- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Sebuah Kisah


TS
liliknurindah
Sebuah Kisah
*Sebuah Kisah*

Apa yang salah di hati ini?
Mengapa begitu menginginkanmu. Padahal aku tahu dan sadar bahwa dirimu sudah tak boleh untuk kuperjuangkan karena kau telah memiliki ikatan dengan yang lain. Ah, menyedihkan memiliki perasaan seperti ini!
Namun, izinkan aku bercerita sedikit tentang dirimu di mataku bukan untuk merebutmu hanya saja agar yang membaca tulisan ini dapat sedikit mengerti kenapa aku memiliki perasaan bodoh itu.
>Awalnya aku hanya melihatmu dari kejauhan tampak seperti laki-laki pada umumnya, tak ada yang istimewa menurutku. Di suatu ketika dilain hari kita bertemu kembali kemudian kau tersenyum kepadaku dan aku hanya membalas senyum itu dengan sebagaimana mestinya. Hingga akhirnya ada kesempatan untuk kita saling berbicara panjang tentang hal yang ternyata kita sama-sama sukai.
"Ah, ternyata asyik orangnya" (dalam hatiku aku berbicara)
Tampan serta menawan setelah beberapa kali kami berbincang bersama yang tentunya tidak hanya berdua namun dalam suatu forum yang sama. Memiliki pesona yang pasti dapat membuat banyak wanita bersedia untuk bersamanya, pandai berbicara kemudian memiliki sopan santun yang baik.
Cukup ya bicarain dia, ntar pada naksir lagi hehe. Eits, tapi jangan sampai naksir yah karena sebentar lagi akan jadi milik orang katanya.
~Skip untuk beberapa cerita~
Hingga pada suatu pertemuan kau akhirnya menyapa kembali, setelah sekian lama kuhapus kontakmu dihpku (hehe maaf kuhapus, aku hanya tidak ingin menyiksa hatiku jika masih selalu melihatmu memperbaharui status wa setiap harinya). Kau menyapa dengan sebuah senyuman yang sudah lama tak kulihat dan aku hanya mampu untuk tersenyum kembali dengan perasaan terpaksa. Maaf dulu aku tak berani menyapa kembali seperti biasanya.
Saat itu aku yang memilih untuk pergi lebih dahulu sebelum kau tahu perasaanku karena tak ingin membebanimu dengan perasaan ini.
Mengapa menyerah? Bukan, aku bukannya menyerah. Karena sudah pernah kucoba untuk memintamu kepada Sang Pemilik hatimu namun sepertinya telah terjawab bahwa kau akan segera bersama dengan yang lain.
Makanya aku memilih pergi, mungkin bukan kau yang Tuhan ciptakan untukku.
Aku hanya akan menunggu dan berusaha kembali jika ada yang mampu membuatku merasa ingin berjuang kembali seperti dirimu.
Terima Kasih 😂😂
Hanya rangkaian kata

#Berawal dari hanya mengangumi lalu kemudian menyukai hingga akhirnya aku terperangkap dalam sebuah belenggu di mana hari-hariku kulalui untuk mencari tahu segala hal tentangmu#
Apa yang salah di hati ini?
Mengapa begitu menginginkanmu. Padahal aku tahu dan sadar bahwa dirimu sudah tak boleh untuk kuperjuangkan karena kau telah memiliki ikatan dengan yang lain. Ah, menyedihkan memiliki perasaan seperti ini!
Namun, izinkan aku bercerita sedikit tentang dirimu di mataku bukan untuk merebutmu hanya saja agar yang membaca tulisan ini dapat sedikit mengerti kenapa aku memiliki perasaan bodoh itu.
>Awalnya aku hanya melihatmu dari kejauhan tampak seperti laki-laki pada umumnya, tak ada yang istimewa menurutku. Di suatu ketika dilain hari kita bertemu kembali kemudian kau tersenyum kepadaku dan aku hanya membalas senyum itu dengan sebagaimana mestinya. Hingga akhirnya ada kesempatan untuk kita saling berbicara panjang tentang hal yang ternyata kita sama-sama sukai.
"Ah, ternyata asyik orangnya" (dalam hatiku aku berbicara)
Tampan serta menawan setelah beberapa kali kami berbincang bersama yang tentunya tidak hanya berdua namun dalam suatu forum yang sama. Memiliki pesona yang pasti dapat membuat banyak wanita bersedia untuk bersamanya, pandai berbicara kemudian memiliki sopan santun yang baik.
Cukup ya bicarain dia, ntar pada naksir lagi hehe. Eits, tapi jangan sampai naksir yah karena sebentar lagi akan jadi milik orang katanya.
~Skip untuk beberapa cerita~
Hingga pada suatu pertemuan kau akhirnya menyapa kembali, setelah sekian lama kuhapus kontakmu dihpku (hehe maaf kuhapus, aku hanya tidak ingin menyiksa hatiku jika masih selalu melihatmu memperbaharui status wa setiap harinya). Kau menyapa dengan sebuah senyuman yang sudah lama tak kulihat dan aku hanya mampu untuk tersenyum kembali dengan perasaan terpaksa. Maaf dulu aku tak berani menyapa kembali seperti biasanya.
Saat itu aku yang memilih untuk pergi lebih dahulu sebelum kau tahu perasaanku karena tak ingin membebanimu dengan perasaan ini.
Mengapa menyerah? Bukan, aku bukannya menyerah. Karena sudah pernah kucoba untuk memintamu kepada Sang Pemilik hatimu namun sepertinya telah terjawab bahwa kau akan segera bersama dengan yang lain.
Makanya aku memilih pergi, mungkin bukan kau yang Tuhan ciptakan untukku.
Aku hanya akan menunggu dan berusaha kembali jika ada yang mampu membuatku merasa ingin berjuang kembali seperti dirimu.
Terima Kasih 😂😂
Hanya rangkaian kata
Diubah oleh liliknurindah 21-04-2020 18:31






NadarNadz dan 28 lainnya memberi reputasi
29
555
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan