Saat itu ane lagi asyiknya ngumpul dan ngobrol bareng teman-teman.
Handphone ane berdering tanda sebuah pesan masuk tuk ane.
"Bro...Ada kenalan yang mempunyai golongan darah B kah ?.
Urgen bro, sepupu aku mau lahiran tapi mengalami pendarahan dan stok di PMI kurang."

Kebetulan disana cuman ane doang yang mempunyai golongan darah B.
Mana ane takut pula ama jarum suntik.
Dengan mengumpulkan keberanian dan modal nekat demi sebuah nyawa.
Ane pun pergi ke PMI tuk menemui sahabat ane disana.

Sesampainya disana,ane mulai gemetaran dan keluar keringat dingin.
Maklum baru pertama kali donor darah di tambah pula parno akan jarum suntik.
Melihat wajah pucat dan panik sahabat ane.
Ane pun membulatkan tekad tuk tetap maju menyumbangkan darah ane.
Setelah proses pengambilan darah.
Tubuh ane pun langsung lemas.
Entah berapa banyak darah yang di ambil.
Cuman kepala ini langsung puyeng sekalipun sudah meminum susu hangat.

Sebulan setelah peristiwa tersebut.
Ane di panggil sahabat tuk datang kerumahnya.
Ane pun mengiyakan dan segera kesana.
Sesampainya disana,tampak sahabat ane dan sepasang suami istri beserta bayinya sedang duduk di ruang tamu.
Yang membuat ane kaget setengah mati.
Sang suami langsung datang dan memeluk ane.
Yaelah...ane jadi risih dan bingung.

Sekedar informasi tambahan.
Sepasang suami istri tersebut lumayan berumur kalau di lihat dari tampangnya.
Sang suami tersebut mengucapkan banyak terima kasih atas donor darah yang ane lakukan.
Sebuah amplop putih di sodorkan ke ane.

Namun dengan halus ane tolak.
Sahabat ane itu seperti saudara sendiri jadi wajar ane wajib menolongnya dengan ikhlas.
Kelak ane pasti butuh pertolongannya juga.
Jadi kurang elok rasanya pertolongan antar sahabat di nilai dengan uang.

Setelah lama berbincang,mereka pun pamit tuk pulang kerumah mereka.
Dengan airmata,suami istri tersebut sekali lagi mengucapkan terimakasih dan memeluk ane lagi.

Setelah mereka berlalu.
Sahabat ane pun bercerita bahwa sepupunya dan suaminya sudah lama kepingin punya anak namun tak kunjung di beri.
Di usia mereka terutama sang istri terlalu rawan tuh hamil.
Namun saat diberi,mereka tetap ngotot ingin bayi tersebut apapun resikonya.
Dengan adanya pertolongan ane maka kehidupan mereka lengkap sudah.

Kata mereka kalau ane itu sekarang adalah bagian keluarga mereka karena di tubuh sang istri mengalir darah ane.
Mendengar itu ane hanya tertawa dan minta jangan terlalu di lebih-lebihkan.
Namun ada satu cerita dari sahabat ane yang kurang mengenakan perihal sang suami yang ingin mencari istri baru apabila tidak kunjung mempunyai anak dari sepupu sahabat ane.

Buset dah ampe segitunya....
Tapi syukurlah rencana itu tidak jadi.
Karena mereka kini sudah mempunyai keturunan dan tetap bersama.
Ane hanya geleng kepala melihat peristiwa ini.
Tapi ane bersyukur walau hanya sedikit darah ane yang di sumbangkan ternyata bisa menyelamatkan sebuah keluarga.
Walaupun tetap bagi ane terasa berlebihan.

Kalau di tanya apakah ane sekarang sudah berani akan jarum suntik dan donor darah maka ane hanya menjawab "Aku masih seperti yang dulu".


sumber pic