- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Viral Surat Minta Bantuan ke Perusahaan, Ketua Komisi 2 DPRD Medan Buka Suara


TS
ganesha09part7
Viral Surat Minta Bantuan ke Perusahaan, Ketua Komisi 2 DPRD Medan Buka Suara
https://m.detik.com/news/berita/d-49...dan-buka-suara
Medan - Sebuah surat dengan kop surat Komisi 2 DPRD Kota Medan dan stempel Gerindra yang berisi permohonan bantuan untuk warga ke perusahaan swasta viral. Ketua Komisi II DPRD Kota Medan dari Fraksi Gerindra, Aulia Rahman, memberi penjelasan.
Dilihat detikcom, Kamis (23/4/2020), surat dengan nomor 16/4/Komisi-2/DPRD Kota Medan/2020 itu ditujukan ke Pimpinan PT SUN KADO. Ada empat poin dalam surat tersebut, yakni:
1. Sehubungan Kota Medan saat ini terkena 'ZONA MERAH' COVID-19 sehingga membuat kekhawatiran bagi warga masyarakat Kota Medan, terkhusus warga masyarakat Kelurahan Mabar
2. Berkenaan dengan butir 1 (satu) di atas, kami atas nama Ketua Komisi 2 DPRD Kota Medan mengharapkan partisipasi pihak perusahaan PT SUN KADO untuk dapat memberikan bantuan pangan berupa sembako kepada warga masyarakat Kelurahan Mabar
Baca juga:
569 Ribu TKI Bakal Pulang Kampung Lewat Sumut, DPRD: Wajib Diisolasi!
3. Demi menjaga tidak terjadinya 'Chaos' di tengah-tengah bencana seperti ini, untuk itu bantuan yang kami sampaikan dalam point 2 (dua) dapat tersalurkan dalam waktu yang tidak terlalu lama
4. Demikian disampaikan agar maklum dan atas bantuan serta partisipasinya, diucapkan terima kasih.
Surat itu diteken oleh Aulia Rahman. Ada juga stempel berlogo Partai Gerindra di surat itu.
Baca juga:
Temui Warga Medan Deli, Bobby 'Dijodohkan' Kader Gerindra di Pilkada
Aulia pun membenarkan keberadaan surat itu. Dia mengklaim surat tersebut sebenarnya disambut positif oleh pihak perusahaan yang disebutnya ingin membantu.
"Iya. Aku udah di konfrontir itu. Dipelintir bahasanya, sebenarnya nggak ada hal yang harus diributkan. Niat kita kan hanya melakukan satu aksi ke masyarakat. DPRD itu dituntut akan hal itu saat COVID-19. Perusahaan yang kita surati itu positif dan kita bukan melalui paksaan. Kita meminta bantuan itu memang ada, silakan. Nggak ada juga nggak apa-apa. Kita minta ke perusahaan itu kalau memang ada, mereka langsung yang memberikan," ujar Aulia.
Dia menilai keberadaan surat ini dipolitisasi seolah dirinya memaksa perusahaan memberikan bantuan. Dia mengatakan bantuan itu diminta ke perusahaan agar warga yang tak mendapat bantuan dari Pemko juga bisa tertolong.
"Tapi ini kan dipolitisir, kita macam OKP, nanduk sana, nanduk sini," ucapnya.
Aulia juga menjelaskan soal keberadaan stempel Gerindra di surat itu. Dia mengatakan tak pernah memberi stempel Gerindra di surat itu.
"Stempel itu begini bang. Saya tidak pernah menyetempel. Ranting yang menyetempel," tuturnya.
Dia mengatakan surat itu sudah dikirimkan beberapa hari yang lalu. Menurutnya, ada beberapa perusahaan lain yang juga tertarik membantu.
"Itu bukan PT, UD, Usaha dagang. Itu minimarket yang berada di tengah masyarakat Mabar. PT PT yang lain, yang kita tarik suratnya mereka komplain. 'Kok ditarik suratnya', kata mereka mau bantu, daripada upeti," ucap Aulia.
Komen ts =
Terus peran pemerintah apa? Masak ngasih sembako ke masyarakatnya saja tidak mampu?
Terus pengusaha dianggap seperti sapi perahan??
poin no 3 ngancem,berarti apakah selama ini kerusuhan ya diciptain mereka???,ngancem pengusaha yang selama ini bayar pajak buat subsidi gaji mereka dan yang berarti pengusaha selama ini subsidi para perusuh????
Gak percaya kalau dipelintir,andaikan saja ga viral..
Medan - Sebuah surat dengan kop surat Komisi 2 DPRD Kota Medan dan stempel Gerindra yang berisi permohonan bantuan untuk warga ke perusahaan swasta viral. Ketua Komisi II DPRD Kota Medan dari Fraksi Gerindra, Aulia Rahman, memberi penjelasan.
Dilihat detikcom, Kamis (23/4/2020), surat dengan nomor 16/4/Komisi-2/DPRD Kota Medan/2020 itu ditujukan ke Pimpinan PT SUN KADO. Ada empat poin dalam surat tersebut, yakni:
1. Sehubungan Kota Medan saat ini terkena 'ZONA MERAH' COVID-19 sehingga membuat kekhawatiran bagi warga masyarakat Kota Medan, terkhusus warga masyarakat Kelurahan Mabar
2. Berkenaan dengan butir 1 (satu) di atas, kami atas nama Ketua Komisi 2 DPRD Kota Medan mengharapkan partisipasi pihak perusahaan PT SUN KADO untuk dapat memberikan bantuan pangan berupa sembako kepada warga masyarakat Kelurahan Mabar
Baca juga:
569 Ribu TKI Bakal Pulang Kampung Lewat Sumut, DPRD: Wajib Diisolasi!
3. Demi menjaga tidak terjadinya 'Chaos' di tengah-tengah bencana seperti ini, untuk itu bantuan yang kami sampaikan dalam point 2 (dua) dapat tersalurkan dalam waktu yang tidak terlalu lama
4. Demikian disampaikan agar maklum dan atas bantuan serta partisipasinya, diucapkan terima kasih.
Surat itu diteken oleh Aulia Rahman. Ada juga stempel berlogo Partai Gerindra di surat itu.
Baca juga:
Temui Warga Medan Deli, Bobby 'Dijodohkan' Kader Gerindra di Pilkada
Aulia pun membenarkan keberadaan surat itu. Dia mengklaim surat tersebut sebenarnya disambut positif oleh pihak perusahaan yang disebutnya ingin membantu.
"Iya. Aku udah di konfrontir itu. Dipelintir bahasanya, sebenarnya nggak ada hal yang harus diributkan. Niat kita kan hanya melakukan satu aksi ke masyarakat. DPRD itu dituntut akan hal itu saat COVID-19. Perusahaan yang kita surati itu positif dan kita bukan melalui paksaan. Kita meminta bantuan itu memang ada, silakan. Nggak ada juga nggak apa-apa. Kita minta ke perusahaan itu kalau memang ada, mereka langsung yang memberikan," ujar Aulia.
Dia menilai keberadaan surat ini dipolitisasi seolah dirinya memaksa perusahaan memberikan bantuan. Dia mengatakan bantuan itu diminta ke perusahaan agar warga yang tak mendapat bantuan dari Pemko juga bisa tertolong.
"Tapi ini kan dipolitisir, kita macam OKP, nanduk sana, nanduk sini," ucapnya.
Aulia juga menjelaskan soal keberadaan stempel Gerindra di surat itu. Dia mengatakan tak pernah memberi stempel Gerindra di surat itu.
"Stempel itu begini bang. Saya tidak pernah menyetempel. Ranting yang menyetempel," tuturnya.
Dia mengatakan surat itu sudah dikirimkan beberapa hari yang lalu. Menurutnya, ada beberapa perusahaan lain yang juga tertarik membantu.
"Itu bukan PT, UD, Usaha dagang. Itu minimarket yang berada di tengah masyarakat Mabar. PT PT yang lain, yang kita tarik suratnya mereka komplain. 'Kok ditarik suratnya', kata mereka mau bantu, daripada upeti," ucap Aulia.
Komen ts =
Terus peran pemerintah apa? Masak ngasih sembako ke masyarakatnya saja tidak mampu?
Terus pengusaha dianggap seperti sapi perahan??
poin no 3 ngancem,berarti apakah selama ini kerusuhan ya diciptain mereka???,ngancem pengusaha yang selama ini bayar pajak buat subsidi gaji mereka dan yang berarti pengusaha selama ini subsidi para perusuh????
Gak percaya kalau dipelintir,andaikan saja ga viral..






sebelahblog dan 27 lainnya memberi reputasi
28
1.1K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan