ilustrasi perokok, sumber gambar dari situs pixabay.com
Nikotin bisa mencegah virus corona merusak sel tubuh manusia kini sedang di teliti para peneliti prancis. Teori yang menyebutkan bila nikotin dapat melekat pada reseptor sel organ dan jaringan tubuh, kini sedang di telaah. Ada kemungkinan reseptor sel yang terkontaminasi nikotin, membuat virus mengalami kesulitan untuk masuk menembus sel jaringan tubuh.
Penelitian ini, setidaknya memberikan harapan segar bagi para tenaga medis yang berhadapan langsung dengan resiko penularan virus covid-19. Uji klinis untuk menggunakan nikotin guna membentengi para tenaga medis dalam penanganan pasien covid-19, kini menunggu persetujuan dari otoritas kesehatan di prancis.
Selain itu, penelitian juga berlanjut pada rencana penggunaan patch nikotin ( koyo tempel ), untuk pasien dalam perawatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati, apakah nikotin mampu membendung penyebaran virus dalam tubuh pasien yang sedang dalam perawatan. Penelitian ini juga diharapkan mampu menemukan jawaban, apakah nikotin mampu menahan reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan pada penderita yang terpapar covid-19.
Namun, dibalik harapan dari nikotin untuk penyembuhan ini, adalah efek berbahayanya. Mereka yang tidak merokok, atau alergi terhadap berbagai produk nikotin, tentu dapat mengalami efek samping fatal selain dari kecanduan. Dalam berita tersebut, pejabat kesehatan prancis juga memperingatkan bahwa; tembakau menjadi pembunuh dengan angka 75.000 kematian setiap tahunnya. Sumber :
Cnn
Didalam obat ada racun dan didalam racun ada obat. Ini lah konsep yang sedang di telaah dan diteliti oleh para ahli di bidang kesehatan. Mereka kini sedang mencari racun yang tepat untuk
membunuh viruscorona covid-19, dengan sebisa mungkin mencegah efek samping terhadap tubuh manusia. Kini, baik obat maupun
vaksin untuk penanganan dan pencegahan virus corona covid-19, sedang berlomba diuji dan diteliti. Hasilnya dinantikan miliaran umat manusia.
Konsep penggunaan tembakau untuk pemusnahan penyakit memang bukanlah cerita baru. Dalam dunia pertanian sayuran, secara tràdisional para petani seringkali menggunakan air rendaman daun tembakau untuk dijadikan sebagai obat semprot memberantas hama tanaman.
Ada lagi pendapat liar yang seringkali kita dengar. Virus Corona, enggan merusak sel yang sudah rusak. Ini biasanya diamini oleh para perokok aktif. Perokok aktif, biasanya memiliki kerusakan jaringan paru paru dan pernapasan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, ketika virus corona masuk kedalam tubuh perokok, reaksi sistem kekebalan tubuh, hanya sebatas batuk pilek dan demam saja. Tidak sampai reaksi yang lebih berat lagi.
Namun anggapan ini, tersingkirkan dengan banyaknya berita yang memuat, akibat batuk pilek dan demam, orang yang punya penyakit penyerta sebelumnya, bisa mengalami gejala peningkatan penyakitnya. Dampak yang ditimbulkan konon bisa sangat serius, hingga menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh, terkait penyakit yang diderita. Kegagalan fungsi organ tertentu inilah yang menyebabkan kematian pada orang yang terinfeksi virus covid-19.

Pendapat perokok aktif :
TS sebagai salah satu perokok aktif, berharap penelitian tentang nikotin untuk pencegahan serta pengobatan virus corona covid-19 ini, menemukan titik terang. Jika memang nikotin, pada akhirnya nanti dipatenkan sebagai obat corona covid-19, tentunya harus ada dosis penggunaan yang tepat.
Bila tidak ada paduan, dosis dan tata cara penggunaan yang tepat, bisa mabok tembakau orang sedunia nantinya. Rokok sendiri bagi TS, terbukti ampuh untuk meredakan flu, pilek dan batuk saat kondisi udara dingin.
Contoh ketika berada di kebun karet, yang lebat merimba, rokok kretek menjadi teman setia menghangatkan tubuh. Selain itu, asap rokok berguna sebagai pengisi nyamuk. Sisa rokok ( puntung ) dicampur dengan air, lalu disalurkan ke kaki, sepatu dan celana bagian bawah. Ini untuk mencegah pacet yang biasanya merayap pada tanah yang lembab mengigit kita.