Dia lahir pada tahun 1810 di Samos, Galicia, Spanyol.
Diogo di lahirkan didalam keluarga petani, setelah usianya menginjak 19 tahun, dia pergi ke Lisbon untuk bekerja yang kemudian karena usianya masih muda dia di angkat menjadi pelayan keluarga kaya.
Tidak lama kemudian dia berhenti menjadi pelayan dan mengganti pekerjaannya.

Namun setelah berganti pekerjaan, Diogo menjadi seorang yang suka berjudi dan mabuk-mabukan.
Dia juga diketahui menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita pemilik penginapan Palhava Maria Gertrudes. Hubungannya dengan wanita tersebut di duga kuat yang menginspirasi Diogo untuk melakukan pembunuhan.

The Aquedito das Aguas Livres sendiri adalah sebuah struktur bersejarah di Lisbon Portugal. Area utamanya mencakup 18 kilometer, tetapi secara keseluruhan hingga ke jaringan-jaringannya meluas sampai 58 kilometer. Saluran air tersebut adalah solusi Raja John V terhadap kurangnya air minum yang pernah melanda Lisbon di masa itu.

Korban pertamanya adalah pejalan kaki yang miskin. Setelah merampok, Diogo menutup mata korbannya yang malang, menyeret ke puncak saluran air dan langsung melemparkannya kebawah. Ketinggian puncak yang mencapai enam puluh lima meter, membuat korban langsung mati seketika. Diogo selalu melakukan cara pembunuhan yang sama pada 70 korban lainnya.
Atas aksinya tersebut, ia dijuluki sebagai “The Aqueduct Murder” atau Pembunuh di Saluran Air.
Hebatnya pembunuhan yang di lakukan oleh Diogo ini tidak diketahui dan di curigai oleh pihak berwajib.

Mungkin banyak dari agan-agan yang bertanya "kok bisa pembunuhan dengan cara dan pada tempat yang sama tidak dicurigai polisi dan warga setempat?"
Jawabannya adalah, karena pada masa itu Spanyol mengalami krisis ekonomi dan politik dikarenakan Resolusi Liberal pada tahun 1820. Jadi banyak yang mengira bahwa mayat-mayat itu adalah orang-orang yang putus asa karena masalah ekonomi dan memutuskan untuk bunuh diri.

Diogo juga menyadari hal ini dan memanfaatkan situasi yang sedang terjadi saat itu untuk menyembunyikan aksi pembunuhannya.
Namun karena banyaknya mayat yang di temukan di tempat itu, masyarakat sekitar mulai merasa curiga dan takut.
Akhirnya saluran air itu di tutup dan tidak pernah di buka selama beberapa tahun.

Kejahatan terakhirnya adalah saat dia membobol rumah dan membunuh empat anggota keluarga seorang dokter.
Dia pun di tangkap dan di hukum dia pun di vonis hukum gantung oleh para juri.
Sekedar informasi tambahan Diogo menjadi kriminal terakhir kedua (sering secara keliru diklaim sebagai yang terakhir) digantung di Portugal.

Kepala itu di letakan pada wadah kaca berisi cairan pengawet, pengawet yang digunakan adalah formaldehyde.
Ekspresi Diogo Alves yang di awetkan terlihat begitu tenang bukan?

Thread ini sudah ane buat podcastnya dengar Disini


Dan terimakasih sudah membaca thread ini