negara ini solusinya adalah dengan Negara Islam/Khilafah Islam," bebernya.

Ken menjelaskan lebih lanjut, bagi kelompok teroris, untuk meruntuhkan sebuah negara tidaklah bisa menggunakan ormas yang mengggunakan AD/ART.

Bagi mereka, negara harus di lawan negara, sistem lawan dengan sistem, oleh karenanya mereka memiliki keyakinan bahwa solusi atas semua persoalan di Indonesia adalah Negara Islam atau Khilafah Islam.

"Demokrasi bagi mereka (teroris) haram," sebutnya.

Terlebih di bulan ramadan saat ini, kata Ken, pengawasan agar terus ditingkatkan, pasalnya menurut Ken, saat ramadan aksi terorisme punya potensi meningkat.

Sebab para pelaku teror, kata Ken, memiliki anggapan bahwa amaliah teror dibulan suci akan mendapat pahala yang berlipat ganda.

Ken yang diketahui merupakan mantan petinggi NII ini turut merinci sejumlah daerah yang disinyalir masih rawan dan memiliki benih teroris.

Seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jabodetabek dan wilayah Sumatera. Kata Ken, daerah tersebut perlu di waspadai, khususnya lagi di wilayah Lampung yang sebagai gerbang Sumatera juga perlu di waspadai.

"Banyak sel radikal aktif yang merupakan muntahan dari jaringan lain misalnya NII khususnya NII KW9," katanya.

"Banyak yang kecewa dengan NII lalu pindah ke kelompok yang lebih radikal dalam hal aksi teror nyata," ujar Ken.

Ken menyebut orang yang sudah radikal, nantinya akan anti Pancasila dan anti pemerintah, kendati baru dari satu kelompok yakni NII saja, tapi kelompok itu sudah berbahaya, mereka, kata Ken, seperti buah yang sudah matang, siap petik, tinggal dipoles sedikit dan jadi teroris.


Oleh karena itu harus diwaspadai.

Kewaspadaan itu, bagi Ken, sangat penting, yang terpenting jangan sampai phobia terhadap agama, sebab kebanyakan pelaku menggunakan simbol agama, bahkan tidak sedikit yang mereka secara tampilah sehari hari adalah orang yang rajin ibadah.

"Bila ada orang mengaku beragama tapi disertai dengan ujaran kebencian, caci maki dan hujatan, maka orang tersebut tidak layak diikuti, dia sepertinya belajar dengan orang yang salah," tutup Ken.

Sumber https://tribunjogjawiki.tribunnews.c...s-bagi-teroris

Komenk:

Bakal seru,

Gorengan Corona dan TKA oleh para teroris menjadi makanan empuk buat masyatakat yang mudah di provokasi untuk benci kepada pemerintah dan aparat.

Apalagi kalangan menengah kebawah yang menjadi korban phk dan tidak bisa pulang kampung/ mudik maka akan semakin benci kpd pemerintah dan aparat.
Diubah oleh auliea 01-05-2020 13:58
betiatinaAvatar border
crazzyidAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
1.9K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan