Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

extreme78Avatar border
TS
extreme78
Banyak Warga Miskin Tak Dapat Bantuan Sembako di Jakarta.


Suara.com - Kelaparan mulai mengancam sejumlah warga Ibu Kota di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Khususnya warga DKI Jakarta yang bekerja di sektor informal atau berpenghasilan harian yang kekinian kehilangan penghasilan akibat tidak bisa beraktivitas.

Permasalahan lainnya adalah bantuan sembako dari pemerintah tidak merata dan terkadang tidak tepat sasaran. Banyak warga miskin yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan tak dapat bantuan.

Seperti yang dialami Muhammad Fadil (43). Sejak pemerintah menerapkan PSBB ia tak bisa menjajakan dagangan kopinya.

Fadil yang hari-harinya jualan kopi keliling menggunakan sepedanya di kawasan Sunter, Jakarta Utara, kini kehilangan penghasilan. Warga RT 02/5 Cempaka Baru, Kemayoran ini berharap mendapat bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun sayangnya Fadil tak dapat bantuan.

"Jualan sekarang susah, banyak pintu gerbang komplek di tutup, enggak boleh lewat. Pelanggan saya biasanya ojol, kini ojol ngumpul tiga orang saja langsung dibubarin aparat," kata Fadil kepada Suara.com, Sabtu (25/4/2020).

Fadil menuturkan, pekan lalu sempat ada pembagian paket sembako bantuan dari donatur. Namun ia tak dapat, alasan Ketua RT O2, Slamet Hariyanto pembagian sembako secara bergantian.


Sedangkan pembagian sembako yang dari Pemprov DKI Jakarta atau tepatnya dari Kelurahan Cempaka Baru mendapat giliran pada 18 April 2020. Namun, lanjut Fadil, setelah ditunggu-tunggu warga pada 18 April bantuan tak kunjung datang.

Menurut Ketua RT 02, bantuan sembako di Kelurahan itu diundur pada 23 April, tapi juga tidak ada setelah dinanti-nati warga.

"Bagaimana ini pemerintah, kata Ketua RT tanggal 18 April lalu diundur jadi tanggal 23 April, tapi sampai sekarang tidak ada bantuan itu datang," ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Naim (55). Ia mengeluhkan bantuan sembako yang dijanjikan pemerintah tak kunjung datang. Padahal ia sekeluarga sangat membutuhkan bantuan sembako.

"Sembako enggak tau kapan keluarnya, enggak jelas. Padahal kondisi begini orang kayak kami ini butuh beras," kata dia.

Naim sehari-hari berprofesi tukang jahit di rumahnya. Sejak PSBB jarang orang yang datang untuk menjahit pakaian.

"Sekarang susah, biasanya setiap hari ada saja yang datang untuk permak pakaian. Sekarang sepi, orang untuk makan saja susah, enggak ada yang jahit baju atau celana," tuturnya.


https://www.suara.com/news/2020/04/2...ako-di-jakarta

Paling agresif tuk lockdown lalu karantina lalu psbb.
Hanya demi prioritas diri sendiri.
Prakteknya zerooo....
Silahkan kadrun salahkan jokowi atau siapapun asal bkn wan abud.
Tapi faktanya di jakarta banyak warga yg tak terurus.
Mulai merasakan paceklik pangan.
Itu fakta dan realita.
Betapa tidak becusnya wan abud dan jajarannya.
emoticon-Ngakak
Diubah oleh extreme78 25-04-2020 12:26
denbagoes01
infinitesoul
sebelahblog
sebelahblog dan 70 lainnya memberi reputasi
69
3.2K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan