Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DeYudi69Avatar border
TS
DeYudi69
Ciptakan Karma Baik untuk Diri Sendiri, dan Keturunan Kita Kelak


Ciptakan Karma Baik untuk Diri Sendiri, dan Keturunan Kita Kelak

Gan-Sis, terkadang ane merasa menjadi seorang pribadi yang hanya mementingkan diri sendiri saja tanpa mempedulikan sekitar, bahkan terkadang bila suasana hati ane sedang tidak enak, walau hanya untuk bertegur sapa saja ane enggan. Dan ane sadari perilaku seperti itu sangat tidak baik untuk dipelihara.

Untuk itu selama sisa hidup ane yang entah sampai kapan ini, akan ane dedikasikan untuk selalu berbuat baik juga berbagi kecerian sesuai dengan kemampuan yang ane miliki.

Ciptakan Karma Baik untuk Diri Sendiri, dan Keturunan Kita Kelak

Perubahan mendasar pada diri ane yang dulu ke diri ane yang sekarang bermula saat keluarga ane sedang berada dalam kesusahan. Bahkan saat itu uang untuk makan, sepeserpun tak punya, saat itu di tahun 2011 menjadi salah satu titik terendah dalam hidup ane, baru saja ane keluar dari RS karena sakit magh yang ane derita, Bapak ane mengalami kecelakaan lalu- lintas, kaki kanannya patah dan harus istirahat di rumah selama beberapa bulan. Ane juga belum bisa bekerja akibat belum pulih secara total dan masih perlu melakukan kontrol ke RS.

Satu-satunya yang menjadi tulang punggung saat itu ialah Ibu ane, selain harus mengurus ane dan Bapak, Ibuk juga harus tetap bekerja menjadi tukang bordir kain kebaya, karena adik ane masih sekolah dan perlu biaya untuk membayar SPP.

Mungkin karena kelelahan, pada saat itu Ibuk ane juga ikut jatuh sakit. Entah cobaan apa yang diberikan oleh-Nya pada keluarga ane, benar-benar berada di ambang antara menyerah atau tetap bertahan.

Ciptakan Karma Baik untuk Diri Sendiri, dan Keturunan Kita Kelak

Di saat-saat seperti itu, terkadang ada saja anggota keluarga yang bukannya menolong malah memaki dengan bualan dan kata-kata kasar, karena dianggap sebagai beban mereka, padahal sedikitpun kami tak pernah meminta kepada mereka yang mencemooh keadaan kami.

Sampai saat seorang kerabat jauh dari keluarga dari nenek datang membantu kami, sejumlah uang dan sekarung beras beliau berikan dengan cuma-cuma. Ibuk yang pernah aku temui sewaktu nenekku masih ada itu datang menolong kami secara tiba-tiba tanpa memberitahu kami sebelumnya, beliau juga tidak mengetahui keadaan keluarga ane saat itu, karena kemarinnya baru saja datang dari luar provinsi. Ibu Sri aku memanggil belaiu.

Ibu Sri memang selalu sibuk dengan pekerjaannya, karena beliau memang seorang wanita karir. Bu Sri sangat kaget melihat Bapak, Ibuk, dan ane yang sedang sakit.

Beliau pun bercerita dengan menitikkan air mata, bahwa beliau dulu sewaktu masih kecil saat bersekolah selalu diberi uang jajan dan biaya sekolah oleh almarhum Nenek ane, yang hanya seorang penjual hasil hutan di pasar.

Ciptakan Karma Baik untuk Diri Sendiri, dan Keturunan Kita Kelak

Iya, dulu semasa hidupnya Nenek ane suka membantu siapa pun yang sedang berada dalam kesusahan, beliau sering mencari rebung atau pakis sampai masuk ke dalam hutan untuk dijual ke pasar.

Uang dari penjualan hasil hutan itu, tak pernah sedikitpun beliau pergunakan hanya untuk kepenringan diri sendiri, nenek ane suka menolong siapa pun keluarga atau kerabatnya yang sedang mengalami kesusahan, walau pun belaiu sendiri hidup dalam segala kesederhanaan yang ada saat itu.

Ibu Sri pun berkata kepada ane, bahwa saat itulah saatnya beliau membalas semua jasa-jasa dari Nenek ane yang telah membantu biaya sekolahnya semasa kecil. Tidak hanya sampai disitu, Bu Sri pun membantu kami sekeluarga sampai Bapak, Ibuk dan ane benar benar sembuh dan bisa bekerja seperti sedia kala.

Mungkin itu yang dinamakan karma baik untuk masa depan, bukan hanya untuk masa depan diri kita sendiri, tetapi juga karma baik untuk kebaikan anak dan cucu kelak.

Orang-orang tua jaman dahulu memang selalu bisa memberi contoh yang baik bagi para penerusnya, tanpa hanya memikirkan untung dan rugi saja, mereka lebih memiliki toleransi dan rasa kemanusiaan yang besar, dibandingkan hanya untuk memuaskan hasrat duniawi. Nenek ane juga selalu bilang, bila beliau menjadi merasa lebih tentram dan mendapatkan ketenangan batin apa bila dapat melihat orang lain bahagia.

Dan ane bersyukur, sampai saat ini masih ada orang baik seperti Ibu Sri.

Pengalaman ini ane jadikan thread karena apa yang dilakukan oleh almarhum nenek ane telah membuka hati dan pikiran ane lebih jauh lagi tentang apa itu kehidupan dengan cara berbuat baik yang sebenarnya, kita hidup di dunia ini akan selalu berdampingan antara yang satu dengan yang lainnya sebagai sesama cintaan Tuhan, dan sudah seharusnya saling tolong-menolong.

Berbuat baiklah selama hidupmu walaupun terkadang dirimu sendiri masih serba kekurangan. Jangan kau gunakan kekayaanmu hanya untuk kepentingan pribadi, karena semua itu hanya titipan dari Tuhan.

Spoiler for 10 screenahot berbagi cendol:


Penulis : DeYudi69

Sumber : opini pribadi

Diubah oleh DeYudi69 20-04-2020 19:55
infinitesoul
sebelahblog
fanya06
fanya06 dan 48 lainnya memberi reputasi
49
1.1K
21
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan