- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kembali Bertambah, 10 Kecamatan di Kota Medan Kini Berstatus Zona Merah Covid-19


TS
serikat.palak
Kembali Bertambah, 10 Kecamatan di Kota Medan Kini Berstatus Zona Merah Covid-19

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 10 dari 21 kecamatan di wilayah Kota Medan saat ini masuk dalam status zona merah (red zone) penyebaran corona virus disease (Covid-19).
Hingga Selasa (21/4/2020) siang, berdasar update data Pemko Medan mencatat 10 kecamatan yang masuk kategori zona merah adalah Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Hevetia, Medan Petisah, Medan Amplas, Medan Kota, Medan Denai, dan Medan Tembung.
Beberapa hari lalu, Medan Timur dan Medan Baru yang sempat masuk dalam karegori zona merah saat ini turun menjadi zona kuning.
Sementara itu, wilayah Kota Medan yang hingga siang ini berstatus zona kuning ada sebanyak 11 kecamatan. Wilayah tersebut yakni Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Area, Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Maimun, Medan Deli, Medan Barat, serta Medan Timur.
Sementara itu, sebelumnya satu-satunya wilayah di Kota Medan yakni Marelan yang sempat berstatus zona hijau sejak beberapa hari lalu naik menjadi zona kuning.
Adapun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 membagi Kota Medan menjadi 3 zona wilayah tiap kecamatan yaitu Zona Merah, Zona Kuning, Zona Hijau.
Indikator penentuan status dan warna untuk sementara dilihat dari banyaknya jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Untuk kategori zona merah merupakan wilayah yang terdapat lebih dari 10 kasus PDP, zona kuning terdapat 1-10 kasus PDP, sedangkan zona hijau sama sekali belum terdapat kasus PDP.
Setelah dikelompokan, wilayah yang masuk status zona Merah menjadi fokus Pemerintah Kota Medan dalam aktivitas dan kegiatan penanganan tiap kasus terkait covid-19.
Adapun dalam upaya mengatasi wabah virus Corona Pemko Medan mulai mempertimbangkan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Cluster Isolation.
https://medan.tribunnews.com/2020/04...merah-covid-19
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wajar itu, perkembangan corona pesat berkat putera2 hasil berak l0nte2 suci kampung badur/aur dan tepi rel kereta api jalan mahakam untuk medan kota dan mujahidin2 parkir asia megamas untuk wilayah medan area
Di minimarket area medan kota :
1. Fefek parkir kampung badur dan aur tanpa pakai masker, berdiri menutup jalan ke pintu masuk mini market, sehingga setiap insan yang menuju minimarket musti berpapasan/bersenggolan dengan anjeng sucik kali k0nt0l deli ini, alhamdullillah kalau kena terjangkit virus bonus palak parkir

2. Mukapetak2 dalam minimarket yang ber AC, banyak tidak pakai masker, jadi beresiko tinggi menularkan virus ke semua insan yang berada di dalam minimarket bersama mereka

Beberapa minggu lalu ada laporan dari China, kalau 3 keluarga yang makan di restoran yang ber AC dengan salah satu pegawai positif corona di dalam ruangan sama, ternyata menjadi positif Covid setelah 8 harian
3. Laskar bocah perek sucih kampung badur aktif patroli di kampung2 orang lain, mumpung libur,yah extrakurikuler lah bos
4. Sudah dekat bulan puasa, jadi sudah dekat periode ajang silahturahmi fisik ke ruko2 chinese dan warga2 kejawen, salam fisik berupa pecah steling, pecah kaca, mercon halal, takbiran parkir dan THR dari rosul2 fefek paling jantan, paling pribumi, paling Islami, paling non kejawen, paling non banci, paling non bencong dari jamaah Al Muntahib kampung Badur tepi kali deli
5. Semua bisa terlaksana tujuh turunan berkat jenderal petak beserta aparat mukapetak
Kesimpulan :
1. PSBB, PSSI, PSK, dst hanya akan menghamburkan uang pajak kita, selama pelaksana2 nya, adalah aparat "abang kitak lae" dan "abang ranting kita lae"
2. Dekat mei, pasti terjadi outbreak berkat tabiat aparat, ulama ormas okp preman, dimana akan ada ribuan warga yang butuh ventilator untuk bernafas, sementara jumlah total ventilator di seluruh medan, hanya beberapa ratus sahajah
3. Pasca outbreak, ulama2, pastor2, pendeta2 ormas okp mukapetak akan tertawa tertiwi dengan wajah bercahaya membagi2 sembako, dll seperti biasa menggunakan uang hasil memeras yang berujung kenaikan harga gila2 an, mulai harga gula (sudah terjadi), harga beras, telor, dll
4. Ketua2 ormas okp dapat gelar "tokoh ummat", "tokoh masyarakat", "tokoh pemuda", kita2 yang nanggung kematian dan kenaikan harga akibat tindakan anak buah mereka dapat gelar "kafir", "kejawen", "banci", "bencong" , seeeeppp ?!
5. Jenderal2 peternak ormas okp preman naik pangkat jadi pahlawan2 negara di kitab para pahlawan, 10-15 tahun mendatang
ize][/color][/B]

PELANTIKAN ORC WARRIOR a.k.a "SAMPAH MASYARAKAT" COVID-19 ELITE FORCE




Bajingan di pahlawan kan, preman di rohaniawan kan, khas budaya ketimuran binatang bertaqwa






dede4141 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan