- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Melayat ke Rumah Pasien Positif Covid-19, 159 Warga Kota Batu


TS
pakulidi
Melayat ke Rumah Pasien Positif Covid-19, 159 Warga Kota Batu
TIMESINDONESIA, BATU – Sebanyak 159 warga Desa Sumberjo, Kecamatan Batu, Kota Batu discrenning oleh Puskesmas Batu. Pemeriksaan kondisi ini dilakukan menyusul aktivitas warga Desa Sumberjo yang melayat ke rumah salah satu keluarganya di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yang terindikasi positif Covid-19.
Setidaknya ada delapan petugas dari Puskesmas Batu lengkap dengan alat pelindung diri mendatangi satu persatu keluarga pasien meninggal dunia warga Pujon yang hasil swab-nya menunjukkan hasil positif Covid-19.
Tidak hanya keluarga, petugas juga mewawancarai warga yang ikut melayat pada hari Jumat (24/4/2020). Screnning diawali dari rumah keluarga besar almarhum dilanjutkan ke rumah warga yang lain.

Satu persatu anggota keluarga yang ikut melayat didata, diukur suhu badannya dan diperiksa kondisinya. Petugas juga menanyakan riwayat kesehatan serta aktivitas setelah melakukan ta'ziah pada hari Jum'at yang lalu.
“Terkait screening di Desa Sumberjo, Kecamatan Batu bahwa berdasarkan informasi dari Pihak PKM Pujon dan RS Karsa Husada yang bersangkutan masuk rumah RS Karsa Husada dengan status PDP dan ada riwayat pulang paksa,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori.
Setelah pulang paksa tersebut, almarhum meninggal di rumah. Tetapi pada saat meninggal dunia hasil swab masih belum keluar. Hasil swab baru keluar setelah dua hari almarhum meninggal dunia. Hasil konfirmasi pihak Dinkes Batu dengan pihak Puskesmas Pujon pada saat meninggal jenazah diperlakukan pemulasaraan sesuai tata laksana Covid-19.
Keluarga dan warga yang terlibat pemakaman juga sudah menggunakan APD level 3. Memang pada awalnya pihak keluarga menolak, namun setelah dilakukan persuasif akhirnya pihak keluarga bisa menerima.
“Selanjutnya bagi warga Desa Sumberjo yang melayat ke Pujon, saat ini sedang dilakukan pelacakan oleh tim tracing dari Dinas Kesehatan, ada kurang lebih 159 warga yang telah di tracing dengan 3 kategori yaitu resiko tinggi, sedang dan rendah. Besok akan dilanjutkan pelacakan, selanjutnya hasilnya akan dipilah mana yang perlu dilakukan rapid test dan mana yang tidak,” ujar Chori.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pelacakan atau tracing ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi masyarakat supaya tidak terpapar Covid-19. Oleh karena itu Chori berharap agar semua pihak, bisa mematuhi ketentuan dan protap yang berlaku yaitu bagi yang diharuskan isolasi mandiri untuk melaksanakannya dengan tertib.
Demikian halnya bagi masyarakat sekitar untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan benar.
“Dalam situasi seperti ini mari kita bersikap tenang dan jangan sampai ada kepanikan yang berlebihan, namun harus tetap waspada. Mari kita saling menjaga satu sama lain, baik antar keluarga maupun dengan sesama tetangga,” kata Chori.

Sementara itu, Dokter Kartini K, Kepala Puskesmas Batu mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemilahan warga. Jika ada warga yang berhubungan langsung dengan jenazah maka akan dilakukan rapid test.
Kades Sumberjo, Riyanto mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas ini sesuai dengan keinginan warga masyarakat. Karena hanya dengan pemeriksaan intensif, semuanya bisa menjadi jelas. “Kita mohon melakukan isolasi mandiri untuk warga yang datang melayat,” ujarnya. (*)
sumber
semoga pada negatif covid19, berharapnya masyarakat mulai lebih sadar jangan melakukan kumpulan kumpulan apapun dahulu selama pandemi covid19 ini.
Setidaknya ada delapan petugas dari Puskesmas Batu lengkap dengan alat pelindung diri mendatangi satu persatu keluarga pasien meninggal dunia warga Pujon yang hasil swab-nya menunjukkan hasil positif Covid-19.
Tidak hanya keluarga, petugas juga mewawancarai warga yang ikut melayat pada hari Jumat (24/4/2020). Screnning diawali dari rumah keluarga besar almarhum dilanjutkan ke rumah warga yang lain.

Satu persatu anggota keluarga yang ikut melayat didata, diukur suhu badannya dan diperiksa kondisinya. Petugas juga menanyakan riwayat kesehatan serta aktivitas setelah melakukan ta'ziah pada hari Jum'at yang lalu.
“Terkait screening di Desa Sumberjo, Kecamatan Batu bahwa berdasarkan informasi dari Pihak PKM Pujon dan RS Karsa Husada yang bersangkutan masuk rumah RS Karsa Husada dengan status PDP dan ada riwayat pulang paksa,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Batu, M Chori.
Setelah pulang paksa tersebut, almarhum meninggal di rumah. Tetapi pada saat meninggal dunia hasil swab masih belum keluar. Hasil swab baru keluar setelah dua hari almarhum meninggal dunia. Hasil konfirmasi pihak Dinkes Batu dengan pihak Puskesmas Pujon pada saat meninggal jenazah diperlakukan pemulasaraan sesuai tata laksana Covid-19.
Keluarga dan warga yang terlibat pemakaman juga sudah menggunakan APD level 3. Memang pada awalnya pihak keluarga menolak, namun setelah dilakukan persuasif akhirnya pihak keluarga bisa menerima.
“Selanjutnya bagi warga Desa Sumberjo yang melayat ke Pujon, saat ini sedang dilakukan pelacakan oleh tim tracing dari Dinas Kesehatan, ada kurang lebih 159 warga yang telah di tracing dengan 3 kategori yaitu resiko tinggi, sedang dan rendah. Besok akan dilanjutkan pelacakan, selanjutnya hasilnya akan dipilah mana yang perlu dilakukan rapid test dan mana yang tidak,” ujar Chori.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pelacakan atau tracing ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi masyarakat supaya tidak terpapar Covid-19. Oleh karena itu Chori berharap agar semua pihak, bisa mematuhi ketentuan dan protap yang berlaku yaitu bagi yang diharuskan isolasi mandiri untuk melaksanakannya dengan tertib.
Demikian halnya bagi masyarakat sekitar untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan benar.
“Dalam situasi seperti ini mari kita bersikap tenang dan jangan sampai ada kepanikan yang berlebihan, namun harus tetap waspada. Mari kita saling menjaga satu sama lain, baik antar keluarga maupun dengan sesama tetangga,” kata Chori.

Sementara itu, Dokter Kartini K, Kepala Puskesmas Batu mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemilahan warga. Jika ada warga yang berhubungan langsung dengan jenazah maka akan dilakukan rapid test.
Kades Sumberjo, Riyanto mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas ini sesuai dengan keinginan warga masyarakat. Karena hanya dengan pemeriksaan intensif, semuanya bisa menjadi jelas. “Kita mohon melakukan isolasi mandiri untuk warga yang datang melayat,” ujarnya. (*)
sumber
semoga pada negatif covid19, berharapnya masyarakat mulai lebih sadar jangan melakukan kumpulan kumpulan apapun dahulu selama pandemi covid19 ini.







crazzyid dan 28 lainnya memberi reputasi
29
1.2K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan