Assalamualaikum wrwb GanSis,



Ibarat pepatah apa yang kita tanam, maka itu juga yang akan dituai dan roda pasti berputar. Inilah yang ane alami di tengah wabah covid 19 ini mendera, GanSis. Sudah hampir dua bulan ini ane, beserta orang tua bisa dikatakan tidak punya pemasukan finansial. Namun, yang namanya rejeki ada, aja, GanSis.

Mungkin ini yang namanya rejeki tidak berpintu. Orang tua ane yang biasanya dapat penghasilan dari kakak-kakak dan adek-adek, 2 bulan ini tidak ada sama sekali (yang berupa uang). Orang tua ane nggak pernah mengeluh, mereka maklum. Toh, anak-anaknya juga mengalami kesulitan finansial, karena dilarang berjualan.

Namun, seperti yang tercantum dalam hadis riwayat Bukhari bahwa, "Rezeki seseorang telah ditetapkan semenjak mereka 4 bulan berada di rahim ibunya."

Jadi, ane dan keluarga ketika mengalami kesulitan finansial, lebih bersikap santai dan bersyukur saja masih bisa makan. Walau, makanan kami sehari-hari sederhana.

Hingga suatu ketika, secara berturut-turut datang rezeki tidak terduga, berupa makanan dan sejumlah uang.


Awal bulan April, ane sekeluarga dapat kiriman buah alpukat dari uda yang di Jakarta. Jadi, uda beli alpukat secara online. Penjualnya dapat uang dan ane sekeluarga bisa menikmati alpukat mentega.


Ayam rebus dan tempe dari kakak ane yang di Pekanbaru. Selain ini, isi paket yang dikirim juga berisi 3 bungkus biskuit, serenteng energen, 4 bungkus kopi gingseng, dan 4 ekor ikan bakar yang tidak sempat ane foto.

Setelah mendapat kirim alpukat dan paket dari kakak yang di Pekanbaru. Lima hari setelah itu, kami pun mendapat bantuan dari salah satu orang kaya di kampung kami, berupa satu karung beras dengan berat 10kg dan satu papan telur (isi 30 butir). Masya Allah, ternyata rezekinya tak berhenti, tapi tiga hari setelahnya Ama dapat uang sisa tabungan PNPM, yang jumlahnya bisa untuk beli 4,5kg daging sapi. Jadi Ama sudah berhenti meminjam PNPM sejak dua bulan yang lalu, karena sadar itu termasuk riba.

Maka nikmat mana lagi yang kau dustai? (Q.S. Ar Rahman). Benar sekali semakin kita bersyukur, maka Allah semakin menambah nikmatnya. Luar biasa rasa syukur kami, apalagi saat ini orang lain untuk makan saja sulit.

Benar saja, sepuluh hari setelah itu tiba-tiba datang orang yang bermaksud membeli pohon bayur Ayah. Alhamdulilah pohon kayu itu terjual harga yang lumayan, GanSis. Insya Allah bisa menghidupi kebutuhan kami selama sebulan.


Sumber gambar : dokumen pribadi

Masya Allah, dengan bersyukur saja Allah memberikan rejeki yang bertubi-tubi, apalagi melakukan hal yang lebih besar, ya GanSis? Kebaikan kecil di mata manusia, belum tentu demikian juga lho, di mata Allah SWT. Jadi, mulai sekarang hilangkanlah kebiasaan berkeluh kesah dan ganti dengan bersyukur dalam keadaan apa pun, ya GanSis! Insya Allah rejeki ada, aja.

Sumber : Dokomen Pribadi