Kaskus

Story

CahayahalimahAvatar border
TS
Cahayahalimah
Gebetanku, Kekasih Adikku
Cinta Segi Tiga


Gebetanku, Kekasih Adikku
Sumber fotoedit with photo editor



Ingin ku kubur kisah ini bersama dirimu yang telah pergi lebih dulu ke alam-Nya, entah kenapa mengingat namamu, membuat air mata ini berlinang, Allahu Yarham.


Kisah ini berawal, ketika orang tua kami memutuskan untuk mengambil guru privat untuk adik bontotku, mengajarkan dia mengaji dan mata pelajaran lainnya.


Siang itu, setelah melaksanakan shalat empat rakaat, terdengar suara ketukan dengan ucapan salam. Aku segera bergegas untuk menghampirinya, setelah membuka pintu, kulihat wajah yang familiar, tetapi aku tidak mengenalnya.


Setelah bertanya, ternyata dia guru privat adikku, masih muda, lumayan manis, bisikku kala itu.


Sudah suatu kewajiban, bila ada seorang tamu, sebagai tuan rumah untuk menyuguhkan minuman dan makanan, kebetulan saat itu orang tua sedang di kamar mandi.


Terpaksa aku harus menemaninya dan sedikit berbasa basi, adik perempuan persis dibawahku yang hanya beda dua tahun pun ikut menemani.


Setelah berbincang dengan ibu, ternyata dia guru olahraga di sekolah adikku, pantes saja wajahnya begitu familiar, karena memang aku pernah bertemu dengannya ketika mengantar mamaku untuk antar jemput bahkan rapat di sekolah adikku.


Saat itu, di lantai dua, bagaikan malaikat dengan sayapnya mengarahkan anak panah kepadaku, tidak disangka, ternyata dia yang menjadi guru privat adikku, rasa senang pun muncul, karena aku akan sering melihatnya.


Waktu privat, seminggu dua kali, awal-awal adikku giat untuk belajar, tetapi lama kelamaan rasa bosan menghampiri, guru privat, sebut saja namanya Uki, ketika datang harus menunggu lama, adik kadang sengaja bermain dan tidur saat jam privat.


Rasa tidak enak menghampiri hati ibuku, akhirnya, kami, kakak-kakaknya yang disuruh privat, horee! teriak hatiku. Bukan sekadar mengajarkan kami mengaji, tetapi, banyak hal, terlebih dia memberikan ilmu di luar nalar.


Pertemuan kami pun jadi begitu intens, bukan sekadar di rumah, bahkan di luar jam privat, perasaan aneh mulai menghampiri hati ini, terlebih dia suka memberikan kata-kata puisi untukku.


Jujur, dia lelaki pertama yang sering datang ke rumah, teman kuliah pun hanya sekali ketika urusan skripsi, ada suatu harapan lebih, ketika dia mulai membicarakan hal yang menjurus ke arah bersatunya sepasang kekasih.


Ketika kami diajak bertemu dengan guru spiritualnya pun, sinyal-sinyal itu ditunjukkan, terlebih didukung dengan isyarat dari gurunya.


Masih teringat, dia berkata, "Aku akan menikah dengan aura …" dia menyebutkan auraku dan matanya mengarah kepadaku. Dia bukan lagi sebagai guru privat adikku, statusnya telah berubah menjadi teman curhat.


Terlalu banyak tabir diri yang dia ketahui, dari prinsip hidupku yang tidak menginginkan pacaran. Rasa percaya diri ini pun membuncah bahwa dia menyukai diri ini, terlebih dengan sms-sms yang dikirimkan.


***

Ketika fajar menyapa, diri ini seperti diangkat ke langit ke tujuh, tanpa ampun diremas-remas, disobek kecil-kecil, lalu setelah itu dibakar, setelah adikku menunjukkan sms dari Uki yang membicarakan diriku.


Saya masih menyimpan sms dia dalam sebuah buku:


[Kakakmu lucu de, masa ia menganggap saya naksir dia, belum tau dia, dia lagi sotoy & GR, belum tau dia!!]


Itulah pesan singkatnya, (entah kenapa saya masih menyimpan luka itu dalam sebuah tulisan) sekuat tenaga aku menahan butiran bening jatuh di hadapan adikku.


Ketika dia datang ke rumah, aku pun langsung menanyakan apa maksud smsnya? Dia tidak menyangka adikku memberitahu sms darinya, yang aku ingat hanya wajah yang sok lugu, tidak mengerti apa yang ku ucapkan.


Setelah kejadian itu sikapku mulai berubah, rasa canggung tak bisa kuhindari, meski sikapnya pun tidak berubah, tetap dengan kata-kata manisnya, dan entah ilmu apa yang membuat aku tidak bisa membencinya, terus mengikuti kemana alur cerita yang dia buat.


Puji syukur, ada saja jalan yang dipilihkan untuk Tuhan, akan sakitnya hati ini, tidak lama dari kejadian tersebut, dia sudah tidak lagi menjadi guru privat.


***

Insting adikku memang kuat, dia selalu bisa membaca kesedihan dan kegembiraan hati ini, tidak ada yang bisa kututupi darinya.

Akhirnya dia pun bercerita bahwa Uki menyukainya, entah apa yang merasukinya, ternyata aku baru tahu, dia pun memberi harapan kepada adikku juga.


Andai aku bisa berbicara jujur, terhadap apa yang dia katakan, tetapi tidak! Aku lebih memilih diam, demi menjaga perasaan adikku. Aku pun teringat dia pernah berkata, kalau mendapatkan diriku, lelaki tersebut beruntung, begitu pula kalau mendapatkan adikku, orang tersebut akan naik derajat hidupnya.


Lelaki itu telah menaburkan benih, lalu tumbuh, tetapi dia malah mencabut sampai ke akarnya, rasanya, ingin ku kasih Sumanto saja, biar pria tersebut jadi santapannya.


Dia, pria pertama yang memberikan harapan palsu dan begitu mematahkan hati ini, ketika tahu, dia juga mengincar adikku.


Meskipun akhirnya aku tahu, Uki telah menjalin kasih dengan adikku, hati ini tidak bisa membencinya, akhir dari kisah ini, dia telah memilih wanita lain untuk menjadi pasangan hidupnya, dan kami berdua datang dalam pesta pernikahannya.


Terimakasih yang sudah membaca


emoticon-terimakasihemoticon-terimakasihemoticon-terimakasih


Keep smile and istiqamah.


Saran dan kritik dengan cara yang sopan.
emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2



Jakarta, 22 April 2020
Rabu, 16:44


Kisah pribadi, antara aku, kamu, dan dia, akan ada kisah segitiga kembali setelah kejadian di atas.emoticon-Tepar


Spoiler for Buku ini saksi bisu, rasa sakit ini:
Diubah oleh Cahayahalimah 29-04-2020 00:54
ukhtyfit81Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 49 lainnya memberi reputasi
50
1.7K
60
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan