Kaskus

Story

DeYudi69Avatar border
TS
DeYudi69
Ketemu di Facebook

Ketemu di Facebook

Banyak perempuan yang bilang kalau laki-laki itu buaya darat, laki-laki itu suka nyakitin perasaan perempuan, dan laki-laki nggak bertanggung jawab. Ya memang pada kenyataannya banyak oknum laki-laki yang seperti itu, tapi ane ingin membawah garisi bahwa nggak semua laki-laki itu bejat.

Ane nggak munafik Gan-Sis, ane juga suka banget ngeliat perempuan cantik, tapi nggak tahu kenapa dan apa penyebabnya dulu semenjak awal ane mulai mengenal perubahan bentuk tubuh dari diri sendiri dan juga lawan jenis dan setiap ane berhadapan langsung sama lawan jenis pasti ane jadi gerogi dan salah tingkah, bahkan sampai keluar keringat dingin, wkwkw konyol banget dah pokoknya, sampai ane gemeteran banget.

Ketemu di Facebook

Mulustrasi Perempuan Cantik

Semasa sekolah dari SMP sampai SMA pun ane sebenarnya masih gerogi buat mengenal lebih jauh lagi seorang perempuan, dan akhirnya karena sering mengerjakan tugas sekolah bareng dengan teman perempuan, beberapa kali ane merasakan apa yang disebut dengan cinta monyet, ya cinta-cintaan ala anak sekolahan gitu, kayak anak kecilah pokoknya, kami pacaran tapi nggak kayak pacaran wkwkw, karena ane berkomitmen, harus lulus sekolah dan dapat kerja dulu baru ane pacaran yang lebih serius lagi dengan seorang perempuan.

Setelah meluluskan sekolah dan mendapatkan pekerjaan, baru ane berani buat pacaran yang serius, yang saat itu umur ane baru 22 tahun, ya ane kepengen mencari perempuan yang baik hati yang sesuai kriteria ane lah.

Dilain sisi ane juga ingin membuktikan bahwa tidak semua laki-laki itu bejat, mata keranjang, suka selingkuh dan lain sebagainya, seperti tuduhan dari sebagian perempuan yang mungkin pernah mengalami pengalaman buruk saat menjalin hubungan dengan seorang laki-laki.

Ya, ane sendiri juga mengiyakan memang ada laki-laki yang seperti itu, dan contoh nyatanya ada di dalam keluarga ane sendiri. Nggak usah ane ceritain lah, yang jelas dampak dari perbuatan kekerasan, dan juga perselingkuhan itu ngefek banget ke mental ane sebagai seorang anak, karena alasan itu juga ane bertekad suatu saat bila mempunyai pacar atau pun seorang istri, ane nggak bakalan meniru semua hal buruk dan perbuatan buruk dari seorang laki-laki terhadap seorang perempuan yang pernah ane lihat secara langsung.

Singkat cerita, semenjak lulus sekolah dan sudah bekerja, ane kenalan dengan seorang perempuan yang ternyata rumahnya nggak jauh dari tempat tinggal ane di kampung, cuma berjarak kurang lebih 10 KM, tiga puluh menit berkendara juga sampai di tujuan kalau ditempuh dari kampung ane.

Awal kenal itu melalui jejaring media sosial facebook, ya mungkin Gan-Sis bakalan ketawa kalau membaca pernyataan ane ini, jangankan Gan-Sis, ane yang ngalamin aja juga ketawa, dalam hati ane bilang 'Astaga, gua pernah jatuh cinta onlen.' Wkwkwk ...

Ketemu di Facebook

Awalnya ane yang nge-add akun facebook-nya dia karena ane lihat foto profilnya pas banget sama gadis kriteria ane, terlihat sederhana dan polos, sepertinya dia seorang gadis yang baik-baik karena lahir dan tinggal di desa.

Beberapa waktu setelah akun ane dikonfirmasi ane cuma ngestalk doang, sekedar ngasih like di postingan atau status dia, atau scroll atas bawah semua foto yang dia unggah. Ane mulai ngerasa suka padahal belum pernah ketemu wkwkwk, bodoh banget kan ane? Masa bisa jatuh cinta cuma lewat liatin status sama foto doang???

Sampai suatu ketika ane buat status di akun facebook pribadi ane, ane juga udah lupa waktu itu buat status apa yang jelas tetiba dia ngelike status ane, wah seneng banget dah pokoknya, cinta online ini bikin ane mabuk sama dia yang belum pernah ane jumpai secara langsung wkwkwk.

Tepatnya tanggal 17 Maret saat itu, ada notifikasi di akun facebook ane, yang ternyata itu hari ulang tahunnya dia, ya ane sebut saja nama dia Yuni. Ane beranikan diri buat ngucapin selamat ulang tahun di wallnya Yuni. "Selamat Ulang Tahun ya, Yun, semoga panjang umur." Ane cuma buat kaya gitu, dan dia ngebalas ucapan ane, "Iya Bli, makasih." Wih ... senengnya, kalau ane ingat kembali saat itu, ane sekarang jadi ketawa ngukuk wkwkwk.

Berawal dari sana akhirnya ane sama si Yuni jadi akrab, kami sering chatingan, awalnya cuma obrolan recehan biasa, sampai lama-kelamaan kami sering ngobrol lewat chat hingga tengah malam, bahkan hingga pagi hari kalau lagi malam minggu. Enam bulan sudah ane sama Yuni akrab banget di chat, sampai kaya teman tapi mesra.

Dan ane yang pada waktu itu masih terbilang lugu tetiba ditanyai sama Yuni, "Bli, hubungan kita ini mau di bawa kemana? Mau jadi teman biasa aja atau kita lanjut pacaran? Aku ini pacarmu apa temanmu?" tanya Yuni.

Walah, mungkin dikira ane bakalan PHP ya sama dia, ane pun bilang kalau ane bakalan datang langsung ke rumahnya buat ngasi jawaban, sedangkan ane nggak tahu rumahnya dia dimana, karena selama ini cuma kenal dan komunikasi lewat media sosial.

Ane pun berjanji bakalan datang ke rumahnya secara langsung di Hari Manis Galungan, yaitu hari dimana satu hari setelah Hari Raya Galungan di Bali, dimana biasanya banyak orang yang akan berkunjung ke tempat wisata atau bersilaturahmi ke rumah sanak saudara pada hari itu.

Dengan berbekal alamat yang dia kasih ke ane, ane mulai menyusuri jalanan di desa dengan sepeda motor yang dipinjemin sama bapak ane wkwkw, ya walaupun ane sudah bekerja tapi gajih UMR saat itu masih belum sanggup buat bayar cicilan motor, belum lagi harus bayar kost.

Rumahnya pun ketemu setelah bebrapa kali ane kebablasan, karena saat itu sedang turun hujan dan pandangan ane juga jadi pendek karena kaca helm yang ane pakai jadi berembun. Rumah Yuni tepat berada di pinggiran jalan raya lintas Kabupaten Tabanan - Singaraja. Iya, dia dari Tabanan, ane dari Singaraja.

Dengan senyum manisnya, Yuni menyambut ane dengan berdiri di dekat pintu masuk ke halaman rumahnya, rasanya seneng banget campur deg-degan, karena pasti ane bakalan ketemu sama saudara dan juga kedua orang tuanya. Ane pun mengucap salam sebelum masuk ke rumahnya, dia juga membalas salam ane diiringi kembali dengan senyuman yang membuatnya terlihat lebih cantik, dan ane pun di persilahkan masuk.

Rumah yang sederhana dan keluarga yang terlihat sederhana, persis seperti yang ane idamkan, karena ane juga orang yang hidup dalam kesederhanaan. Satu per satu orang tuanya menyapa ane dan kemudian mengobrol sama ane, mereka seolah mengintrogasi ane dengan sederet pertanyan, umur berapa, tinggal dimana, berapa bersaudara, kerja dimana wkwkwk. Sampai akhirnya waktu yang tersisa buat ane ngobrol sama Yuni cuma tinggal 15 menit, karena ane janji sama Yuni akan berkunjung ke rumahnya hanya sampai jam 5 sore dikarenakan akan ada acara keluarga di rumahnya.

Kami awalnya masih sama-sama malu, sama-sama hanya diam dan cuma ketawa nggak jelas bingung mau ngomong apa cuma senyam-senyum aja. Akhirnya ane buka percakapan, "Yun, Bli De udah datang ke rumahmu, mau nggak jadi pacarnya Bli De?"

Buset dah pokoknya mau bilang kalimat itu serasa jantung mau copot, terlebih ane lihat ibuknya lagi ngintipin ane yang lagi berduaan sama si Yuni wkwkw.

Awalnya tanpa menjawab Yuni cuma senyum dan menggangguk, kemudian bilang, "Iya Bli, aku mau."

Di sana lah awal ane ngerasain yang namanya pacaran sesungguhnya tanpa ada embel-embel cinta monyet wkwkwk.

Sayangnya pacaran ane saat itu LDR-ran Gan-Sis, karena ane harus bekerja dan merantau di kota, ane cuma bisa ketemu dia seminggu sekali atau sebulan sekali, mengingat jarak juga setiap kali apel ane harus menempuh jarak pulang-pergi sejauh 180 KM.

Di awal pacaran hubungan kami baik-baik saja, karena urusan pekerjaan yang kadang hari minggu pun ane harus bekerja, ane jadi bisa ketemu sama Yuni cuma sebulan sekali, tapi komunikasi tiap hari masih berlangsung.

Seneng banget dah pokoknya ane waktu itu, ane jadi ngerasa lebih semangat buat kerja cari uang, terlebih setelah setahun pacaran yang walau cuma LDR, ane dan Yuni memutuskan untuk melanjutkan ke hubungan yang lebih serius, tentunya dengab target harus punya modal buat nikah dulu, supaya tidak mencari hutang.

Kami memutuskan buat menikah kalau umurku sudah 25 tahun sambil mengumpulkan sedikit-demi sedikit biaya pernikahan.

Masih berjalan normal, Yuni juga sudah pernah kuajak pulang ke rumahku di kampung, dan juga bertemu dengan keluargaku. Dia sudah tahu kedaan rumahku yang memang sangat-sangat sederhana dan tidak mewah.

Selama pacaran sama Yuni, ane juga nggak pernah selingkuh ataupun berlaku kasar kepadanya, semua yang dia mau kalau menurut ane masih wajar dan bisa ane lakukan pasti ane turuti.

Ketemu di Facebook

Sampai entah karena apa, suatu ketika Yuni mulai sering berlaku aneh sama ane, dia ngambek nggak jelas, chat atau sms ane juga nggak dibalas dengan seperti biasanya, entah kenapa Yuni mulai menanyakan berapa gaji ane sebulan dan menanyakan berbagai hal yang menurut ane kurang mengenakkan untuk ditanyakan buat pasangan yang masing berstatus pacaran, bahkan yang membuat ane mulai merasa aneh, Yuni mulai membandingkan ane dengan pemuda lain yang memiliki motor gede, pekerjaan oke dan lain sebagainya, bahkan dia tanpa alasan jelas bilang putus ke ane. Yang sudah tentu ane tolak karena tidak tahu alasannya apa.

Ane mulai merasa bingung, setelah memaki-maki ane tanpa alasan yang jelas dan menuduh kalau ane dekat dengan perempuan lain, Yuni kemudian meminta maaf kepada ane, dan ane terima permintaan maaf itu. Hubungan masih berjalan, tapi Yuni ane rasa jadi lebih dingin terhadap ane.

Memang, ane bukan orang kaya, tapi ane ingin menjadi pribadi laki-laki yang baik bagi seorang perempuan, sekalipun tidak pernah terbersit di benak ane, keinginan buat nyakitin dia.

Setiap kali ane ingin membicarakan apa yang sebenarnya terjadi dan dia inginkan dengan datang ke rumahnya, pasti Yuni melarang ane. Di situ ane mulai merasakan kejanggalan.

Ane mulai melihat pada diri ane sendiri, kesalahan apa sebenarnya yang sudah ane perbuat pada Yuni, ane juga sudah meminta maaf kepadanya seandainya ane ada salah sama dia.

Suatu ketika ane udah nggak tahan lagi, karena Yuni ane rasa mulai berubah, dia marah dan ngambek yang nggak jelas sama ane. Dia seperti seorang yang labil, ane jadi khawatir sama dia, dan ane putuskan untuk datang ke rumahnya tanpa dia ketahui.

Ane pun menelponnya saat setelah berada di depan rumahnya, awalnya tak diangkat, beberapa kali ane telpon baru diangkatnya. Walau ane sudah merasa seperti rumah sendiri, ane tak langsung masuk ke rumahnya, karena pintu rumahnya dalam keadaan terkunci.

Kecurigaan ane mulai muncul karena di depan rumahnya terparkir sebuah sepeda motor yang pernah dia bandingkan dengan diri ane.

Saat ane mendekat ke pintu rumahnya ane dicegah untuk masuk, ane ingin memeluknya saat itu tapi tangan ane ditangkis, ane ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, tapi Yuni malah mempersilahkan ane untuk pulang saja dengan alasan di rumah tidak ada siapa-siapa, saat ane hendak memaksa masuk ke kamarnya ane juga didorong padahal biasanya dia tidak seperti itu.

Ane pulang dengan rasa yang entah, karena ane merasa, di dalam kamar Yuni ada seorang laki-laki.

Dan benar saja, beberapa hari kemudian Yuni benar-benar mutusin ane lewat chat, Yuni bilang ke ane, kalau "Kita cukup berteman saja."

Seketika itu juga Yuni mengganti foto profil akun facebooknya dengan dirinya bersama laki-laki lain yang memang ane akui lebih tampan dan lebih kaya dari ane, dengan melihat akun si cowok barunya, motor yang pernah ane lihat terparkir di depan rumah Yuni ternyata miliknya.

Nyesek banget Gan-Sis, dihianati cuma karena harta benda dan juga ane tahu orang tua Yuni terutama ibunya, tidak menyetujui ane, Yuni sendiri yang memberitahu ane.

Mungkin setelah tahu semua tentang ane, dia jadi berpikir ulang buat lebih serius sama ane.

Tapi ane menyayangkan cara dia mutusin ane, kenapa tidak bicara baik-baik? Ane pasti akan menerima tanpa harus merasa sakit hati.

Ane juga mengerti, mungkin karena hubungan kami LDR dia jadi lelah dilanda rindu, atau karena memang didesak oleh orang tuanya buat putus sama ane, atau karena memang pribadi dia yang seperti itu.

Semoga pengalaman ini bisa membuat ane jadi lebih dewasa lagi dan nggak mudah jatuh cinta onlen, apalagi buat mengulangi LDR.

Karena cinta yang tulus itu menurut ane, cinta yang bukan hanya karena untuk melampiaskan hawa nafsu semata, bukan karena uang, status sosial atau karena desakan orang tua.

Cinta sejati itu akan selalu ada di saat sedang susah maupun senang, sampai hanya maut yang mampu memisahkan.

Dan pesan ane buat Gan-Sis yang sudah menemukan seorang yang menurut kalian baik dan mau menerima diri kalian seutuhnya tanpa syarat apapun, jangan sia-siakan dia.

Diubah oleh DeYudi69 20-04-2020 22:02
fanya06Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 38 lainnya memberi reputasi
39
1.6K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan