Welcome To My Thread






Kisah ini berawal dari sebuah kesalahan. Kesalahanku saat menghubungi seorang teman kelas.


sumber gambar



Pesan panjangku tak mendapat balasan dari Gina. Teman kelas perempuan yang terkenal pandai akan pelajaran Matematika, Kimia, dan Fisika.Saat itu, kelas IPA 2 diberi soal latihan try out untuk dikerjaan di rumah. Tidak hanya satu dua soal, melainkan hingga 50 soal. Gurunya sungguh tega. Tapi tak apa, hitung-hitung latihan soal sebelum menghadapi Ujian Nasional.



Aku kembali mengiriminya pesan. Tak lama kemudian, pesan yang aku tunggu, meluncur.



Balasan itu membuat keningku berkerut. Astaga! Bisa-bisanya dia tidak menyimpan nomor ponselku. Aku menggerutu dalam hati.



Kukirim pesan itu dengan perasaan kesal. Sesaat kemudian, balasan darinya menggetarkan ponsel. Dan ...





Kekesalanku memuncak. Bagaimana bisa dia tidak mengenalku? Teman kelasnya sendiri. Setiap hari dia bahkan bersamaku di sekolah. Curcol bareng, ke kantin bareng, dan lain sebagainya.




Sejenak, aku terdiam. Kok, bisa, sih, namanya sama? Apa jangan-jangan dia mengerjaiku? Ah! Dasar anak itu. Awas saja besok!Rasanya tidak masuk akal. Gina pasti sedang bercanda. Begitu pikirku.


***


Tidak sabar untuk sampai ke sekolah. Aku bangun lebih pagi kali ini. Jarum jam menunjukkan pukul 06:47. Aku sudah berada di depan gerbang sekolah. Suasana masih lumayan sepi. Aku menunggu Gina di gerbang. Hm, mana anak itu? Aku bertanya-tanya sendiri. Yang ditunggu belum juga terlihat batang hidungnya. Hanya ada Maya yang berjalan dari kejauhan. Ia merupakan teman sebangku Gina.




Sudah pukul 07:00. Gina akhirnya muncul juga di depan kelas.



Fix! Aku salah nomor. Rupanya Maya salah menyebutkan satu angka. Merasa bersalah, aku akhirnya mengirim pesan permintaan maaf ke Gina anak SMA 1 itu. Dan dibalas ramah olehnya.

Sejak saat itu, aku dan Gina beteman. Bukan hanya berteman, tapi lebih dari teman. Kami bahkan jalan bersama. Pergi makan, ke pantai, dan tempat-tempat indah lainnya. Gina orangnya manis. Cerewet, tapi menyenangkan.


sumber gambar

17 April 2018, Gina, teman kelasku ulang tahun. Dia menantangku agar datang bersama pasangan. Aku pun segera memberitahu Gina, pacarku. Ah, sial! Kenapa nama mereka harus sama!




Kaos oblong warna hitam. Kemeja polos lengan panjang warna putih, celana jeans, adalah kostum terbaik menurutku. Aku bergegas ke rumah Gina, pacarku. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di rumahnya. Tanpa kendala, laju motor membawaku di depan pagar rumah bercat kuning muda.

Belum sempat turun dari motor, seketika hantaman keras mengenai pipi kananku. Sial! Siapa yang melakukannya! Dasar gila.



Jujur saja, itulah kali pertama aku merasa patah hati. Gina yang wajahnya terlihat sangat manis, ternyata memiliki hati yang buruk. Ia mematahkan hatiku di saat pertama kali merasakan jatuh cinta. Seharusnya aku sadar ketika berbalas pesan terakhir.

Baiklah, aku pulang. Membawa serpihan hati yang terluka. Kisah cinta pertamaku ternyata tak seindah yang kubayangkan. Sedih? Marah? Ya, itu sudah pasti. Sampai-sampai, aku lupa menghadiri pesta ulang tahun temanku.

Sekian kisah cinta yang pernah aku alami. Semoga tidak terjadi lagi ke depannya. Karena ini, sungguh sangat menyayat hati.


Penulis: @dahyun98


True Story

Laju, 23 April 2020