- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Inspirasi
Saat Anda Gagal Bercerminlah Sebentar, Rasanya Nikmat Kegagalan Itu, Rahasia Hidup


TS
kikamui
Saat Anda Gagal Bercerminlah Sebentar, Rasanya Nikmat Kegagalan Itu, Rahasia Hidup
Benarkah Ketika Gagal Hanya Bercerminlah Sebentar, Dan Rasanya Nikmat Kegagalan Itu Bisa Menyelesaikan Masalah?
Terkadang kita sulit menerima takdir yang menimpa diri kita, apalagi jika takdir itu berupa kesulitan atau kegagalan.
Sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi pada diri kita, sesuatu yang menurut pemahaman kita tidak baik buat kita.

Terkadang kita juga sering lupa, bahawa Allah Sang Pencipta takdir, Sang Pencipta kita, pasti lebih tahu apa yang terbaik untuk ciptaan-Nya.
Terkadang kita lupa, Allah Swt telah berjanji, tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, dan janji Allah itu pasti.
Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita. Sebab bisa jadi, takdir yang menimpa diri kita adalah buah dari pohon-pohon dosa kita.
Dosa-dosa kecil yang kita abaikan dari memohon ampunan-Nya. Sebab apa-apa yang kita semai dan kita tumbuh suburkan kemarin, itulah yang kita petik hasilnya sekarang.

Jika musibah datang beruntun, kegagalan terus menghantui kita, sudah saatnya kita berkaca dan mengoreksi diri. Kotoran atau goresan apa yang telah menodai perjalanan hidup kita.
Dosa apa yang telah kita lakukan sehingga menghalangi kita mencapai kesuksesan. Setelah itu hapuslah kotoran dan goresan-goresan dosa itu dengan taubat dan istighfar.
Sahabat, resapilah nasehat Ibnu Qoyyim :
"Jika engkau dalam kenikmatan, peliharalah kenikmatan itu. Sesungguhnya kemaksiatan bisa menghilangkan kenikmatan, dan ikatlah kenikmatan dengan taat kepada Tuhanmu, karena Tuhanmu Maha Cepat pembalasan-Nya."
Ketahuilah, terkadang kenikmatan yang hilang dan berubah menjadi kegagalan itu dikarenakan ulah kita sendiri. ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy-Syuro : 30)

Sahabat, sudah saatnya kita bercermin, mengoreksi diri, apakah ada goresan-goresan atau titik-titik yang mengotori hati kita.
Sebab musibah, kegagalan, kesulitan hidup bisa menjadi pengingat bahwa kita harus banyak berkaca diri, mengoreksi diri bahwa dosa kita sudah cukup mengkhawatirkan, sehingga Allah memberi peringatan dan teguran kepada kita.
Sebelum Allah melanjutkan dengan siksa dan azab-Nya.
Bagaimana menurut anda saat merasa gagal bercerminlah sebentar dan merasakan nikmat dari kegagalan itu? Silahkan tulis pendapat anda di kolom komentar.
Sumber: opini pribadi
Terkadang kita sulit menerima takdir yang menimpa diri kita, apalagi jika takdir itu berupa kesulitan atau kegagalan.
Sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi pada diri kita, sesuatu yang menurut pemahaman kita tidak baik buat kita.

pexels.com
Terkadang kita juga sering lupa, bahawa Allah Sang Pencipta takdir, Sang Pencipta kita, pasti lebih tahu apa yang terbaik untuk ciptaan-Nya.
Terkadang kita lupa, Allah Swt telah berjanji, tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, dan janji Allah itu pasti.
Belajarlah menerima takdir yang menimpa diri kita. Sebab bisa jadi, takdir yang menimpa diri kita adalah buah dari pohon-pohon dosa kita.
Dosa-dosa kecil yang kita abaikan dari memohon ampunan-Nya. Sebab apa-apa yang kita semai dan kita tumbuh suburkan kemarin, itulah yang kita petik hasilnya sekarang.

pexels.com
Jika musibah datang beruntun, kegagalan terus menghantui kita, sudah saatnya kita berkaca dan mengoreksi diri. Kotoran atau goresan apa yang telah menodai perjalanan hidup kita.
Dosa apa yang telah kita lakukan sehingga menghalangi kita mencapai kesuksesan. Setelah itu hapuslah kotoran dan goresan-goresan dosa itu dengan taubat dan istighfar.
Sahabat, resapilah nasehat Ibnu Qoyyim :
"Jika engkau dalam kenikmatan, peliharalah kenikmatan itu. Sesungguhnya kemaksiatan bisa menghilangkan kenikmatan, dan ikatlah kenikmatan dengan taat kepada Tuhanmu, karena Tuhanmu Maha Cepat pembalasan-Nya."
Ketahuilah, terkadang kenikmatan yang hilang dan berubah menjadi kegagalan itu dikarenakan ulah kita sendiri. ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy-Syuro : 30)

pexels.com
Sahabat, sudah saatnya kita bercermin, mengoreksi diri, apakah ada goresan-goresan atau titik-titik yang mengotori hati kita.
Sebab musibah, kegagalan, kesulitan hidup bisa menjadi pengingat bahwa kita harus banyak berkaca diri, mengoreksi diri bahwa dosa kita sudah cukup mengkhawatirkan, sehingga Allah memberi peringatan dan teguran kepada kita.
Sebelum Allah melanjutkan dengan siksa dan azab-Nya.
Bagaimana menurut anda saat merasa gagal bercerminlah sebentar dan merasakan nikmat dari kegagalan itu? Silahkan tulis pendapat anda di kolom komentar.
Sumber: opini pribadi
Diubah oleh kikamui 22-04-2020 11:31






nona212 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
677
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan