- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anies Punya Agenda Tersendiri Di Saat Wabah Corona


TS
anus.baswedan
Anies Punya Agenda Tersendiri Di Saat Wabah Corona
-
Anggota DPRD DKI Jakarta tak ingin mempersoalkan hasil survei yang menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan unggul dalam survei penanganan virus Corona. Namun, menurut PDIP, langkah Anies menangani Corona kerap berbenturan dengan pemerintah pusat.
"Saya tidak mau mempersoalkan itu, anggaplah itu suatu kebenaran, tetapi bagi kami Fraksi PDIP adalah bagaimana gerak dan derap langkah Pak Anies menangani COVID-19 ini di Jakarta relatif, ya, selalu bertubrukan dengan kebijakan pemerintah pusat. Pak Anies itu mungkin punya agenda tersendiri,
Itu yang selalu kami lihat," kata Ketua Fraksi PDIP DKI, Gembong Warsono kepada wartawan, Minggu (26/4/2020).
Menurut Gembong, harusnya Anies menjadi representasi pemerintah pusat di Jakarta. Namun, kenyataan di lapangan berbeda.
Bagaimana pun juga, perlu dicatat bahwa gubernur itu adalah wakil pemerintah pusat di daerah, kan gitu. Dengan wakil pemerintah pusat di daerah secara otomatis kebijakannya harus selaras dengan kebijakan pemerintah pusat," ujar Gembong.
Gembong mencontohkan berbenturannya langkah Anies dengan pemerintah pusat. Dia menyinggung soal lockdown dan efek kejut yang sempat diutarakan oleh Anies.
"Misalkan contohnya, Pak Anies menggadang-gadang Jakarta mau diterapkan dengan lockdown, kan gitu, sementara pemerintah pusat tak menghendaki lockdowm tetapi punya kebijakan lain yang akhirnya disepakati PSBB itu, itu yang pertama," ucap Gembong.
"Yang kedua, soal dulu yang diistilahkan misalkan Pak Anies membuat efek kejut, kan gitu loh, yang pengurangan transportasi massal itu, yang membuat antrean warga Jakarta berpanjang-panjang saat itu. Jadi banyaklah kebijakan-kebijakan yang selalu bertentangan dengan pemerintah pusat," sambungnya.
Menurut Gembong, Anies sedang menjalankan programnya terlepas dari program yang lain. Gembong juga mengkritik Anies yang terlalu rajin menggelar jumpa pers di masa wabah Corona ini.
"Kenapa ini terjadi? Pak Anies kan punya agenda tersendiri. Jadi saya tidak mau memperdebatkan hasil surveinya cuma saya ingin menunjukkan kepada publik bahwa apa sih yang dikerjan oleh Pak Anies, gitu loh, yang dikerjakan dari hari ke hari selalu membuat press release-press release (jumpa pers -red), tetapi tidak melihat secara langsung apa kondisi yang terjadi masyarakat kelas bawah," imbuhnya.
Baca juga:Survei Median: Anies Nomor 1 soal Penanganan Corona, Risma Nomor 5
Sebelumnya, berdasarkan survei persepsi publik dengan responden 800 orang, Gubernur Jakarta Anies Baswedan dinilai sebagai kepala daerah nomor satu dalam hal ketepatan menangani wabah virus Corona. Kepala daerah lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, misalnya, berada di urutan ke-5.
Sumur
https://m.detik.com/news/berita/d-49...-pers?single=1
AGENDA ANUS ADALAH C.H.A.O.S
GUNA MEMBANGKITKAN MIA KHILAFAH
BUKTI? TRILIUNAN APBD HABIS KE ORMAS ISLAM DAN PROYEK 212 DI MONAS
Dia mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki DKI sekarang ini hanya sisa 47 persennya, atau sekira Rp42 triliun.
"Tahun 2020 ini seperti tadi disebutkan oleh Bpk Menteri Dalam Negeri bahwa anggaran kita dari awal tahun 2020 adalah Rp 87 triliun. Akan tetapi pendapatan tahun ini mengalami pengurangan yang luar biasa," ujar Anies Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dihadapan para Menteri yang digelar melalui video konferensi, Kamis (23/4/2020).






Anggota DPRD DKI Jakarta tak ingin mempersoalkan hasil survei yang menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan unggul dalam survei penanganan virus Corona. Namun, menurut PDIP, langkah Anies menangani Corona kerap berbenturan dengan pemerintah pusat.
"Saya tidak mau mempersoalkan itu, anggaplah itu suatu kebenaran, tetapi bagi kami Fraksi PDIP adalah bagaimana gerak dan derap langkah Pak Anies menangani COVID-19 ini di Jakarta relatif, ya, selalu bertubrukan dengan kebijakan pemerintah pusat. Pak Anies itu mungkin punya agenda tersendiri,
Itu yang selalu kami lihat," kata Ketua Fraksi PDIP DKI, Gembong Warsono kepada wartawan, Minggu (26/4/2020).
Menurut Gembong, harusnya Anies menjadi representasi pemerintah pusat di Jakarta. Namun, kenyataan di lapangan berbeda.
Bagaimana pun juga, perlu dicatat bahwa gubernur itu adalah wakil pemerintah pusat di daerah, kan gitu. Dengan wakil pemerintah pusat di daerah secara otomatis kebijakannya harus selaras dengan kebijakan pemerintah pusat," ujar Gembong.
Gembong mencontohkan berbenturannya langkah Anies dengan pemerintah pusat. Dia menyinggung soal lockdown dan efek kejut yang sempat diutarakan oleh Anies.
"Misalkan contohnya, Pak Anies menggadang-gadang Jakarta mau diterapkan dengan lockdown, kan gitu, sementara pemerintah pusat tak menghendaki lockdowm tetapi punya kebijakan lain yang akhirnya disepakati PSBB itu, itu yang pertama," ucap Gembong.
"Yang kedua, soal dulu yang diistilahkan misalkan Pak Anies membuat efek kejut, kan gitu loh, yang pengurangan transportasi massal itu, yang membuat antrean warga Jakarta berpanjang-panjang saat itu. Jadi banyaklah kebijakan-kebijakan yang selalu bertentangan dengan pemerintah pusat," sambungnya.
Menurut Gembong, Anies sedang menjalankan programnya terlepas dari program yang lain. Gembong juga mengkritik Anies yang terlalu rajin menggelar jumpa pers di masa wabah Corona ini.
"Kenapa ini terjadi? Pak Anies kan punya agenda tersendiri. Jadi saya tidak mau memperdebatkan hasil surveinya cuma saya ingin menunjukkan kepada publik bahwa apa sih yang dikerjan oleh Pak Anies, gitu loh, yang dikerjakan dari hari ke hari selalu membuat press release-press release (jumpa pers -red), tetapi tidak melihat secara langsung apa kondisi yang terjadi masyarakat kelas bawah," imbuhnya.
Baca juga:Survei Median: Anies Nomor 1 soal Penanganan Corona, Risma Nomor 5
Sebelumnya, berdasarkan survei persepsi publik dengan responden 800 orang, Gubernur Jakarta Anies Baswedan dinilai sebagai kepala daerah nomor satu dalam hal ketepatan menangani wabah virus Corona. Kepala daerah lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, misalnya, berada di urutan ke-5.
Sumur
https://m.detik.com/news/berita/d-49...-pers?single=1
AGENDA ANUS ADALAH C.H.A.O.S
GUNA MEMBANGKITKAN MIA KHILAFAH

BUKTI? TRILIUNAN APBD HABIS KE ORMAS ISLAM DAN PROYEK 212 DI MONAS
Dia mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki DKI sekarang ini hanya sisa 47 persennya, atau sekira Rp42 triliun.
"Tahun 2020 ini seperti tadi disebutkan oleh Bpk Menteri Dalam Negeri bahwa anggaran kita dari awal tahun 2020 adalah Rp 87 triliun. Akan tetapi pendapatan tahun ini mengalami pengurangan yang luar biasa," ujar Anies Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dihadapan para Menteri yang digelar melalui video konferensi, Kamis (23/4/2020).







Diubah oleh anus.baswedan 27-04-2020 13:38






sebelahblog dan 18 lainnya memberi reputasi
19
1.5K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan