Hallo, Agan-Sista. Sebelumnya, perkenalkan, ane user baru. Mohon maaf jika nanti terdapat kesalahan dalam hal tulis menulis ini, ya. Maklum, ane baru belajar.

Baiklah, langsung saja, GanSiat. Ane akan berbagi kabar terbaru yang mungkin bermanfaat atau menambah pengetahuan dan wawasan buat kita semua. Tetapi, kali ini, ane punya berita kurang baik, nih.


Kita semua tahu, bukan? Corona virusmembuat segalanya menjadi sulit. Mau kerja di tempat yang seharusnya, tidak bisa. Mau mencari nafkah dengan jualan di pasar, tidak bisa. Mau berkunjung ke tempat wisata, juga tidak bisa.

Mau santai-santai di caffee? Oh no! Lebih-lebih tidak bisa lagi. Mau pulang kampung? Jangan harap, deh. Jika GanSist berada di jona merah, kemudian berniat atau melakukan mudik alias pulang kampung, tidak hanya pemerintah yang melarang, tetapi juga orang-orang di rumah yang merupakan keluarga sendiri.

Sebagaimana vidio viral kemarin-kemarin. Seorang pria ngotot pulang kampung, terus bawa perempuan lagi. Diduga perempuan itu merupakan kekasihnya. Alih-alih disambut ramah oleh orangtuanya, yang ada, pria itu malah diusir. Duh, kasian, GanSist.

Nah, sekarang terjadi lagi. Penolakan yang dilakukan oleh keluarga, rupanya tidak hanya di alami oleh pria yang barusan ane ceritain, GanSist. Baru-baru ini, kejadian serupa dialami oleh seorang pria usia 37 tahun asal Blora Jawa Tengah.

Diketahui, ia tinggal di Surabaya yang merupakan jona merah covid-19. Jadi, orangtua pria ini merasa khawatir akan keulangan si anak. Mereka takut, kalau-kalau si anak ini membawa virus.

Kekhawatiran tersebut menurut ane, sih, wajar-wajar saja, ya, GanSist. Jika memang masih bisa bertahan hidup di Surabaya, ada baiknya tetap tinggal. Jangan malah pulang kampung dan membahayakan keluarga, tetangga, dan orang banya di sana.

Sayangnya, si pria ini tidak mau berpikir panjang. Apalagi mengerti tentang keadaan yang memang mencekam ini. Ia malah melakukan sesuatu yang gila. Yaitu, melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum cairan deterjen.

Berikut berita lengkapnya, GanSist. Selamat membaca, ya.



Walah! Walah! Bukannya membantu meringankan beban di tengah maraknya covid-19. Pria ini malah bikin repot dan menambah pekerjaan tenaga medis saja. Parah, nih. Pikirannya ke mana kali? Kecewa dan kesal, sih, boleh-boleh saja. Tapi, tidak harus bunuh diri juga kali.

Orang-orang berusaha untuk sehat dan pulih, eh, die, malah ingin mati konyol hanya karena hal sepele. Bikin malu keluarga saja, deh!

Lagipula, masih ada cara lain untuk bisa pulang kampung dan diterima oleh keluarga dan tetangga. Bicara baik-baik, dan bawakan hasil tes kesehatan dari rumah sakit atau dokter. Dijamin, keluarga akan terima kepulanganmu, Bre.

Satu lagi, ada banyak untuk mengatasi kekecewaan atau rasa kesal. Misal, berpikir. Berpikir bagaimana jika diri sendiri berada di posisi keluarga? Tidakkah merasakan kekhawatiran yang sama? Ane yakin, pasti khawatir juga.

So, jangan dulu pilih jalan pintas sebelum berpikir dengan baik. Karena, pada akhirnya penyesalanlah yang didapat. Yuklah, jangan mudah emosi dan mengambil keputusan yang nantinya disesali. Sayangi diri sendiri. Hiduplah dengan baik dan berpikir positif.

Corona virus sudah cukup mebuat pusing para petugas medis dan banyak orang. Jangan lagi ditambah dengan hal-hal konyol berupa bunuh diri, atau kelakukan gila lainnya.


Bay the way, perihal surat yang ditemukan itu, dikatakan bukan surat kesehatan, melainkan surat kehilangan barang dari kepolisian. Jangan-jangan, itu pria bukan bunuh diri karena ditolak keluarga saat akan pulang kampung, melainkan karena kehilangan barangnya? Hm, ane jadi bingung, deh.


Baiklah, GanSist. Sekian thread pertama dari ane. Semoga menjadibpelajaran buat kita, agar tidak melakukan hal gila semacam itu.



Penulis: @jungyeon96
Referensi: di sini

Kendari, 22 April 2020