Jakarta: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak mau memerinci penurunan kasus positif korona (covid-19) di Jakarta. Dia mengakui ada penurunan kasus, namun tak menganggap informasi ini harus disampaikan ke masyarakat.
© Putri Anisa Yuliani Kabar penurunan kasus korona ditakutkan mengendurkan kedisiplinan masyarakat.

"Kami tidak mau ketika kami umumkan kasus menurun lalu semua kedisiplinan yang dibangun mengendur. Orang berbondong-bondong ke luar rumah. Kita tunggu dulu," ungkap Anies di Jakarta, Rabu, 29 April 2020.

Penurunan yang dimaksud Anies didasari turunnya jumlah pemakaman menggunakan standar covid-19. Namun, ia tak mau buru-buru mengatakan hal tersebut merupakan hasil pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

PSBB di Jakarta diperpanjang. Anies menuntut kedisiplinan masyarakat menjalankan kebijakan itu.

Ia mengambil contoh Singapura yang sebelumnya dikatakan sukses mengendalikan penularan kasus covid-19. Dalam menghadapi wabah, awalnya Singapura tidak menerapkan karantina wilayah.

Namun, semenjak awal April 2020 terjadi ledakan jumlah kasus covid-19. Mayoritas ledakan kasus korona terjadi di permukiman padat imigran.

Singapura menetapkan semi lockdown. Warga tidak lagi diizinkan beraktivitas di luar rumah, sekolah, dan tempat-tempat umum ditutup.

"Karena itu kita jaga PSBB ini denga amat serius dan seluruh Jakarta saya minta dengan hormat mari kita ambil tanggung jawab. Saya tidak pernah kirim pesan kita sudah selesai. Saya tidak mau berspekulatif terhadap masyarakat," tegas Anies.

https://www.msn.com/id-id/berita/nas...kAX?li=AAfukE3


loh apa yg terjadi dengan membuka data yg sejujur2nya? yang sebenar2nya?