Cintaku Kandas Ketika Nazar Tak Kupenuhi



Ingin ku tutup semua kisah tentangmu, meskipun sudah berlalu dan kita sudah sama-sama dengan yang lain, aku akan menuliskan kisah kandas hubungan antara aku dan kamu.


Biar kisah ini menjadi pembelajaran bagi yang membacanya.


Sumber di sini

Pertama kali melihatnya membuat hati ini berdetak dengan kencang, wanita hitam manis dengan kerudung berwarna hitam berada tepat di depanku.


Meski dia bukan cinta pertamaku, tetapi pesona dalam dirinya membuat hatiku menari-nari tidak karuan.


Meskipun aku sarjana, tetapi pekerjaanku hanya sebagai office boy di salah satu perusahaan, rasa minder pun datang, untuk menyapanya pun mulut ini terasa dikunci.


Hari demi hari wajahnya selalu terbayang dalam ingatan, ketika libur kerja, aku menyempatkan untuk mencari info tentang siapa gadis yang telah membuat hati ini selalu terbang melayang hingga ke langit ke tujuh.


Akhirnya setelah lama aku mencari info tentang dirinya, yang kebetulan adiknya teman dari temanku.


Ketika temanku (sebut saja namanya Andi) bermain ke rumah Anto (nama samaran) kakak dari wanita yang telah mengetuk hati ini, aku pun ikut pergi menemaninya.


Ternyata dia anak orang kaya, dan wanita satu-satunya di keluarga itu, hati begitu pesimis untuk bisa memilikinya, namun, gejolak hati tidak bisa dibohongi, aku bercerita ke temanku, dan akhirnya, setiap dia main ke rumah Anto, aku selalu diajaknya.


Setiap hari, perasaan ini semakin tidak bisa kutahan, wajah, senyumannya selalu menghantui, ingin terus berjumpa dengan dirinya, di malam-malam ku bersujud, mengadukan perasaan ini, aku berteriak "Aku ingin memilikinya Tuhan!"


Meskipun kusadari, bagaikan pungguk merindukan bulan, dia anak orang kaya dan aku hanya anak biasa saja, dan semakin membuatku tidak percaya diri akan pekerjaanku.


Akhirnya, aku tidak tahan lagi, terucapkan sebuah nazar, kalau itu aku bernazar membaca surat Yasin sebanyak 10x.


Setelah nazar itu terucap dengan percaya diri aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaan ini, akhirnya, gayung pun bersambut, ternyata dia pun memiliki rasa yang sama.


Waktu begitu cepat, sudah berjalan dua bulan hubungan kami, pembicaraan pun semakin menuju ke arah pernikahan.


Janji manis untuk selalu setia, jika kita menikah nanti, meskipun dia sudah tahu pekerjaanku hanyalah seorang ob, dia akan membasuh kaki ini setiap pulang kerja, aku pun terlena, dan terus membayangkannya, hingga saat ini pun, kata-kata itu masih tersimpan di memori ini.


Tidak terasa hubungan kami sudah berjalan lima bulan sejak terucap nazar itu, tetapi aku belum memenuhinya, ternyata, meskipun membaca surat Yasin itu mudah bahkan sudah kuhafal, untuk menjalankan nazar tersebut begitu berat.


Panggilan kami seperti anaknya Ahmad Dhani dan Maya, aku memanggilnya dengan sebutan El dan dia memanggilku dengan sebutan Al, El pun sudah aku perkenalkan kepada orang tuaku, dan mereka pun setuju.


Hubungan kami pun baik-baik saja, sampai pada malam itu, dia bercerita, bahwa dirinya akan dijodohkan oleh orang tuanya, bagaikan petir di siang bolong, aku hanya terdiam dan teringat dengan nazar yang belum kulunasi.


Meskipun kami belum putus, aku tidak berani untuk mengunjunginya, aku pun sempat curhat dengan orang tuaku, dan, yang membuat aku semakin shock, aku harus menyudahi hubungan kami, kata orang tuaku, berarti itu adalah sinyal bahwa hubungan kami tidak direstui oleh orang tuanya El.


Tuhan, hati ini bimbang, sudah mendapatkannya dengan susah payah, apakah aku harus menyudahi hubungan ini, karena kini kami tidak dapat restu dari orang tua.


Akhirnya aku menuruti keinginan orang tua untuk menyudahi hubungan ini, patah hati membuatku stress, tapi aku masih sadar untuk tidak menengguk minuman beralkohol.


Melihat kegalaunku, teman tongkrongan memperkenalkan aku dengan seorang gadis, sebaik-baik penyembuh patah hati adalah dengan menemukan hati yang baru.


Berpikir lama, akhirnya kuterima juga kontak nomer gadis tersebut, aku sudah semakin percaya diri untuk menghubungi gadis yang disebut ninjitsu.


Dia telah menjadi teman curhatku, meskipun kami tidak memiliki ikatan, aku memberanikan diri untuk bertanya tentang nazar yang belum dipenuhi, entah kenapa, aku menuruti gadis ninjitsu tersebut untuk menjalankan nazar itu.


Ramadhan adalah waktu aku menunaikan nazarku, meskipun hubungan aku dengan El sudah putus, aku pun tersadar, mungkin, sebab putusnya hubunganku dengannya karena aku tidak menunaikan nazarku.


Nazar adalah janji yang harus ditepati, aku sudah lega karena sudah melunasi hutang kepada Tuhanku.


Aku melunasi nazarku disaat sedang berhubungan dengan gadis yang sekarang telah menjadi pendamping hidupku.


Terkadang hidup ini lucu, menginginkan seseorang dengan berjanji, lalu sesudah keinginan terpenuhi tetapi terlupa akan janji itu, akhirnya harus kandas, tetap menyalahkan Tuhan.


Kalau kalian menginginkan sesuatu dengan bernazar, segera tunaikan nazar tersebut sebelum ditagih ya, demikian kisah cintaku yang harus kandas karena tidak segera menunaikan nazarku.


Terimakasih kaskuser dan admin.