Mata Najwa membuka kotak pandora yang selama ini masyarakat bertanya-tanya ada apa dengan Istana? Kenapa kebijakannya banyak yang tak satu jalan?

Ternyata apa yang Bapak Presiden sampaikan sangat membuka pikiran banyak orang dimana kesehatan nomor satu namun, masalah sosial ekonomi juga harus diperhatikan.

Kenapa tidak karantina wilayah atau lockdown? Tepat sekali, sekarang saja sudah mulai terasa dampaknya ada seorang ibu dengan empat orang anak di wilayah Serang Banten yang kelaparan lalu setelah kasusnya viral iapun "meninggal" dan walikota daerah tersebut hanya bilang ini "takdir" bukan karena "lapar" semoga yang anggap takdir ini diberikan takdir yang sama oleh Tuhan.





Dari contoh diatas pemerintah pusat jelas tak ingin lockdown total, mereka tahu pemerintah daerah ini hanya meminta ini dan itu tapi tak mempersiapkan bantuan sosial untuk masyarakat secara merata.

Maka sudah tepat keputusan opunk Luhut bersama Pak de Jokowi dalam melihat semua sektor yang terdampak, ketika didesak oleh mbak Najwa tentang simpang siur kebijakan seperti KRL, ojol, industri yang tetap masuk padahal tidak termasuk industri yang dikecualikan. Sektor-sektor yang terdampak memang membuat keputusan menteri akan saling bertabrakan begitu juga dengan peraturan daerah. Bila Pemda ingin berhentikan KRL Pak de Jokowi menawarkan untuk siapkan bantuan yang tepat, berikan data yang jelas masyarakat yang terdampak untuk diberikan bansos, maka pusat juga akan berikan hal yang diminta pemda. Tapi selama ini terlihat pemda sepertinya selalu menuntut sana sini tapi kebijakan bantuan sosial tak ada rumusannya? Terus masyarakat suruh cari sendiri gitu! "Skak Mat" dari Pak de untuk para pemda yang sering minta-minta hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak tapi tak memberikan solusi dari hajat mereka.





Bahkan sebuah pemikiran briliant dari seorang Presiden, ketika disinggung soal data yang simpang siur informasi tentang kasus corona. Diberitahukan oleh Pak de dengan hati-hati agar masyarakat tidak panik maka data memang secara pelan-pelan dikeluarkan, agar tidak memperkeruh keadaan.

Jokowi sangat bijak dalam memilih pilihan diantara pilihan yang buruk, semua pilihan yang dihadapkan pada Pak de tak ada yang baik karena semuanya serba buruk. Yang manapun nantinya akan dipilih adalah konsekuensi terburuk untuk masyarakat.

Begitu juga dengan masalah PHK yang ada didepan mata, kartu pra kerja dianggap bukan solusi. Pak de membuka data yang agak rumit, intinya bantuan sosial sudah dikeluarkan untuk para korban yang terdampak covid-19 ini. Dan Kartu Pra kerja awalnya memang dilakukan untuk pelatihan bukan untuk bantuan bencana. Maka sistem offline pelatihan itu pun menjadi online, dan saat ini yang terjadi kartu ini sekarang bukan murni untuk pelatihan tapi dipergunakan untuk semi bansos.





Sungguh luar biasa dedikasi Pak de yang dihadapi dengan masalah yang bukan sepele, beliau tetap optimis bahwa pandemi ini akan usai dan masyarakat bisa kembali normal kehidupannya. Namun tidak bisa diprediksi kapan puncaknya virus corona ini berakhir, namun Juli diprediksi oleh Pak de curva corona akan melandai.

Tapi diperlukan disiplin yang kuat dari masyarakat, yaitu cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Semoga harapan Pak Presiden dapat terwujud, karena masyarakat juga sudah lelah. Terlebih lagi banyak perusahaan yang gulung tikar, masyarakat tak bisa mendapatkan uang dengan cara yang normal. Apalagi PSBB diperpanjang, maka akan lebih banyak lagi masyarakat yang lapar dan miskin, dilapangan itu sudah terjadi penanganannya tidak seperti teori diatas meja.



Tolonglah Pak de antara pemerintah pusat dengan daerah harus satu suara, jangan sampai keputusan daerah ketika masyarakat sudah gerah lalu timbul riak-riak yang tak di inginkan, lalu pusat seakan cuci tangan. Indonesia bukan negara serikat, dan kita lihat di Michigan Amerika saja sudah terjadi riak-riak itu. Apa kebijakan pemda adalah permainan politik untuk menggulingkan istana?



Sungguh terlalu kalau seperti itu, rakyat dijadikan tumbal semoga saja opini liar saya salah.

Salam, saya c4punk see u next thread.

Bonus pulang kampung