TS
hudaleres
Dasar Hukum dan Syarat Rukun Ibadah Puasa
Dasar Hukum Puasa
يَا أَيهَا الذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلكُمْ تَتقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS. Al-Baqarah:183)
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: Barang siapa berpuasa Ramadan dan karena iman, mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni baginya perkara yang telat lewat dari dosanya. (HR AI-Bukhari).
Sejarah Singkat Disyariatkannya Puasa
Puasa Ramadan diwajibkan pada tahun kedua Hijriah, tepatnya pada bulan Sya'ban. Dengan demikian, Rasullah Saw hanya sempat melaksanakan ibadah puasa Ramadan sembilan kali, sebab Nabi Muhammad wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 11 Hijriah. Dari sembilan kesempatan itu, Nabi Muhanmmad hanya sekali berpuasa genap 30 hari, bulan Ramadan genap 30 hari (kamil), selebihnya hanya 29 hari (naqis).
Sebenarnya umat-umat terdahulu, dan para Ahli Kitab yang hidup semasa dengan Rasululah Saw sudah mengenal puasa, sebagaimana telah ditegaskan pada ayat di atas. Tidak hanya Ahli Kitab, bahkan menurut Sebuah penelitan seputar agama-agama di dunia yang dilakukan oleh Dr. Ali Abdul Wahid, puasa adalah salah satu jenis peribadatan yang paling kuno dan paling mudah ditemukan di banyak tempat. Nyaris agama dan keyakinan yang ada, memiliki ajaran puasa di dalamnya. Tentu dengan cara dan ketentuan waktu yang berbeda. Hanya saja, semua kewajiban untuk berpuasa pada bulan Ramadan dan tata cara yang kita kenal saat ini hanya dikhususkan kepada umat Nabi Muhammad Saw.
Pengertian Puasa
Secara bahasa, arti puasa (shaum) adalah menahan, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran,
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَري عَيْنًا ۖ فَإِما تَرَيِن مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِني نَذَرْتُ لِلرحْمنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلمَ الْيَوْمَ إِنْسِيا
Artinya: Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini. (QS. Maryam: 26)
Menurut istilah fikih, puasa berati: menahan dari perkara yang membatalkan puasa mulai dari munculnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
Puasa memiliki empat hukum terkait dengan pelaksanaannya, wajib, sunah, makruh dan haram. Perincinan terkait empat hukum tersebut adalah sebagai berikut:
Wajib | Ada enam puasa yang memiliki hukum wajib:
puasa Ramadan.
puasa qadha.
puasa kafarat (tebusan; denda), seperti puasa kafarat bersetubuh di saat berpuasa Ramadan.
puasa pada saat haji dan umrah sebagai ganti dari menyembelih dam di dalam fidiah.
puasa di waktu istisqa (meminta hujan) jika ada perintah dari pemerintah.
puasa nazar.
puasa qadha.
puasa kafarat (tebusan; denda), seperti puasa kafarat bersetubuh di saat berpuasa Ramadan.
puasa pada saat haji dan umrah sebagai ganti dari menyembelih dam di dalam fidiah.
puasa di waktu istisqa (meminta hujan) jika ada perintah dari pemerintah.
puasa nazar.
Sunah | Puasa sunah terbagi menjadi tiga macam:
puasa yang dilaksanakan setiap tahun, seperti puasa pada hari Arafah, Tasua, Asyura, 6 hari di bulan Syawal, 10 hari pertama bulan Zulhijjah dan lain sebagainya.
puasa yang dilaksanakan setiap bulan. Seperti berpuasa pada Ayyam al-Bidhyaitu hari ke-13, 14, dan 15 pada tiap bulannya(Hijriah).
puasa yang dilaksanakan setiap minggu, sebagaimana puasa hari Senin dan Kamis.
puasa yang dilaksanakan setiap bulan. Seperti berpuasa pada Ayyam al-Bidhyaitu hari ke-13, 14, dan 15 pada tiap bulannya(Hijriah).
puasa yang dilaksanakan setiap minggu, sebagaimana puasa hari Senin dan Kamis.
Makruh, seperti mengkhususkan puasanya pada hari Jumat, Sabtu atau Ahad, hukumnya makruh apabila ia tidak berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya.
Haram | Dalam hal ini, haram dikategorikan menjadi dua macam:
Haram | Dalam hal ini, haram dikategorikan menjadi dua macam:
haram akan tetapi sah dalam pelaksanaanya. Yaitu puasa (sunah) yang dilakukan oleh istri tanpa persetujuan dari suaminya.
haram tanpa adanya keabsahan di dalam pelaksanaanya. Seperti berpuasa pada hari Idul fitri, Idul adha, berpuasa pada hari Tasyrik (hari ke-11, 12, 13 dari bulan Zulhijjah), berpuasa pada separuh akhir dari bulan Sya'ban (tanggal 16, 17, 18 dst) dan puasa hari syak (ragu apakah sudah masuk Ramadan atau belum pada hari ke-30 bulan Sya'ban), kecuali bersambung dengan hari sebelumnya (tanggal 15) atau bertepatan dengan kebiasaannya (wirid) berpuasa, semisal puasa Senin / Kamis.
haram tanpa adanya keabsahan di dalam pelaksanaanya. Seperti berpuasa pada hari Idul fitri, Idul adha, berpuasa pada hari Tasyrik (hari ke-11, 12, 13 dari bulan Zulhijjah), berpuasa pada separuh akhir dari bulan Sya'ban (tanggal 16, 17, 18 dst) dan puasa hari syak (ragu apakah sudah masuk Ramadan atau belum pada hari ke-30 bulan Sya'ban), kecuali bersambung dengan hari sebelumnya (tanggal 15) atau bertepatan dengan kebiasaannya (wirid) berpuasa, semisal puasa Senin / Kamis.
Syarat-Syarat Puasa
Syarat-syarat yang berkaitan dengan puasa ada dua: syarat sah dan syarat wajib.
Syarat sah puasa artinya ketika syarat-syarat ini terpenuhi, maka puasa akan sah. Syarat-syarat ini ini ada empat:
Islam.
Berakal.
Suci dari haid dan nifas.
Mengetahui kebolehan menjalankan puasa pada hari yang dimaksud.
Berakal.
Suci dari haid dan nifas.
Mengetahui kebolehan menjalankan puasa pada hari yang dimaksud.
Syarat wajib puasa artinya ketika syarat-syarat ini terpenuhi, maka puasa menjadi wajib dilakukan. Syarat-syarat ini ada lima:
Islam.
Mukalaf (balig & berakal).
Mampu melakukan puasa.
Sehat secara jasmani.
Bermukim (berdiam di tempat tinggal; tidak dalam bepergian).
Mukalaf (balig & berakal).
Mampu melakukan puasa.
Sehat secara jasmani.
Bermukim (berdiam di tempat tinggal; tidak dalam bepergian).
Rukun-Rukun Puasa
Rukun-rukun yang wajib dilakukan oleh orang yang berpuasa ada dua:
Niat.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السنَةِ لِلهِ تَعَالَى
ِArtinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Menahan diri dari hal yang dapat membatalkan puasa.
Selengkapnya silahkah baca di https://www.jendelaku.com/2020/04/sy...-ramadhan.html
nona212 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
416
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan