- Beranda
- Komunitas
- Female
- Sista
Benarkah Dismenorea dan Menorrhagia, Penyebab Wanita Dilarang Ikut Berpuasa?


TS
Cahayahalimah
Benarkah Dismenorea dan Menorrhagia, Penyebab Wanita Dilarang Ikut Berpuasa?
Gangguan Haid

Sumber foto
Marhaban ya Ramadhan, penantian selama sebelas bulan telah menyapa kembali, rasa suka cita bagi umat muslim di seluruh dunia akan hadirnya bulan Ramadhan.
Namun, suasana bulan Ramadhan kali ini banyak sekali perubahan. Pandemi virus mematikan ini, mengharuskan umat muslim tetap berada di rumah saja, demi menyebarnya penyakit covid19 ini.
Masih teringat jelas, tahun-tahun sebelumnya terdengar suara-suara imam saling bersahutan antara masjid/musala yang satu dengan yang lainnya, tempat ibadah umat muslim ini pun penuh dengan jamaah dan suara riuh anak-anak yang bersenda gurau.
Tetapi kini, terasa sepi, meskipun adzan tetap dikumandangkan, hati tetap sedih, sambil menyimak grup, ada salah seorang anggota yang membahas, apakah di daerah kalian ada yang melaksanakan shalat tarawih?
Meskipun masih ada yang melaksanakan, tetap saja dengan suasana dan kondisi yang berbeda, para jamaah, diharuskan memakai masker, tetap, dengan dikasih pilihan, kalau tidak yakin, khawatir akan penyebaran virus coro.. lebih baik menjalankan ibadah di rumah saja.
Kesedihan semakin bertambah, ketika tamu bulanan harus datang, puasa pertama harus tidak ikut melaksanakannya.

Sumber foto
Siklus menstruasi yang saya alami dua bulan terakhir menjadi tidak teratur, bulan kemarin dua kali haid, itu pun tidak ada pms (premenstrual syndrome) sama sekali, tiba-tiba keluar darah.

Sumber foto
Darah yang keluar pun, sehari hanya sekali, membuat saya bingung, ternyata gangguan menstruasi seperti saya, dialami juga oleh tante, yang biasanya selalu banyak mengeluarkan darah haid dari hari pertama, tetapi bulan kemarin mengalami hal sebaliknya.
Kondisi dan situasi seperti sekarang, apalagi Jakarta menjadi red zone, membuat warganya stres, mungkin itu salah satu faktor penyebab kami mengalami gangguan menstruasi.

Selengkapnya baca di sini
Selain stres, dilansir alodokter, gangguan menstruasi yang umum terjadi ada lima, yaitu:
1. Amenorea
Amenorea dibagi menjadi dua, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer adalah kondisi di mana seorang wanita sama sekali belum mengalami haid hingga 16 tahun.
Sedangkan amenorea sekunder adalah kondisi di mana seorang wanita usia subur yang tidak sedang hamil dan pernah menstruasi sebelumnya, berhenti mendapatkan menstruasi selama 3 bulan atau lebih.
2. Dismenorea
Dismenorea adalah kondisi di mana wanita mengalami nyeri saat menstruasi, umumnya pada hari pertama dan kedua haid. Gejalanya berupa nyeri atau kram di perut bagian bawah yang terus berlangsung, dan terkadang menyebar hingga ke punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala, mual, dan muntah.
3. Menorrhagia
Menorrhagia adalah gangguan menstruasi berupa keluarnya darah menstruasi secara berlebihan atau dalam jumlah yang terlampau banyak, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Ini termasuk durasi haid yang berlangsung lebih dari menstruasi normal, yakni lebih dari 5-7 hari.
4. Oligomenorea
Oligomenorea adalah kondisi ketika seorang wanita jarang sekali mengalami menstruasi, yakni jika siklus menstruasinya lebih dari 35-90 hari atau mendapat haid kurang dari 8-9 kali dalam kurun waktu setahun.
Oligomenorea sering dialami remaja yang baru memasuki pubertas dan wanita yang memasuki masa menopause. Gangguan menstruasi ini merupakan dampak dari aktivitas hormon yang sedang tidak stabil di fase-fase tersebut.
5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
Menjelang menstruasi, tidak sedikit wanita mengalami nyeri atau kram perut ringan, sakit kepala, dan keluhan psikologis, seperti perubahan mood, merasa cemas, gelisah, hingga mudah emosi. Gejala-gejala yang muncul mendekati datang bulan ini disebut dengan PMS atau premenstrual syndrome.
Namun jika gejala PMS yang dirasakan cukup berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, maka kondisi ini disebut PMDD. Selain nyeri haid yang disertai sakit kepala, gejala PMDD bisa berupa gelisah, susah tidur, makan berlebihan, sulit konsentrasi, depresi, merasa lemas dan tidak berenergi, hingga muncul ide atau keinginan untuk bunuh diri.
Ternyata gangguan-gangguan yang dialami oleh wanita ketika datang bulan begitu berisiko, bahkan ada yang sampai ingin bunuh diri, mungkin faktor tersebutlah mengapa wanita haid dilarang puasa.

Sumber foto
Akhirnya saya mencari info kenapa wanita haid dilarang berpuasa, dalam segi agama, sudah pasti ini adalah keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada saya sebagai wanita, tetapi di sebelas bulan lainnya diharuskan untuk mengganti puasa tersebut, kalau dalam tahun yang sama (tahun hijriah) belum sempat terbayar diharuskan membayar fidyah.
Fidyah artinya, apabila dia memberikan tebusan kepada seseorang, maka orang tersebut akan menyelamatkannya. Adapun fidyah yang dibahas di sini ialah sesuatu yang harus diberikan kepada orang miskin, berupa makanan, sebagai pengganti karena dia meninggalkan puasa
Biar lebih akurat, saya mencarikan sumber dari hadits kenapa wanita yang sedang haid dilarang berpuasa.


Referensi di sini
Sekarang saya paham, menurut kacamata agama, kaum hawa yang sedang menstruasi dilarang puasa karena faktor ibadah semata, kekhawatiran terhadap kondisi wanita yang sedang haid begitu lemah.
Tidak berhenti mencari alasan dari segi agama, akhirnya saya mencari referensi lain dari segi kesehatan kenapa wanita tidak boleh berpuasa karena hal-hal berikut: 👇
1. Banyak Mengeluarkan Darah
Saat sedang haid, wanita akan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Darah ini berasal dari peluruhan dinding rahim yang sebelumnya menebal. Perdarahan ini biasanya sangat deras saat hari pertama dan berangsur menurun pada hari berikutnya hingga selesai.
Darah yang banyak keluar pada tubuh menyebabkan wanita mengalami lemas dan lesu. Beberapa wanita bahkan mengalami anemia dan tekanan darahnya anjlok. Kalau pada kondisi ini wanita diwajibkan untuk puasa, kondisi fisiknya tidak akan mampu mengatasi.
2. Terserang Sakit Perut
Sebelum dan pada hari-hari awal haid, wanita akan mengalami kram di area perut. Sakit yang muncul berasal dari peluruhan dinding rahim. Beberapa wanita mengalami rasa sakit yang cukup besar dan bisa membuat mereka semakin lemas hingga pingsan.
Kondisi ini biasanya berlanjut saat wanita mengalami menstruasi selama satu minggu. Rasa sakit yang dialami wanita biasanya berada di perut bagian bawah. Area ini seperti sedang ditusuk-tusuk, sehingga mereka kerap tidak nyaman saat beraktivitas.
3. Migrain
Pada beberapa wanita, migrain kerap datang saat masa menstruasi. Mulai dari yang ringan, hingga parah. Jika wanita yang sedang haid dan migrain ini menjalani puasa, dehidrasi dan sakit kepala bisa saja bertambah parah. Aktivitas harian pun bisa terhambat.
4. Rentan Terinfeksi Penyakit
Saat sedang menstruasi kondisi tubuh wanita akan menurun. Daya tahannya akan turun, sehingga mudah sekali sakit. Wanita akan mudah sekali terserang penyakit seperti flu atau infeksi di sekitar Miss V. Wanita rentan sekali mengalami infeksi ragi yang bisa menyebabkan gatal. Selain itu, ada kemungkinan terjadi infeksi berlebih dan memicu munculnya keputihan.
5. Sakit di Mana-Mana
Saat sedang menstruasi, wanita akan mengalami penurunan hormon estrogen. Kondisi ini menyebabkan wanita lebih sensitif dengan rasa sakit, sehingga mereka kerap lelah, nyeri di punggung, dan gangguan lain menyebabkan rasa nyeri. Wanita yang tidak tahan dengan kondisi ini biasanya disarankan untuk mengonsumsi pereda nyeri. Kalau mereka tetap membiarkan rasa sakit, wanita akan terus tersiksa.
Kalau saya tarik benang merah antara hukum agama dan dilihat dari segi kesehatan, ternyata keduanya memang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Kini terjawab sudah, pertanyaan-pertanyaan yang selalu timbul kala Ramadhan tiba, kenapa wanita haid dilarang berpuasa?
Hikmah yang bisa saya petik, yaitu Tuhan begitu sayang kepada hamba, karena kondisi wanita yang sedang haid begitu lemah.
Seperti hari ini, padahal saya tidak berpuasa, tetapi tubuh begitu lemas, emosi pun tidak bisa saya kendalikan, karena berpuasa itu, selain tidak makan dan minum, juga harus bisa menahan emosi, itulah kemenangan yang sebenarnya.
Berkaitan dengan judul di atas benarkah Dismenorea dan Menorrhagia, Penyebab Wanita Dilarang Ikut Berpuasa?
Ternyata tidak benar ya sista, karena bukan gangguan haid saja wanita dilarang berpuasa, banyak kondisi wanita yang dilarang berpuasa, yaitu:
❣️Sedang hamil
❣️Sedang menyusui
❣️Sedang nifas
❣️Wanita yang sedang sakit
❣️Wanita yang sudah lanjut usia
Spoiler for Bonus video, 9 Orang yang Tidak Wajib Puasa:

Sumber foto
Bagi sista yang tidak berpuasa, karena haid dan nifas, banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan kok, seperti:
🌼 Menyiapkan makanan, dari memasak sampai menghidangkan, karena sista bisa mencicipinya.
🌼 Perbanyak dzikir dan doa
🌼 Membaca surat yang sista sudah hafal.
🌼 Perbanyak sedekah, meskipun sedekah harus dilakukan setiap hari.
Sebenarnya semua pekerjaan yang sista lakukan, kalau diniatkan karena Tuhanmu, sudah dinilai sebagai ibadah.
Terimakasih yang sudah membaca



Keep smile and istiqamah.
Saran dan kritik dengan cara yang sopan.






Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Bagi Kalian yang Menjalankan.
Spoiler for ss cendol:
Jakarta, 24 April 2020 (1 Ramadhan 1441H)
Jumat, 16:31
Sumber, opini pribadi, referensi link tercantum
Jumat, 16:31
Sumber, opini pribadi, referensi link tercantum
Diubah oleh Cahayahalimah 25-04-2020 02:52






tien212700 dan 35 lainnya memberi reputasi
34
5K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan