Konteksnya bulan suci yang penuh berkah namun ditengah pandemi ini bulan suci menjadi penuh perenungan, maklumlah efek psbb atau bisa dibilang lockdown ane ga bisa jauh-jauh harus selalu berhadapan dengan peralatan teknologi.

Apalagi tanpa adanya internet maka hidup akan terasa hampa, tak ada yang bisa mewarnai hidup di bulan ramadhan ini tanpa efek digital. Maka pemikiran ane pun menjadi liar, pemikiran yang out of the box.



Apa yang kita lakukan di bulan Ramadhan semasa covid belum berakhir? Ingat PSBB dilarang berkumpul dirumah ibadah, maka sudah pasti banyak tausiah dari para guru dan ustad pun akan hilang. Taraweh pun hanya bisa dilakukan dirumah.

Ketika rumah ibadah sepi, apa yang harus dilakukan. Banyak berinteraksi dengan dunia maya, ini teknologi 4.0 yang sedang di paksakan di seluruh dunia agar teknologi ini menjadi familiar di kalangan gen Z. Bahkan sekarang ini banyak perusahaan yang akhirnya terjun di platform digital dimulai dari dompet digital, layanan online, hingga bisnis game berbasis digital pun sudah semakin marak.





Dan konsep ini adalah sebuah konsep dari industri kreatif. Maka jelas para pencari ilmu juga akan lebih kreatif, banyaknya platform digital yang hadir seperti bimbingan belajar hingga rapat pekerjaan juga bisa menggunakan video call dengan banyaknya aplikasi digital seperti zoom dan lainnya.

Bulan Ramadhan kali ini akan berbeda, para ustad akan memberikan tausiah dari share video baik itu applikasi medsos atau applikasi grup chating. Cara belajar membaca kitab suci pun akan lebih ke suasana digital, semuanya akan serba digital hanya beribadah saja yang masih konvesional.



Apakah wabah corona akan berakhir di bulan ramadhan? Kalau tidak maka kaum rebahan akan banyak memanfaatkan efek digital ini pada seluruh sektor kehidupan, manusia tak harus keluar rumah namun bisa merasakan sensasi berada di luar rumah dengan bantuan Virtual.

Semua kemudahan yang terjadi pada revolusi industri 4.0 akan menuju revolusi industri 5.0, disinilah dimulainya era robot. Pandemi yang melanda saat ini akan diminimalisir dengan adanya robot yang akan bersosialisasi, manusia tak harus banyak berkumpul namun robotlah yang menyelesaikan banyak tugas manusia di masa yang akan datang.





Lalu bila era itu datang apakah manusia masih seperti saat ini? Sebuah pertanyaan liar tapi hal itu sudah di dekat mata, Jepang sudah merancang hal itu untuk memasuki era revolusi 5.0 , era baru dan di mulai dari Ramadhan saat ini. Ingat percepatan masa dan waktu dalam pengembangan teknologi berjalan sangat cepat bak kereta peluru.

Nampaknya efek lockdown benar-benar membuat pikiranku liar, bulan suci di tengah pandemi telah merubah manusia ke peradaban baru.



Peradaban yang membuat manusia lebih inovatif dan juga kreatif, bukan tak mungkin Ramadhan dahulu waktu sekolah minta tanda tangan pak ustad kini beralih dengan digital dan sekolah pun akan berubah menjadi dirumah semua itu untuk menekan biaya gedung, biaya lab, biaya jalan-jalan ga jelas. Karena APBN negara sedang morat marit.



Selamat datang era baru, dan selamat datang ramadhan. Bulan yang ditunggu dan menjadi berkah banyak orang.