- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Memang Nasi Anjing di Luar Kepatutan, tetapi Tak Usah Dibesar-besarkan


TS
jpnn.com
Memang Nasi Anjing di Luar Kepatutan, tetapi Tak Usah Dibesar-besarkan
Senin, 27 April 2020 

Arteria Dahlan. Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menyayangkan pembagian makanan berupa nasi bungkus berlogo kepala anjing di Warakas, Jakarta Utara, Minggu (26/4) dini hari. Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, pihak yang menggunakan nama ‘nasi anjing’ untuk bantuan makanan itu jelas tak sensitif.
“Membantu tidak sekadar memberi bantuan, namun cara, etika, dan kepatutan pun harus diperhatikan,” ujar Arteria, Senin (27/4).
Teri -panggilan akrabnya- mengatakan, pemberi bantuan beralasan memilih nama nasi anjing karena porsinya lebih besar ketimbang nasi kucing. Selain itu, pemberi bantuan juga beralasan bahwa anjing merupakan hewan setia.
Baca Juga:
Masalahnya, bantuan itu bukan untuk hewan. “Bantuannya dalam bentuk makanan untuk dikonsumsi masyarakat,” tegasnya.
Politikus berlatar belakang pengacara itu menuturkan, diksi ‘nasi anjing’ merupakan sesuatu yang tak lazim. Bagi umat beragama tertentu, anjing merupakan hewan yang haram dimakan.
Oleh karena itu Teri menilai ada ketidakpatutan dalam pemilihan nama ‘nasi anjing’ untuk pemberian bantuan tersebut. Walakin, wakil rakyat yang dikenal getol memperjuangkan nasib korban penipuan biro travel umrah itu mengharapkan persoalan ‘nasi anjing’ tidak dibesar-besarkan.
Baca Juga:
“Saya berharap kejadian ini tidak perlu diperbesar dan dijadikan polemik. Namun, hal ini harus menjadi pembelajaran bagi para donatur yang hendak memberikan bantuan,” ungkap Teri.
Selain itu, Teri juga mengharapkan persoalan itu tak bergulir ke proses hukum. Sebab, saat ini ada persoalan yang jauh lebih besar.
"Ada kepentingan yang lebih besar, yakni membangun semangat kebersamaan di dalam menghadapi pandemik Covid-19 ini," pungkasnya.
Baca Juga:
Sebelumnya pembagian nasi anjing di Warakas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/4) dini hari, menghebohkan warga setempat. Polres Metro Jakarta Utara pun melakukan penyelidikan.
"Polres Metro Jakarta Utara melaksanakan patroli, mendapat info dari warga Warakas Tanjung Priok tepatnya di sekitar Masjid Babah Alun Warakas bahwa ada pembagian makanan siap santap kepada warga Warakas yang berlogo kepala anjing dan ada tulisan berbunyi 'nasi anjing, nasi orang kecil, bersahabat dengan nasi kucing'. #Jakartatahanbanting," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta.(boy/jpnn)
BERITA TERKAIT
Spoiler for Sumber:






sebelahblog dan 60 lainnya memberi reputasi
61
8K
103


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan