SalkryeAvatar border
TS
Salkrye
Penyakit Yang Menunggumu Jika Melakukan Social Distancing


Sepertinya tidak salah, jika ada ribuan tweet yang mereferensikan film Groundhog Daysebagai indikasi, dari orang-orang yang sekarang merasakan beratnya sebuah beban "monoton" -bukan moonton ya emoticon-Big Grin karena kebanyakkan menghabiskan waktunya di rumah akibat pandemi yang sedang kita hadapi. 

Keberagaman tidak hanya merupakan sebuah bumbu kehidupan, tetapi juga sebuah substansi memori. Tanpa keberagaman pengalaman baru yang harus anda alami setiap hari, atau setiap minggunya, maka "bentuk" waktu dapat berubah dengan cara yang membingungkan. 

Quote:


Wittmann telah banyak menulis tentang istilah "waktu yang terasa". Dia mengatakan bahwa meskipun "monoton" dapat mengompresi persepsi otak tentang waktu dalam jangka waktu yang lama, namun bertolak-belakang dengan "kebosanan" yang dapat memperlambat persepsi tentang waktu -yang berarti beberapa menit bisa terasa seperti berjam-jam. 

Bersamaan dengan kebosanan ada juga "Kecemasan" yang dapat membuat waktu terasa melambat ke kecepatan seekor siput. 

Di sisi lain, ketika kita sedang mengalami banyak krisis akibat pandemi Covid-19, mulai dari: Kesehatan, Ekonomi, hingga ketidakstabilan sosial,banyak orang yang mulai tidak nyaman dan cemas, dan para ahli mempelajari bahwa isolasi sosial atau sedikitnya interaksi tatap muka dengan orang lain adalah salah satu pemicunya. 



Paranoia, rutinitas yang hilang, dan disorientasi


Quote:


Banyak dari karya Dr. Terry yang telah meneliti efek psikologis dari sel isolasi di penjara A.S. "Situasi seorang tahanan di sel isolasi secara kualitatif berbeda dan jauh lebih mengerikan daripada seorang warga di tempat penampungan,"katanya.

"Tapi saya pikir orang-orang yang berlindung di tempat itu dapat mengalami beberapa gejala psikologis yang sama seperti orang-orang di sel isolasi."  Itu mungkin benar terutama bagi orang-orang yang hidup sendirian dan tidak dapat terhubung langsung dengan teman-teman dan orang yang dicintai.

"Salah satu gejala pertama yang muncul adalah Kecemasan," lanjut Dr. Terry . "Orang-orang yang terisolasi akan mengalami serangan panik dan merasa sangat cemas." 

Paranoia adalah emosi umum lainnya. "Ketika Anda tidak memiliki orang lain untuk diajak bicara, pikiran-pikiran dapat menjadi sangat campur aduk."

Dia mengatakan bahwa manusia tampaknya agak terprogram untuk berpikir paranoid, dan menghabiskan waktu bersama orang lain cenderung memoderasi emosi ini. Ketika interaksi semacam itu dilarang atau dibatasi, pikiran dapat berkelana ke tempat-tempat yang tidak rasional.

"Bertelepon, chatting dan interkasi digital lainnya akan lebih baik daripada tidak sama sekali," ucap Dr.Terry 
 
"Ketika itu satu-satunya cara [untuk terhubung], maka sangatlah penting untuk melakukan itu, meskipun hal tersebut tidak akan sama dengan interaksi langsung antar manusia." tambahnya.

Dr Terry juga mengatakan selain kehilangan interaksi sosial, kurangnya rutinitas sehari-hari juga dapat menyebabkan masalah. "Gejala disorientasi akan mucul ketika kita tidak memiliki 'penanda' jadwal harian kita".



Untuk menghindari disorientasi ini, sebaiknya bangunlah di waktu yang sama setiap hari, mengikutin jam kerja, olahraga dan kegiatan lainnya secara teratur. Dengan membuat jadwal yang mendekati kehidupan normal kita, dapat menghindarkan pikiran seseorang dari disorientasi dan kebingungan. 

Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari juga dapat membantu mengkalibrasi jam internal tubuh, sehingga semua organ dan metabolisme kita tidak akan terganggu, serta besar kemungkinannya kita terhindar dari stress. 

Pengalihan yang biasanya dinilai buruk, dapat membantu dalam situasi tertentu, seperti ketika seseorang merasa gelisah dan mencoba untuk menghindari pikiran-pikiran yang tidak berguna. 

"Ada banyak hal yang ingin dilakukan oleh otak yang gelisah, dan biasa bukanlah sesuatu yang membantu," kata Kate Seweeny, seorang profesor psikologi di University of California, Riverside.



Khawatir adalah salah satunya. Khawatir tentang Covid-19 atau masalah lainnya akan beguna jika seseorang dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. 

Tetapi jika anda tidak bisa atau tidak mau melakukan sesuatu untuk masalah tersebut, sebaiknya anda lebih aktif untuk mengalihkan pikiran anda akan rasa khawatir itu sendiri.

Beberapa penelitian telah menunjukan beberapa bentuk pengalihan yang dapat membantu orang-orang melewati periode kecemasan akan ketidakpastian.

Quote:



Stay Safe, See ya. 


Referensi

• ncbi.nlm.nih.gov | The inner experience of time
• nature.com | Wake patterns are associated with poorer academic performance and delayed circadian and sleep
• psycnet.apa.org | A better distraction: Exploring the benefits of flow during uncertain waiting periods
Diubah oleh Salkrye 26-04-2020 19:15
crazzyid
zachwaadzromare
onik
onik dan 146 lainnya memberi reputasi
147
7K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan